Stabilitas.id — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong mahasiswa untuk menjadi agen perubahan dalam penguatan literasi dan inklusi keuangan nasional melalui kegiatan OJK Mengajar di Kampus Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam membangun ekosistem keuangan yang sehat, terutama di sektor pasar modal syariah.
“Kami mengajak generasi muda Aceh untuk menjadi Duta Literasi Keuangan, khususnya dalam penerapan prinsip syariah di lingkungan masing-masing. Selain memberikan kontribusi bagi stabilitas ekonomi, mahasiswa juga berperan penting dalam mengembangkan industri pasar modal Indonesia,” ujar Inarno.
BERITA TERKAIT
Menurutnya, literasi keuangan yang baik bukan hanya sebatas pemahaman, tetapi harus diikuti dengan kemampuan mengelola keuangan dan berinvestasi secara bijak. Ia mengingatkan mahasiswa agar tidak terjebak dalam fenomena Fear of Missing Out (FOMO) dalam berinvestasi.
“Berinvestasi di saham bukanlah berjudi. Instrumen pasar modal, termasuk yang berbasis syariah, sudah mendapatkan legitimasi dari DSN-MUI. Setiap transaksi juga telah menggunakan Syariah Online Trading System (SOTS),” tambahnya.
Inarno juga mengimbau agar generasi muda selalu menerapkan prinsip 2L — Legal dan Logis — sebelum berinvestasi. Artinya, hanya memilih produk investasi yang memiliki izin resmi, serta menawarkan keuntungan yang wajar. Langkah ini diharapkan mampu mencegah terjadinya praktik penipuan atau investasi bodong di masyarakat.
Sementara itu, Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah mengapresiasi OJK atas penyelenggaraan kegiatan tersebut. Ia berharap mahasiswa dapat menjadi agen literasi keuangan yang mampu membawa perubahan bagi perekonomian daerah.
“Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan mahasiswa, tetapi juga mendorong keterlibatan sektor jasa keuangan dalam pembangunan ekonomi Aceh,” ujarnya.
Senada, Rektor Universitas Syiah Kuala, Marwan, menilai kegiatan ini membuka wawasan mahasiswa untuk mengenal instrumen pasar modal secara lebih dalam.
“Mahasiswa harus berani berinvestasi sejak dini, tentunya di instrumen yang legal dan sesuai prinsip syariah. Dengan begitu, generasi muda dapat lebih siap dalam merencanakan masa depan,” kata Marwan.
Kegiatan OJK Mengajar bertema “Mewujudkan Generasi Cerdas Berinvestasi melalui Pasar Modal Syariah” ini terselenggara atas kolaborasi antara OJK dengan Self-Regulatory Organization (SRO) dan diikuti sekitar 1.500 mahasiswa lintas jurusan.
Selain sesi edukasi, acara tersebut juga menandai Pencanangan Program 3.000 ASN Kota Langsa Berinvestasi di Pasar Modal, sebagai upaya memperluas partisipasi masyarakat dalam pasar modal syariah.
Melalui kegiatan ini, OJK berharap terbentuk ekosistem investasi yang inklusif, sehat, dan berkelanjutan, serta meningkatkan kesadaran generasi muda dan aparatur pemerintah untuk berinvestasi secara cerdas, aman, dan sesuai prinsip syariah. ***





.jpg)










