• Redaksi
  • Iklan
  • Majalah Digital
  • Kontak Kami
Selasa, November 25, 2025
  • Login
Stabilitas
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
Stabilitas
No Result
View All Result
Home Perbankan

OJK Terus Dorong Industri Keuangan Berwawasan Lingkungan

"Bank fokus pada sustainability. Harus fokus pada memfasilitasi green bonds. OJK telah menyelesaikan draft regulasi tentang penerbitan dan persyaratan efek bersifat utang berwawasan lingkungan atau green bond..."

oleh Sandy Romualdus
19 Februari 2021 - 14:05
16
Dilihat
OJK Terus Dorong Industri Keuangan Berwawasan Lingkungan
0
Bagikan
16
Dilihat

JAKARTA, Stabilitas.id — Pentingnya perhatian industri keuangan pada permasalahan lingkungan telah dibuktikan oleh Otoritas Jasa Keuangan yang telah menerbitkan peta jalan (roadmap) keuangan berkelanjutan 2015-2019 pada 5 Desember 2014 lalu. Mulai tahun ini perhatian itu makin bertambah karena OJK juga telah menerbitkan peta jalan tahap kedua 2021-2025 pada Januari lalu.

Di tengah makin seringnya terjadinya perubahan iklim dan cuaca ekstrem yang berdampak kepada perekonomian, maka tindakan nyata oleh industri keuangan sangat dibutuhkan. Ada tiga risiko besar yang dihadapi oleh perekonomian dan juga industry keuangan terkait perubahan iklim yaitu pertama, risiko fenomena perubahan iklim yang menimbulkan kerusakan properti dan berdampak langsung terhadap proses bisnis (physical risk). Kedua, risiko yang muncul dari perubahan kebijakan dan pengembangan teknologi untuk beralih ke ekonomi rendah karbon (transition risk). Dan ketiga risiko kerugian hukum atau klaim akibat kegiatan usaha yang tidak mempertimbangkan dampak perubahan iklim (liability risk).

Risiko-risiko ini bisa diminimalisisakan dengan kesediaan lembaga keuangan untuk mengungkap eksposure dari pembiayaan yang berkaitan dengan isu lingkungan agar investor bisa mengetahui hal tersebut. Beberapa regulator dunia sudah melakukan hal itu seperti di Inggris dan Prancis dengan menerbitkan aturan climate-related financial disclosure yang memaksa lembaga keuangan untuk men-disclose climate risk. Dan saya yakin Indonesia juga akan menuju ke sana, kata Nurhaida, Wakil Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, ketika menjadi pembicara kunci pada Internationl Virtual Seminar berjudul How Indonesia Financial Institution Respond To Climate-Related Financial Risks, yang diselenggarakan LPPI, 18 Januari 2021 lalu.

BERITA TERKAIT

OJK Sambut Ratu Maxima, Memulai Agenda Kesehatan Finansial di Indonesia

OJK Perkuat Perlindungan Nasabah dan Anti-Fraud Lewat Aturan Pengelolaan Rekening

OJK–SRO Perkuat Fondasi Pasar Modal Tangguh Lewat CEO Networking 2025

OJK Resmi Tunjuk Nofa Hermawati Pimpin Kantor OJK Tasikmalaya

Dia mengutip study Unilever dari survey yang dilakukan di 5 negara, yang menjunjukkan 20 persen orang memilih produk yang menggunakan packaging yang ramah lingkungan. Dia juga menyebutkan jika 21 persen konsumen AS sudah member sanksi bagi perusahaan yang menyebabkan perubahan iklim dengan menghindari penggunaan produk mereka.

Jadi isu yang ingin dibahas adalah mempertimbangkan perubahan iklim. Ini sudah banyak akibatnya, tak hanya kenaikan suhu tetapi juga terjadi perubahan cuaca ekstrem, juga kenaikan level air laut dan bencana alam lainnya. Semua perubahan membawa dampak pada sektor financial. Di masa depan akan ada transisi dalam risiko yang berimplikasi pada portofolio. Ini berhubungan dengan pertimbangan investor, sebut Nurhaida.

Risiko lainnya menurut Nurhaida, juga bisa memberi dampak pada employee, asset dan suplay chain disruption. Pada praktiknya risiko ini terlihat pada kenaikan asset dan NPL di perbankan dan IKNB. Isu ini bisa dimitigasi dengan mengungkapkan risiko iklim agar investor isa mempersiapkan diri dengan tantangan perubahan iklim. Transisi harus dilakukan sebaik mungkin agar bisa dimitigasi dengan baik. Beberapa regulator sudah melakukannya dan saya percaya Indonesia juga bisa mempraktikkannya, katanya.

Isu kedua menurut Nurhaida, adalah mengenai kesempatan. Menurutnya, perubahan bisnis bisa mejadi keuntungan di masa depan. Kenaikan isu dan risiko lingkungan dan sosial menyebabkan orang di industri keuangan menciptakan kesempatan inovasi bisnis baru yang mensuport ekonomi berkelanjutan.

“Bank fokus pada sustainability. Harus fokus pada memfasilitasi green bonds. OJK telah menyelesaikan draft regulasi tentang penerbitan dan persyaratan efek bersifat utang berwawasan lingkungan atau green bond. Kini, draft tersebut telah disebarkan kepada public untuk memberikan masukan dalam rangka penyempurnaan, ungkap Nurhaida.

Dalam draft tersebut, jelasnya, green bond didefinisikan sebagai efek bersifat utang yang dana hasil penerbitannya digunakan untuk membiayai atau membiayai ulang sebagian atau seluruh kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan (KUBL).

“KUBL tersebut misalnya di sektor energy terbarukan atau efisiensi energi, pencegahan dan pengendalian polusi, green building, konservasi alam, pengendalian polusi dan adaptasi perubahan iklim, transportasi ramah lingkungan, dan aktivitas bisnis lainnya yang berwawasan lingkungan, pungkasnya.

Sementara itu Direktur Utama LPPI Mirza Adityaswara saat membuka seminar itu mengatakan bahwa perubahan ilim saat ini menjadi sesuatu yang sangat serius. Seluruh dunia mengalami beberapa bencana yang berhubungan dengan perubahan iklim. Regulator keuangan di dunia telah melakukan berbagai upaya untuk memanage risiko iklim.Seperti OJK juga keluarkan panduan untuk bagaimana memanage keuangan berkelanjutan. Dan menjadi topik yang hangat tidak hanya bagi lingkungan tapi juga keuangan, ungkap Mirza.

Tags: Climate changeLingkungan Sehatojksustainable finance
 
 
 
 
Sebelumnya

‘Jogja Lebih Bike’ Ajak Warga Jogja Bersepeda untuk Kualitas Udara Kota yang Lebih Baik

Selanjutnya

Shopee Beri Bantuan Air Bersih di Nusa Tenggara Timur

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA

Related Posts

BNI Dorong Ekonomi Lokal Lewat UMKM di Ajang Internasional Yogyakarta

BNI Dorong Ekonomi Lokal Lewat UMKM di Ajang Internasional Yogyakarta

oleh Stella Gracia
25 November 2025 - 10:52

Stabilitas.id - Gelaran wondr by BNI Indonesia International Challenge 2025 tidak hanya menjadi panggung bagi persaingan atlet-atlet bulu tangkis dunia,...

Diversifikasi Sumber Pertumbuhan, BRI Perkuat Segmen Konsumer dan Layanan Bank Emas

Diversifikasi Sumber Pertumbuhan, BRI Perkuat Segmen Konsumer dan Layanan Bank Emas

oleh Stella Gracia
25 November 2025 - 10:39

Stabilitas.id – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperluas bisnisnya dengan mengembangkan portofolio baru yang berpotensi menjadi...

Perkuat Daya Saing Perekonomian Daerah, BRI Dukung Bazaar UMKM “Jelajah Kuliner Indonesia” 2025

Perkuat Daya Saing Perekonomian Daerah, BRI Dukung Bazaar UMKM “Jelajah Kuliner Indonesia” 2025

oleh Stella Gracia
24 November 2025 - 22:26

Stabilitas.id – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil...

BRI Manajemen Investasi Catatkan KIK EBA Syariah Perdana di Indonesia

BRI Manajemen Investasi Catatkan KIK EBA Syariah Perdana di Indonesia

oleh Stella Gracia
24 November 2025 - 10:29

Stabilitas.id – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui anak perusahaannya, PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI), resmi mencatatkan produk Kontrak...

BRI Salurkan KUR Senilai Rp147,2 Triliun kepada 3,2 juta Debitur UMKM

BRI Salurkan KUR Senilai Rp147,2 Triliun kepada 3,2 juta Debitur UMKM

oleh Stella Gracia
24 November 2025 - 10:26

Stabilitas.id – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menunjukkan konsistensinya dalam memperluas akses pembiayaan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan...

Permudah Transaksi Warga, AgenBRILink di Riau Ini Beri Layanan “Jemput Bola”

Permudah Transaksi Warga, AgenBRILink di Riau Ini Beri Layanan “Jemput Bola”

oleh Stella Gracia
24 November 2025 - 07:35

Stabilitas.id – Inovasi layanan keuangan tak selalu lahir dari gedung-gedung besar di kota. Di Kelurahan Harapan Tani, Kecamatan Kempas, Kabupaten...

E-MAGAZINE

TERPOPULER

  • Harga BBM Resmi Naik! Pertalite Jadi Rp10 ribu, Solar Subsidi Rp6,800, Pertamax Rp14,500

    Harga BBM Oktober 2025: Pertamina Naikkan Dexlite dan Pertamina Dex, Subsidi Tetap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus Scam di Indonesia Tertinggi di Dunia, Capai 274 Ribu Laporan dalam Setahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • WIKA Umumkan Gagal Bayar Surat Utang Jumbo Rp4,64 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diteror Debt Collector, Nasabah Seret Aplikasi Pinjol AdaKami ke Pengadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 106 Perusahaan Asuransi Raih Predikat Market Leaders 2025 Versi Media Asuransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bank BJB Kehilangan Putra Kandungnya: Yusuf Saadudin, Pemimpin Berintegritas yang Menggerakkan Transformasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
 

Terbaru

OJK Sambut Ratu Maxima, Memulai Agenda Kesehatan Finansial di Indonesia

BNI Dorong Ekonomi Lokal Lewat UMKM di Ajang Internasional Yogyakarta

Diversifikasi Sumber Pertumbuhan, BRI Perkuat Segmen Konsumer dan Layanan Bank Emas

Indonesia Kuasai Podium wondr by BNI International Challenge, Pembinaan Atlet Muda Berbuah Manis

Perkuat Daya Saing Perekonomian Daerah, BRI Dukung Bazaar UMKM “Jelajah Kuliner Indonesia” 2025

BRI Manajemen Investasi Catatkan KIK EBA Syariah Perdana di Indonesia

BRI Salurkan KUR Senilai Rp147,2 Triliun kepada 3,2 juta Debitur UMKM

Debut Gemilang Raymond/Joaquin di BWF Level Super 500

Atlet Muda Indonesia Panen Gelar di Ajang Internasional Australia Open 2025

STABILITAS CHANNEL

Selanjutnya
Shopee Beri Bantuan Air Bersih di Nusa Tenggara Timur

Shopee Beri Bantuan Air Bersih di Nusa Tenggara Timur

  • Advertorial
  • Berita Foto
  • BUMN
  • Bursa
  • Ekonomi
  • Eksmud
  • Figur
  • Info Otoritas
  • Internasional
  • Interview
  • Keuangan
  • Kolom
  • Laporan Utama
  • Liputan Khusus
  • Manajemen Resiko
  • Perbankan
  • Portofolio
  • Resensi Buku
  • Riset
  • Sektor Riil
  • Seremonial
  • Syariah
  • Teknologi
  • Travel & Resto
  • UKM
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pesan Majalah
  • Kontak Kami
logo-footer

Copyright © 2021 – Stabilitas

Find and Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata

Copyright © 2021 Stabilitas - Governance, Risk Management & Compliance