JAKARTA, Stabilitas.id – Pemerintah resmi membuka masa penawaran Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR014 pada 14 Juli hingga 7 Agustus 2025. Instrumen obligasi ritel ini ditawarkan dalam dua tenor, yakni 2 tahun (SBR014T2) dan 4 tahun (SBR014T4), dengan target penerbitan sebesar Rp15 triliun.
Mengutip data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, kupon SBR014 bersifat floating with floor atau mengambang dengan batas minimal. Untuk SBR014T2, kupon awal ditetapkan sebesar 6,25% per tahun, sedangkan SBR014T4 menawarkan kupon awal 6,35% per tahun. Pembayaran kupon pertama dijadwalkan pada 10 September 2025.
Adapun perhitungan kupon didasarkan pada suku bunga acuan BI Rate sebesar 5,5% ditambah spread tetap masing-masing 75 basis poin (bps) untuk tenor 2 tahun, dan 85 bps untuk tenor 4 tahun.
BERITA TERKAIT
Sesuai ketentuan, pemesanan SBR014T2 dibatasi maksimal Rp5 miliar per investor, sementara untuk SBR014T4 maksimal Rp10 miliar. Seperti seri SBR sebelumnya, obligasi ini tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder dan hanya bisa dicairkan pada masa early redemption yang telah ditentukan.
Pemerintah menetapkan tanggal pencairan awal pada 10 September 2026 untuk SBR014T2 dan 10 September 2027 untuk SBR014T4.
Investor dapat melakukan pemesanan melalui 26 mitra distribusi yang terdiri atas 17 bank, 5 perusahaan efek, dan 4 platform fintech APERD.
Daftar Mitra Distribusi SBR014:
Bank:
- BCA
- CIMB Niaga
- Danamon
- DBS Indonesia
- HSBC Indonesia
- Bank Mandiri
- Maybank Indonesia
- Bank Mega
- BNI
- OCBC NISP
- Panin
- Permata
- BRI
- BTN
- UOB Indonesia
- Bank Victoria
- Standard Chartered Indonesia
Perusahaan Efek:
18. Trimegah Sekuritas
19. BRI Danareksa Sekuritas
20. Mandiri Sekuritas
21. Philip Sekuritas
22. BNI Sekuritas
Fintech APERD:
23. Bareksa
24. FUNDtastic+
25. Tanamduit
26. Bibit
***





.jpg)










