Stabilitas.id – Pemerintah menyiapkan paket insentif transportasi senilai Rp180 miliar untuk meringankan biaya perjalanan masyarakat selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Diskon besar ini berlaku untuk kereta api, kapal laut, pesawat, dan sejumlah ruas jalan tol utama, sebagai bagian dari upaya menjaga daya beli serta meningkatkan mobilitas masyarakat di akhir tahun.
Kebijakan tersebut diumumkan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam Rapat Kerja bersama Komite IV DPD RI di Jakarta Pusat, Senin (3/11).
“Kami memberikan diskon untuk transportasi Nataru sebesar total Rp0,18 triliun. Tidak banyak, tapi cukup membantu masyarakat,” ujar Purbaya.
BERITA TERKAIT
Kementerian Keuangan merinci bahwa program diskon transportasi akan mulai berlaku awal Desember 2025, agar masyarakat dapat memesan tiket lebih awal dengan harga lebih murah. Rinciannya sebagai berikut:
- Tiket kereta api: potongan 30% dari tarif dasar.
- Angkutan laut (PT Pelni): diskon 20% dari tarif dasar.
- Angkutan penyeberangan (PT ASDP): potongan hingga 100% untuk jasa pelabuhan.
- Tiket pesawat domestik kelas ekonomi: PPN 6% ditanggung pemerintah, sesuai PMK Nomor 71 Tahun 2025, sehingga penumpang hanya membayar 5% sisanya.
Kebijakan ini berlaku untuk seluruh maskapai BUMN dan swasta, mencakup rute jarak pendek hingga jarak jauh. “Insentif ini diberikan agar masyarakat bisa menikmati perjalanan udara dengan harga yang lebih terjangkau saat libur akhir tahun,” tambah Purbaya.
Selain transportasi publik, pemerintah juga tengah menyiapkan potongan tarif tol di sejumlah jalur utama. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dody Hanggodo menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk menyiapkan diskon hingga 20 persen, mengikuti pola tahun sebelumnya.
“Kami sudah mulai diskusi supaya mereka berkenan memberikan diskon seperti tahun lalu, sekitar 20 persen,” kata Dody. Diskusi tersebut juga akan mencakup periode Idul Fitri 2026, agar jadwal dan besaran potongan tarif dapat ditetapkan sejak dini.
Pemerintah menilai, program diskon besar-besaran ini bukan hanya stimulus konsumsi, tetapi juga langkah strategis untuk mendorong perputaran ekonomi nasional menjelang akhir tahun serta menekan potensi inflasi musiman akibat lonjakan permintaan transportasi.
Dengan sinergi antara Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR, serta badan usaha transportasi dan jalan tol, pemerintah berharap libur Nataru 2025/2026 berjalan lancar, aman, dan tetap terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Kita ingin masyarakat tetap bisa mudik dan berlibur tanpa terbebani biaya transportasi yang tinggi,” tutup Purbaya. ***





.jpg)










