• Redaksi
  • Iklan
  • Majalah Digital
  • Kontak Kami
Kamis, November 27, 2025
  • Login
Stabilitas
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
Stabilitas
No Result
View All Result
Home Kolom

Semar Membangun Kahyangan

oleh Sandy Romualdus
25 April 2017 - 00:00
115
Dilihat
Semar Membangun Kahyangan
0
Bagikan
115
Dilihat

BERITA TERKAIT

BNI Salurkan Bantuan Tanggap Darurat untuk Korban Banjir Bandang di Padang dan Sibolga

Kemenkeu Wajibkan Semua Perusahaan Lapor Keuangan Mulai 2027

Cegah Kejahatan Siber, BRI Perkuat Edukasi Nasabah Soal Keamanan Data Perbankan

Queen Máxima Apresiasi Program BTN Bayar Cicilan KPR Pakai Sampah, Dorong Inklusi Keuangan Hijau

Di Desa Karangbuyutan, Semar gundah mencemaskan situasi yang sedang berlangsung Kerajaan Amarta. Ada hal yang mengganjal di hatinya. Kemudian dia meminta Petruk untuk pergi meminjam pusaka Amarta: Jamus Kalimasada dan Payung Kencana. Tidak cuma itu, Semar juga mengundang para Pandawa untuk datang ke tempatnya.
Sementara itu, di Amarta, Prabu Yudhistira bersama para Pandawa tengah mendiskusikan tentang kekisruhan negerinya. Namun di tengah diskusi, Kresna menanyakan ketidakhadiran Semar. Kresna lalu memerintahkan Arjuna menjemput Semar. Sebelum Arjuna beranjak, Petruk datang memberitahu bahwa ia diperintah Semar untuk mengundang kelima Pandawa datang ke Karangbuyutan dengan membawa pusaka. Pasalnya Semar berencana mbangun kahyangan.
Kresna merespon keinginan tersebut dengan melarang Pandawa memenuhi undangan Semar. Kresna menganggap bahwa rencana Semar bertentangan dengan tugasnya dan menganggap Semar akan berbuat makar. Petruk tidak terima dengan tuduhan itu dan perdebatan dengan Kresna tidak terelakkan. Yudhistira kemudian menyuruh Petruk menunggu di luar paseban, menanti keputusan rapat para Pandawa bersama Kresna.
Di luar paseban, Petruk yang sedang menunggu hasil pertemuan, bertemu dengan Antasena, putra Bima. Petruk menceritakan semua kejadian dan Antasena menilai yang akan dilakukan Semar adalah benar. Antasena berjanji akan membantu Petruk menghadapi Kresna. Namun Kresna mengajak Arjuna pergi ke kahyangan untuk melaporkepada Bathara Guru, dan memerintahkan Gatotkaca, Antareja dan Setyaki mengusir Petruk kembali ke Karangbuyutan.
Kondisi itu membuat Yudhistira Bima, Nakula dan Sadewa bimbang. Sadewa usul agar bersemedi meminta petunjuk kepada Yang Maha Kuasa. Jika pusaka tetap berada di tempatnya setelah mereka bersemedi berarti Kresna benar, dan jika pusaka pergi berarti Semar benar. Pasca semedi ternyata pusaka kraton Amarta menuju Karangbuyutan. Maka Pandawa tanpa Arjuna berangkat ke Karangbuyutan tanpa diketahui Kresna.
Sementara itu, Kresna tiba di kahyangan menghadap Bathara Guru. Kresna melapor bahwa Semar akan melakukan makar. Mendengar bahwa Semar akan mbangun kahyangan, Bethara Guru marah. Semar dituduk merencanakan makar. Bathara Guru langsung memerintah Bethari Durga dan Kresna untuk menghalangi rencana Semar. Bethara Guru menganggap Semar hanya dewa rendahan, sekedar guru di
pelosok desa.
Di Karangbuyutan, Semar menerima kedatangan Prabu Yudhistira, Bima, Nakula dan Sadewa bersama pusaka Kraton Amarta yang telah tiba lebih awal bersama Petruk. Semar sedikit kecewa karena kedatangan Pandawa hanya empat orang. Semar segera melakukan ritual menyatukan kekuatan empat bersaudara ke dalam diri Semar.
Sedangkan para putera Pandawa bersama Petruk, Bagong dan Gareng bertugas menjaga ritual Semar dari gangguan Maling Sukma. Semar pun membaca mantra untuk menghadapi segala kejahatan. Ontran-ontran, kisruh dan padudon di kahyangan telah terjadi. Sampai-sampai Bethara Guru berkoalisi dengan Bethara Kala.
Suasana semakin runyam. Kresna diberi tugas Bathara Guru untuk menghalangi keinginan Semar dengan menyamar menjadi Raksasa sebesar bukit. Arjuna menyamar menjadi harimau yang sangat besar. Mantra Semar tidak bisa dihalau sedikitpun oleh koalisi pimpinan Bethara Guru. Semar hanya ingin mbangun kahyangan, tetapi dianggap makar. Namun pada akhirnya, tidak satupun mampu menghalangi Semar. Akhirnya Bathara Guru dan Kresna mengakui telah khilaf dan meminta maaf kepada Semar.
Indonesia kini bagaikan lakon Semar mbangun kahyangan. Kresna sebagai penasehat raja tidak menguji kebenaran informasi yang sesungguhnya. Semar ingin ikut memperbaiki kondisi elit bangsa (kahyangan), supaya tidak menyimpang dengan dasar Negara (pusaka kalimasada dan payung kencana) dituduh makar. Bethara Guru dan Kresna sebagai simbol elit, takut dikoreksi demi mempertahankan status quo sebagai penentu kebijakan. Lebih parah lagi, Bethara Guru berkoalisi dengan Bethari Durga Bethara Kala sebagai lambang kejahatan.
Benarkah Semar ingin melakukan makar? Peran Semar digambarkan sebagai penasehat Ksatria Pandawa sekelas Bethara Guru dan Kresna, namun ngejawantah sebagai guru di perkampungan, pemelihara kebaikan dan kebenaran di bumi. Meski sebagai penasehat raja tetapi tidak hidup di dalam istana. Membangun kahyangan bagi Semar adalah keinginan memperbaiki tatanan kehidupan dan itu disalahmengertikan. Amarta sedang krisis kepercayaan.
Kepemimpinan kolektif Amarta terganggu roh jahat yaitu Bethara Kala dan Bethari Durga. Para pejabat istana mengalami kelupaan sejarah, karena sudah tak mampu menerjemahkan makna pusaka kraton yaitu Jamus Kalimasada dan Payung Kencana. Lakon Semar mbangun Kahyangan bisa mengingatkan bagaimana seharusnya menjalankan pemerintahan.
Pemimpin seharusnya berpegang teguh pada ‘kalimasada’, yang mana boleh ditafsirkan patuh menjalankan ajaran agama, Pancasila, Undang- Undang Dasar,dan peraturan yang berlaku di dalam negara. Pusaka ‘payung kencana’ boleh ditafsirkan sebagai pengayom dan pelayan untuk
menegakkan kebenaran dan keadilan.
Sampai kini “Semar” selalu ada. Yaitu sebuah gerakan yang selalu berkeinginan untuk mbangun kahyangan. Membangun tatanan menuju kedaulatan ekonomi yang belum terwujud,yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

 
 
 
 
Sebelumnya

Ini Kajian dan Rekomendasi Hasil Kongres Ekonomi Umat

Selanjutnya

Investasi Online Imbal Besar berpotensi Rugikan Masyarakat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA

Related Posts

Penurunan Mendalam Pasar Saham Indonesia 18 Maret 2025

Penurunan Mendalam Pasar Saham Indonesia 18 Maret 2025

oleh Sandy Romualdus
21 Maret 2025 - 09:16

Oleh : Dr. Katarina Setiawan, Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Tanggal 18 Maret 2025 pasar...

Serangan Hacker terhadap Pusat Data Nasional: Sebuah Renungan Bernegara

Serangan Hacker terhadap Pusat Data Nasional: Sebuah Renungan Bernegara

oleh Stella Gracia
26 Juni 2024 - 15:05

Oleh Achmad Nur Hidayat, Pakar Kebijakan Publik dan Ekonom UPN Veteran Jakarta Baru-baru ini, Indonesia dikejutkan oleh serangan siber besar-besaran...

Praktik Sustainable: Harapan Besar pada Bank

Praktik Sustainable: Harapan Besar pada Bank

oleh Sandy Romualdus
21 September 2023 - 16:34

Oleh Ahmed Zulfikar, Relationship Manager LPPI SAAT ini isu perubahan iklim telah menjadi topik hangat yang hampir selalu dibahas dalam...

Strategi Penerapan Keamanan Siber di Perbankan

Strategi Penerapan Keamanan Siber di Perbankan

oleh Sandy Romualdus
11 Agustus 2023 - 12:32

Oleh : Novita Yuniarti, Assistant Programmer LPPI SERANGAN siber memiliki dampak yang serius dan menjadi isu kritis dalam digitalisasi keuangan...

Kilas Balik Pandemi COVID-19: Strategi Cermat India yang Terhambat Sistem Pasar Obat-Obatan Dunia

Kilas Balik Pandemi COVID-19: Strategi Cermat India yang Terhambat Sistem Pasar Obat-Obatan Dunia

oleh Sandy Romualdus
3 Juni 2023 - 20:20

Oleh : Baiq Shafira Salsabila, Diospyros Pieter Raphael Suitela, Muhammad Faiz Ramadhan * INDIA adalah salah satu negara berkembang dengan industri farmasi terbesar...

Fenomena Bank Digital: Tren Naik, Harus Diimbangi dengan Literasi Digital

Transformasi Digital vs Literasi Digital

oleh Sandy Romualdus
14 Februari 2023 - 08:10

Oleh Danal Meizantaka Daeanza - Assistant Programmer LPPI Perubahan yang terjadi di dunia selama satu dekade belakangan ini sangat signifikan....

E-MAGAZINE

TERPOPULER

  • Kasus Scam di Indonesia Tertinggi di Dunia, Capai 274 Ribu Laporan dalam Setahun

    Kasus Scam di Indonesia Tertinggi di Dunia, Capai 274 Ribu Laporan dalam Setahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harga BBM Oktober 2025: Pertamina Naikkan Dexlite dan Pertamina Dex, Subsidi Tetap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • WIKA Umumkan Gagal Bayar Surat Utang Jumbo Rp4,64 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diteror Debt Collector, Nasabah Seret Aplikasi Pinjol AdaKami ke Pengadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 106 Perusahaan Asuransi Raih Predikat Market Leaders 2025 Versi Media Asuransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bank BJB Kehilangan Putra Kandungnya: Yusuf Saadudin, Pemimpin Berintegritas yang Menggerakkan Transformasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ratusan Pinjol Ilegal Dibongkar, Satgas PASTI Soroti Modus Penipuan AI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
 

Terbaru

BNI Salurkan Bantuan Tanggap Darurat untuk Korban Banjir Bandang di Padang dan Sibolga

Kemenkeu Wajibkan Semua Perusahaan Lapor Keuangan Mulai 2027

Cegah Kejahatan Siber, BRI Perkuat Edukasi Nasabah Soal Keamanan Data Perbankan

Queen Máxima Apresiasi Program BTN Bayar Cicilan KPR Pakai Sampah, Dorong Inklusi Keuangan Hijau

Kolaborasi Global Diperkuat untuk Proteksi Konsumen di Era Digital, BI: Kepercayaan Publik adalah Kunci

Bank Sampoerna Optimalkan Platform Pembiayaan UMKM, PDaja.com Salurkan Rp1,9 Triliun

Didukung BRI, Kerajinan Limbah Kayu Cianjur Ini Raih Peluang di Pasar Internasional 

Dukung Program Strategis Pemerintah, BRI Terima Penghargaan dari Kementerian IMIPAS

BI, OJK hingga LPS Kompak Dorong Anak Muda Melek Investasi

STABILITAS CHANNEL

Selanjutnya

Investasi Online Imbal Besar berpotensi Rugikan Masyarakat

  • Advertorial
  • Berita Foto
  • BUMN
  • Bursa
  • Ekonomi
  • Eksmud
  • Figur
  • Info Otoritas
  • Internasional
  • Interview
  • Keuangan
  • Kolom
  • Laporan Utama
  • Liputan Khusus
  • Manajemen Resiko
  • Perbankan
  • Portofolio
  • Resensi Buku
  • Riset
  • Sektor Riil
  • Seremonial
  • Syariah
  • Teknologi
  • Travel & Resto
  • UKM
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pesan Majalah
  • Kontak Kami
logo-footer

Copyright © 2021 – Stabilitas

Find and Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata

Copyright © 2021 Stabilitas - Governance, Risk Management & Compliance