Jakarta – Program pembatasan penggunaan bahan bakar minyak (bbm) bersubsidi yang tidak optimal bakal mendorong konsumsinya sampai akhir tahun 2011 mencapai 41 juta kiloliter. Dampaknya, subsidi BBM akan membengkak melampaui asumsi dalam APBN-P 2011 yang dipatok Rp129 triliun.
Menurut Menteri Keuangan Agus Martowardojo, pemerintah tidak akan membayar tambahan subsidi tersebut di tahun ini kepada PT Pertamina, sembari menunggu hasil audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). “Ya konsumsi tahun ini akan mencapai 41 juta kiloliter. Tentu ada tambahan subsidi, namun tidak akan dibayarkan tahun ini, tunggu audit BPK dulu,” ujarnya di Jakarta, Kamis (1/12).
Kendati demikian, Agus sangat berharap pembengkakan subsidi BBM tidak boleh terjadi lagi pada 2012, yang dipatok pada angka 40 juta kiloliter. “Itu upaya untuk menekan konsumsi di angka 40 juta kiloliter harus dimulai dan dirancang sejak saat ini,” ujar Agus.
BERITA TERKAIT
Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengaku akan bicara dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik untuk merumuskan kebijakan pembatasan BBM bersubsidi itu, agar konsumsi tahun depan tidak kembali membengkak.
Hatta mengaku kebijakan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi tidak dapat dihindarkan. Dia beralasan BBM subsidi itu membebani anggaran negara. "Kami tidak mungkin menggelontorkan anggaran terus untuk itu. Tentu tidak begitu," katanya
Meski demikian, pemerintah juga tidak mungkin tak memberikan subsidi jikalau masyarakat masih membutuhkannya. Karena itu, Hatta berjanji mengkaji kebijakan tersebut lebih mendalam terlebih dahulu. Tidak heran nantinya akan ada kelebihan kuoto BBM sebanyak 1,4 juta kiloliter dari kuota konsumsi BBM ditetapkan dalam APBN perubahan sebesar 40,49 juta kiloliter.
Kementerian ESDM sendiri kini tengah menunggu finalisasi revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 9 Tahun 2006 dan Perpres Nomor 55 Tahun 2005 tentang Pengaturan Penggunaan BBM subsidi. Jika revisi telah selesai, pemerintah berencana menerapkan pembatasan BBM subsidi pada April 2012 mendatang.





.jpg)










