• Redaksi
  • Iklan
  • Majalah Digital
  • Kontak Kami
Minggu, November 23, 2025
  • Login
Stabilitas
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
Stabilitas
No Result
View All Result
Home Internasional

Lima Tempat Perjalanan Bisnis yang Berubah Pasca Pandemi

BBC Travel menyoroti destinasi yang membuka perbatasan mereka dan mengeksplorasi hal-hal menarik yang dapat dilakukan wisatawan dengan aman dan berkelanjutan.

oleh Stella Gracia
2 Mei 2022 - 12:17
25
Dilihat
Lima Tempat Perjalanan Bisnis yang Berubah Pasca Pandemi
0
Bagikan
25
Dilihat

JAKARTA, Stabilitas.id – Pandemi Covid-19 memiliki dampak yang signifikan di berbagai sektor bisnis, salah satunya bisnis perjalanan. Ini membuat para pebisnis utamanya dengan tujuan destinasi internasional, mengalami kesulitan di masa pandemi ini. Hal ini diperkuat dengan berkembangnya teknologi video call dan video konferensi yang dengan cepat menggantikan kunjungan di tempat dan pertemuan klien secara langsung.

Seiring dengan membaiknya kondisi pandemi ini, perlahan-lahan perjalanan bisnis yang berkaitan dengan perkerjaan, telah bangkit kembali secara massive di tahun 2022. Menurut data dari perusahaan manajemen perjalanan TripAction yang dikutip BBC, pemesanan tiket untuk perjalanan bisnis pada tiga bulan pertama tahun 2022 saja telah melampaui lebih dari setengah pemesanan tiket di tahun 2021.

Pemesanan ini mengalami peningkatan hingga 875% pada periode Maret 2021 hingga Maret 2022. Ditambah lagi, dengan pekerjaan yang bisa dilkukan secara jarak jauh, para business traveller ini biasanya menambah waktu perjalanan mereka hingga beberapa hari. Lebih dari sepertiga business traveller memesan akomodasi lebih lama empat hingga tujuh hari dari waktu yang diberikan.

BERITA TERKAIT

QRIS Resmi Bisa Digunakan di Jepang, Tandai Ekspansi Lintas ASEAN

CIMB Niaga dan Cathay Pacific Hadirkan World Cathay Card: Revolusi Gaya Hidup Traveler Modern

Wise Indonesia: Gisella Cindy Berikan Tips Bagi Warga Indonesia Yang Ingin Pindah ke Luar Negeri

Menparekraf: Makassar Music Conference Dorong Pengembangan Musik Nasional

Saat ini pembatasan pandemi dan kewajiban untuk melakukan karantina telah diangkat di berbagai negara, beberapa tempat bahkan mengalami peningkatan tajam di sektor perjalanan bisnis ini. Dilansir dari BBC.com, terpilih lima negara yang mengalami titik balik yang mengesankan di berbagai wilayah internasional. Hal ini dipilih berdasarkan jumlah pemesanan perjalanan bisnis internasional (yang mencakup penerbangan, hotel, kereta api dan mobil hitam) dalam platform TripAction.

  1. Britania Raya (UK)

Dengan pesanan perjalanan bisnis terbanyak di eropa, berdasarkan dari TripAction, Inggris menjadi tempat favorit para pebisnis melakukan perdagangan internasional. Pertemuan secara langsung menjadi hal yang penting dalam budaya mereka.

“Banyak perusahaan Global yang memiliki Headquarters di London,” ungkap Ioanna Karelia, Founder of Be Yout Maverick online business. “Membahas bisnis secara langsung terkadang diperlukan untuk menumbuhkan rasa kepercayaan dan mempermudah kesepakatan” lanjutnya. Inggris telah mencabut aturan pembatasan perjalanan Covid-19 (termasuk tes saat kedatangan dan pengisian formulir) di pertengahan Maret 2022 dan lonjakkan wisatawan yang melakukan perjalanan bisnis telah terbukti.

“Bisnis Traveller sudah mulai berdatangan dari penjuru dunia,” ungkap Harrison Sharrett, selaku Marketing Manager dari perusahaan penyawaan kantor Prime Office Space. “Kami melihat perubahan permintaan untuk co-working spaces dan pilihan tempat fleksibel lainnya agar kondusif untuk penyewaan jangka pendek,” jelasnya.

Sementara sebagain besar aturan pembatasan telah dicabut, setiap negaranya (Inggris, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara) memiliki aturannya sendiri-sendiri yang harus di periksa oleh wisatawan sebelum melakukan perjalanan

  1. Spanyol

Dengan pesanan perjalanan bisnis terbanyak kedua di benua eropa (setelah UK), Spanyol telah menjadi destinasi para wisatawan yang melakukan perjalanan bisnis, khusunya holiday gathering perusahaan dan meningkat cukup kuat selama pasca-pandemi, terutama di kawasan Catalonia yang memang pusat bisnis dan berkembangnya perekonomian.

“Di masa sebelum pandemi, kami biasanya menerima rata-rata dua hingga tiga acara perusahaan dalam sebulan,” ungkap Richard Calvin, selaku pemilik dari Charming Villas Catalonia. “Sejak Natal, kami sekarang menerima rata-rata delapan hingga sepuluh pesanan dalam sebulan” lanjutnya.

Gaya perjalanan pun juga mengalami perubahan. Sebelumnya, perusahaan meminta tempat yang dekat dengan Barcelona dan menghabiskan waktu di kota, sekarang kebanyakan dari mereka meminta untuk melakukan kegiatan yang lebih countryside-based.

Perusahaan yang melakukan perjalanan bisnis ke spanyol juga memperhatikan lingkungan lebih serius dari sebelumnya. Lebih banyak perusahaan yang meminta mobil listrik atau hibrida dan memilih bisnis lokal daripada perusahaan global.

  1. Mexico

Sebagai negara dengan pesanan perjalanan bisnis di negara Amerika Latin, Mexico mempertahankan beberapa kebijakan perjalanan terbuka selama pandemi, dengan mengijinkan para wisatawan yang melakukan perjalanan melalui udara, baik itu dengan tujuan bisnis maupun liburan terlepas dari status vaksinasinya. Dengan ini, Mexico telah memanfaatkan teknologi digital yang meningkatkan pesanan retret perusahaan, karena karyawan mengambil kesempatan ini untuk berkumpul di luar ruang kantor pusat resmi.

Guadalajara sebagai kota terbesar kedua di Mexico setelah Mexico City, telah membuat investasi besar dalam dunia bisnis selama dua tahun terakhir. Convention Centre terbesar di negara itu, Expo Guadalaraja, menghasilkan lebih dari $23 juta Mexico pesos selama pandemi untuk memfasilitasi praktik higienis, menerapkan prosedur pengujian dan membangun area isolasi.

  1. India

Meskipun bisnis perjalanan mengalami kemunduran selama pandemi, India tetap menjadi pemimpin di pesanan perjalanan bisnis di kawasan Asia-Pasifik menempati urutan kedua setelah Australia. Faktanya, banyak maskapai yang menyediakan perjalanan baru tanpa henti antara kedua negara, yang akan mempermudah para business traveller.

Tanda-tanda kebangkitan bisnis di India ini dikonfirmasi oleh masyarakat lokal. “Jalanan kembali normal sekarang dan memakan banyak waktu untuk pergi dari satu tempat ke tempat lain,” ungkap Seema Roy, Managing Director Area Preferred Hotels dan Resort yang juga penduduk New Delhi.

Roy juga mengatakan bahwa travellers harus mempersiapkan diri untuk perubahan signifikan yang dilakukan hotel agar meningkatkan keamanan dan keselamatan. Seperti, thermal scanning, contactless check-in dan check-out, dan digital menu di restoran.

Para wisatawan saat ini tidak harus melakukan tes PCR saat tiba di India, namun mereka harus mengunggah self-declaration form dan mengenakan masker di sebagian besar tempat dan aturan di berbeda di setiap negara bagian.

  1. Canada

Menempati peringkat ke-9 dalam pesanan perjalanan bisnis tahun ini, Kanada mengalami peningkatan dalam destinasi perjalanan bisnis. Sebagian besar pelaku wisata Kanada adalah masyarakat dalam negeri yang melaksanakan remote-working dengan lebih dari 27% karyawan di Kanada melakukan workcation tahun ini.

Perjalanan internasional juga diharapkan mengalami peningkatan. Kanada mencabut aturan testing pada bulan April bagi para wisatawan yang sudah di vaksin. Diharapkan hal ini dapat meningkatkan minat para pencari kerja dan konferensi luar negeri.

“Kami menyadari bahwa perjalanan bisnis menjadi sektor yang mengalami peningkatan dalam usaha kami,” uangkap Connor Griffiths pemilik penginapan Lifty Life yang juga bertempat tinggal di Vancouver. Griffiths juga mengingatkan bahwa Kanada merupakan negara dengan harga mobile data termahal di dunia. Ia menyarankan para wisatawan untuk mempersiapkan layanan internet yang memiliki internasional plan, agar biayaya menjadi lebih murah.***

Tags: #PariwisataPasca-PandemiPerjalanan BisnisPerjalanan Wisata
 
 
 
 
Sebelumnya

Amazon Laporkan Kerugian dalam Penjualan Online Internasional

Selanjutnya

Kemenkes Tambah 3 Jenis Vaksin Imunisasi Rutin

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA

Related Posts

Inflasi di Atas Target, The Fed Didesak Tunda Akselerasi Pemangkasan Suku Bunga

Inflasi di Atas Target, The Fed Didesak Tunda Akselerasi Pemangkasan Suku Bunga

oleh Sandy Romualdus
3 Oktober 2025 - 11:25

Stabilitas.id – Presiden Federal Reserve Bank of Dallas, Lorie Logan, menilai langkah pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin...

Pemerintah AS Terancam Shutdown, Gedung Putih Siapkan Skema PHK Massal ASN

Pemerintah AS Terancam Shutdown, Gedung Putih Siapkan Skema PHK Massal ASN

oleh Stella Gracia
26 September 2025 - 13:13

Stabilitas.id — Pemerintah Amerika Serikat menghadapi ancaman shutdown mulai 1 Oktober 2025 setelah Kongres gagal menyepakati rancangan anggaran tahunan. Gedung...

ANZ Didenda Rp2,6 Triliun, Terbesar Sepanjang Sejarah Perbankan Australia

ANZ Didenda Rp2,6 Triliun, Terbesar Sepanjang Sejarah Perbankan Australia

oleh Sandy Romualdus
16 September 2025 - 16:33

JAKARTA, Stabilitas.id — Otoritas keuangan Australia menjatuhkan denda sebesar 240 juta dolar Australia atau setara Rp2,62 triliun kepada ANZ Group,...

Kemenhut Pastikan Pembangunan Pulau Padar Sesuai EIA dan Prinsip Konservasi

Kemenhut Pastikan Pembangunan Pulau Padar Sesuai EIA dan Prinsip Konservasi

oleh Stella Gracia
16 September 2025 - 10:43

JAKARTA, Stabilitas.id – Kementerian Kehutanan menegaskan seluruh kegiatan pembangunan sarana dan prasarana wisata alam di kawasan Taman Nasional Komodo (TN Komodo)...

Inflasi Inti AS Naik Jadi 3,1% di Juli, Tertinggi Sejak Awal 2025

Inflasi Inti AS Naik Jadi 3,1% di Juli, Tertinggi Sejak Awal 2025

oleh Stella Gracia
14 Agustus 2025 - 18:08

JAKARTA, Stabilitas.id – Inflasi inti Amerika Serikat (AS) melonjak pada Juli 2025, mencatat laju tahunan tertinggi sejak awal tahun, di...

Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon-hee Ditangkap atas Dugaan Manipulasi Saham, Intervensi Pemilu, dan Suap

Eks Ibu Negara Korsel Kim Keon-hee Ditangkap atas Dugaan Manipulasi Saham, Intervensi Pemilu, dan Suap

oleh Stella Gracia
13 Agustus 2025 - 11:19

SEOUL, Stabilitas.id – Mantan Ibu Negara Korea Selatan, Kim Keon-hee, resmi ditahan atas tuduhan terlibat dalam skema manipulasi harga saham,...

E-MAGAZINE

TERPOPULER

  • Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harga BBM Oktober 2025: Pertamina Naikkan Dexlite dan Pertamina Dex, Subsidi Tetap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus Scam di Indonesia Tertinggi di Dunia, Capai 274 Ribu Laporan dalam Setahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • WIKA Umumkan Gagal Bayar Surat Utang Jumbo Rp4,64 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diteror Debt Collector, Nasabah Seret Aplikasi Pinjol AdaKami ke Pengadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 106 Perusahaan Asuransi Raih Predikat Market Leaders 2025 Versi Media Asuransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bank BJB Kehilangan Putra Kandungnya: Yusuf Saadudin, Pemimpin Berintegritas yang Menggerakkan Transformasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
 

Terbaru

Buka Digital Store, BTN Gandeng Unesa Perluas Layanan Digital bagi Mahasiswa dan Dosen

BNI Dorong Prestasi Dunia, Indonesia Gelar 2 All Indonesian Final Australia Open 2025

Transformasi Pembayaran Digital: Visa–DANA Hadirkan Interoperabilitas Penuh Ekosistem QRIS

Akselerasi Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri dan Kementerian PKP Sosialisasi Kredit Program Perumahan di Tangerang

CIMB Niaga Kucurkan Sustainability-Linked Loan Rp117 Miliar ke Anak Usaha Ever Shine Tex

SIG Sabet Juara 1 Industrial Cyberdrill Exercise 2025 Gelaran BSSN

CIMB Niaga Edukasi Nasabah Surabaya Lewat Wealth Xpo: Dari Bisnis Next Gen hingga Warisan Kekayaan

Pendapatan Menguat, Belanja Naik: Defisit APBN Rp479,7 Triliun Tetap dalam Jalur Aman

Cari Inovasi Perumahan, BTN Housingpreneur Roadshow di USU Medan

STABILITAS CHANNEL

Selanjutnya
Kemenkes Tambah 3 Jenis Vaksin Imunisasi Rutin

Kemenkes Tambah 3 Jenis Vaksin Imunisasi Rutin

  • Advertorial
  • Berita Foto
  • BUMN
  • Bursa
  • Ekonomi
  • Eksmud
  • Figur
  • Info Otoritas
  • Internasional
  • Interview
  • Keuangan
  • Kolom
  • Laporan Utama
  • Liputan Khusus
  • Manajemen Resiko
  • Perbankan
  • Portofolio
  • Resensi Buku
  • Riset
  • Sektor Riil
  • Seremonial
  • Syariah
  • Teknologi
  • Travel & Resto
  • UKM
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pesan Majalah
  • Kontak Kami
logo-footer

Copyright © 2021 – Stabilitas

Find and Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata

Copyright © 2021 Stabilitas - Governance, Risk Management & Compliance