JAKARTA, Stabilitas.id – Pandemi Covid-19 memiliki dampak yang signifikan di berbagai sektor bisnis, salah satunya bisnis perjalanan. Ini membuat para pebisnis utamanya dengan tujuan destinasi internasional, mengalami kesulitan di masa pandemi ini. Hal ini diperkuat dengan berkembangnya teknologi video call dan video konferensi yang dengan cepat menggantikan kunjungan di tempat dan pertemuan klien secara langsung.
Seiring dengan membaiknya kondisi pandemi ini, perlahan-lahan perjalanan bisnis yang berkaitan dengan perkerjaan, telah bangkit kembali secara massive di tahun 2022. Menurut data dari perusahaan manajemen perjalanan TripAction yang dikutip BBC, pemesanan tiket untuk perjalanan bisnis pada tiga bulan pertama tahun 2022 saja telah melampaui lebih dari setengah pemesanan tiket di tahun 2021.
Pemesanan ini mengalami peningkatan hingga 875% pada periode Maret 2021 hingga Maret 2022. Ditambah lagi, dengan pekerjaan yang bisa dilkukan secara jarak jauh, para business traveller ini biasanya menambah waktu perjalanan mereka hingga beberapa hari. Lebih dari sepertiga business traveller memesan akomodasi lebih lama empat hingga tujuh hari dari waktu yang diberikan.
BERITA TERKAIT
Saat ini pembatasan pandemi dan kewajiban untuk melakukan karantina telah diangkat di berbagai negara, beberapa tempat bahkan mengalami peningkatan tajam di sektor perjalanan bisnis ini. Dilansir dari BBC.com, terpilih lima negara yang mengalami titik balik yang mengesankan di berbagai wilayah internasional. Hal ini dipilih berdasarkan jumlah pemesanan perjalanan bisnis internasional (yang mencakup penerbangan, hotel, kereta api dan mobil hitam) dalam platform TripAction.
- Britania Raya (UK)
Dengan pesanan perjalanan bisnis terbanyak di eropa, berdasarkan dari TripAction, Inggris menjadi tempat favorit para pebisnis melakukan perdagangan internasional. Pertemuan secara langsung menjadi hal yang penting dalam budaya mereka.
“Banyak perusahaan Global yang memiliki Headquarters di London,” ungkap Ioanna Karelia, Founder of Be Yout Maverick online business. “Membahas bisnis secara langsung terkadang diperlukan untuk menumbuhkan rasa kepercayaan dan mempermudah kesepakatan” lanjutnya. Inggris telah mencabut aturan pembatasan perjalanan Covid-19 (termasuk tes saat kedatangan dan pengisian formulir) di pertengahan Maret 2022 dan lonjakkan wisatawan yang melakukan perjalanan bisnis telah terbukti.
“Bisnis Traveller sudah mulai berdatangan dari penjuru dunia,” ungkap Harrison Sharrett, selaku Marketing Manager dari perusahaan penyawaan kantor Prime Office Space. “Kami melihat perubahan permintaan untuk co-working spaces dan pilihan tempat fleksibel lainnya agar kondusif untuk penyewaan jangka pendek,” jelasnya.
Sementara sebagain besar aturan pembatasan telah dicabut, setiap negaranya (Inggris, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara) memiliki aturannya sendiri-sendiri yang harus di periksa oleh wisatawan sebelum melakukan perjalanan
- Spanyol
Dengan pesanan perjalanan bisnis terbanyak kedua di benua eropa (setelah UK), Spanyol telah menjadi destinasi para wisatawan yang melakukan perjalanan bisnis, khusunya holiday gathering perusahaan dan meningkat cukup kuat selama pasca-pandemi, terutama di kawasan Catalonia yang memang pusat bisnis dan berkembangnya perekonomian.
“Di masa sebelum pandemi, kami biasanya menerima rata-rata dua hingga tiga acara perusahaan dalam sebulan,” ungkap Richard Calvin, selaku pemilik dari Charming Villas Catalonia. “Sejak Natal, kami sekarang menerima rata-rata delapan hingga sepuluh pesanan dalam sebulan” lanjutnya.
Gaya perjalanan pun juga mengalami perubahan. Sebelumnya, perusahaan meminta tempat yang dekat dengan Barcelona dan menghabiskan waktu di kota, sekarang kebanyakan dari mereka meminta untuk melakukan kegiatan yang lebih countryside-based.
Perusahaan yang melakukan perjalanan bisnis ke spanyol juga memperhatikan lingkungan lebih serius dari sebelumnya. Lebih banyak perusahaan yang meminta mobil listrik atau hibrida dan memilih bisnis lokal daripada perusahaan global.

- Mexico
Sebagai negara dengan pesanan perjalanan bisnis di negara Amerika Latin, Mexico mempertahankan beberapa kebijakan perjalanan terbuka selama pandemi, dengan mengijinkan para wisatawan yang melakukan perjalanan melalui udara, baik itu dengan tujuan bisnis maupun liburan terlepas dari status vaksinasinya. Dengan ini, Mexico telah memanfaatkan teknologi digital yang meningkatkan pesanan retret perusahaan, karena karyawan mengambil kesempatan ini untuk berkumpul di luar ruang kantor pusat resmi.
Guadalajara sebagai kota terbesar kedua di Mexico setelah Mexico City, telah membuat investasi besar dalam dunia bisnis selama dua tahun terakhir. Convention Centre terbesar di negara itu, Expo Guadalaraja, menghasilkan lebih dari $23 juta Mexico pesos selama pandemi untuk memfasilitasi praktik higienis, menerapkan prosedur pengujian dan membangun area isolasi.
- India
Meskipun bisnis perjalanan mengalami kemunduran selama pandemi, India tetap menjadi pemimpin di pesanan perjalanan bisnis di kawasan Asia-Pasifik menempati urutan kedua setelah Australia. Faktanya, banyak maskapai yang menyediakan perjalanan baru tanpa henti antara kedua negara, yang akan mempermudah para business traveller.
Tanda-tanda kebangkitan bisnis di India ini dikonfirmasi oleh masyarakat lokal. “Jalanan kembali normal sekarang dan memakan banyak waktu untuk pergi dari satu tempat ke tempat lain,” ungkap Seema Roy, Managing Director Area Preferred Hotels dan Resort yang juga penduduk New Delhi.
Roy juga mengatakan bahwa travellers harus mempersiapkan diri untuk perubahan signifikan yang dilakukan hotel agar meningkatkan keamanan dan keselamatan. Seperti, thermal scanning, contactless check-in dan check-out, dan digital menu di restoran.
Para wisatawan saat ini tidak harus melakukan tes PCR saat tiba di India, namun mereka harus mengunggah self-declaration form dan mengenakan masker di sebagian besar tempat dan aturan di berbeda di setiap negara bagian.
- Canada
Menempati peringkat ke-9 dalam pesanan perjalanan bisnis tahun ini, Kanada mengalami peningkatan dalam destinasi perjalanan bisnis. Sebagian besar pelaku wisata Kanada adalah masyarakat dalam negeri yang melaksanakan remote-working dengan lebih dari 27% karyawan di Kanada melakukan workcation tahun ini.
Perjalanan internasional juga diharapkan mengalami peningkatan. Kanada mencabut aturan testing pada bulan April bagi para wisatawan yang sudah di vaksin. Diharapkan hal ini dapat meningkatkan minat para pencari kerja dan konferensi luar negeri.
“Kami menyadari bahwa perjalanan bisnis menjadi sektor yang mengalami peningkatan dalam usaha kami,” uangkap Connor Griffiths pemilik penginapan Lifty Life yang juga bertempat tinggal di Vancouver. Griffiths juga mengingatkan bahwa Kanada merupakan negara dengan harga mobile data termahal di dunia. Ia menyarankan para wisatawan untuk mempersiapkan layanan internet yang memiliki internasional plan, agar biayaya menjadi lebih murah.***









.jpg)










