Pembaca yang Budiman
Salah satu isu yang mencuat pasca kebijakan pengenaan tarif oleh Pemerintah AS kepada Indonesia adalah dipersoalkannya keberadaan Quick Respons Code Indonesian Standard (QRIS), di layanan pembayaran nasional.
Harus diakui QRIS adalah proyek digital paling sukses yang pernah dibuat oleh otoritas dan pemerintah dalam era digitalisasi. Aplikasi ini diluncurkan oleh Bank Indonesia pada tahun 2019 dengan tujuan untuk menciptakan standardisasi dalam penggunaan kode QR untuk transaksi pembayaran di seluruh Indonesia.
Dalam era digital yang tengah berkembang saat itu, penggunaan teknologi digital dan mobile banking semakin meningkat. BI melihat ada kebutuhan masyarakat untuk bertransaksi secara digital. Tetapi BI juga melihat ada peluang untuk memperluas akses terhadap layanan keuangan ketika tingkat inklusi keuangan masih rendah.
BERITA TERKAIT
Sebelum adanya QRIS, sistem pembayaran menggunakan berbagai jenis kode QR yang berbeda yang dibuat oleh masing-masing penyedia layanan keuangan. QRIS bertujuan untuk menyederhanakan dan mengharmonisasikan berbagai metode pembayaran sehingga pengguna tidak perlu bingung dengan berbagai jenis aplikasi atau kode QR yang ada.
Hingga kini QRIS menjadi metode pembayaran paling popular di Indonesia. Pada waktu pertama kali diluncurkan, pada 2020 QRIS hanya membutuhkan waktu 33 bulan untuk menyentuh transaksi sebesar Rp10 triliun. Sejak saat itu dan seterusnya, nilai transaksi sebesar Rp10 triliun hanya membutuhkan waktu dua bulan.
Pada Desember 2024 sudah ada sekitar 55 juta konsumen pengguna QRIS, meningkat 9 juta pengguna atau tumbuh hampir 20% (yoy). Pertumbuhan konsumen dan pedagang juga mendorong naiknya transaksi. Pada Desember 2024 volume transaksi QRIS meningkat 159% (yoy), kemudian nilai transaksinya naik 141% (yoy).
Akan tetapi beberapa bulan lalu, ketika Presiden Trump menerbitkan aturan tarif resiprokalnya, layanan QRIS disebut-sebut sebagai salah satu yang diprotes oleh Trump. Harus diakui kehadiran QRIS membuat kebergantungan sektor keuangan pada Visa dan MasterCard, provider system pembayaran milik AS yang sudah berjaya bertahun-tahun lamanya, makin mengikis
Selain masalah kue bisnis yang besaar, yang tidak kalah pentingnya adalah masalah pengelolaan data nasabah. Selama ini data transaksi selalu mengalir ke Visa dan MasterCard yang membuat AS leluasa untuk menyiapkan strategi yang bisa meningkatkan pangsa pasar keuangannya di Indonesia.
Nah, Majaah Stabilitas akan mengangkat tema tersebut dalam laporan utamanya di edisi kali ini.
Pada tulisan awal akan dijelaskan mengeni aplikasi QRIS yang diluncurkan oleh Bank Indonesia sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan inklusi keuangan dan memperkuat sistem pembayaran digital di Indonesia. Juga akan dibahas langkah-langkah dari BI dalam mengelola system pembayaran di era digital serta menganalisis data terkini mengenai penggunaan QRIS di seluruh Indonesia.
Bagian selanjutny akan dibahas tentang keberhasilan QRIS dalam mencapai inklusi keuangan bagi masyarakat yang sebelumnya tidak terlayani oleh sistem perbankan tradisional. Dikenal sebagai alat yang mudah diakses, QRIS telah memberikan kesempatan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menerima pembayaran digital. Cerita-cerita sukses dari UMKM yang telah bertransformasi dengan penggunaan QRIS akan menjadi fokus pada bagian itu
Selanjutnya juga akan dibahas bagaimana QRIS telah mengurangi kebergantungan system pembayaran pada Visa dan MasterCard dan membawa keuntungannya pada pendapatan domestik. Serta akan dibahasa mengenai kekhawatiran pemerintahan Presiden Donald Trump terhadap adopsi QRIS dan teknologi keuangan lainnya di Indonesia.
Last but not least dalam laporan utama juga akan dibahas mengenai rencana meningkatkan kapasitas QRIS ke wilayah Asia dengan adanya proyek Nexus. Proyek Nexus ditargetkan selesai pada 2027 adalah proyek bersama negara-negara di ASEAN yang menyambungkan sistem pembayaran retail antarnegara dengan mejembatani infrastruktur sistem pembayaran negara di ASEAN.
Selamat membaca!
*) Untuk edisi digital dapat mengakses link berikut :





.jpg)









