Sebagai bankir, Sir John Peace sejatinya sudah boleh berpuas diri atas pencapaiannya. Menjadi top manajer di bank sekelas Standard Chartered Bank jelas bukan prestasi yang main-main, selain juga prestasi lainnya di bidang sosial.
John Peace sendiri memang baru bergabung dengan dewan direksi Standard Chartered pada tahun 2007 sebagai Deputy Chairman, kemudian diangkat sebagai Chairman pada 2009. Awalnya pada Januari 2009, Mr Peace, menjadi pelaksana Direktur Utama Standard Chartered setelah pendahulunya Mervyn Davies, ditunjuk menjadi Menteri Promosi dan Investasi di Kabinet Perdana Menteri Inggris Gordon Brown. Kemudian resmi memegang jabatan tersebut pada Juni di tahun yang sama.
Di bawah kepemimpinannya, kini Standard Chartered berada di urutan 20 perusahaan terkemuka dalam daftar FTSE 100 berdasarkan kapitalisasi pasar. Standard Chartered juga menjadi salah satu bank Inggris yang tidak rekapitalisasi dalam program bailout senilai 37 miliar poundsterling pada bulan Oktober. Bank itu juga dinilai telah lolos dari dampak terburuk krisis kredit karena sebagian besar berfokus pada pasar berkembang.
BERITA TERKAIT
Oleh karena itu seolah ingin membalas jasa pada negara-negara berkembang, dia bersama perusahaannya mencetuskan program “Seeing is Believing” (SIB) untuk memerangi kebutaan khususnya di negara-negara berkembang termasuk di Indonesia.
Bahkan dua bulan lalu, pria yang sukses mengembangkan bisnis yang didirikannya sendiri pada 1980, menyambangi Jakarta terkait program sosialnya itu. “Memerangi kebutaan merupakan salah satu bentuk intervensi kesehatan yang paling efektif dari segi pembiayaan. Mengapa? Karena sekitar 80 persen dari kasus kebutaan dapat dicegah atau diobati,” ujar John Peace saat membagi-bagikan kacamata gratis di SMPN 101 Palmerah, Jakarta.
Berdasarkan data sekitar 314 juta orang di dunia saat ini mengalami cacat penglihatan dan hampir semuanya bisa sembuh dengan bantuan kacamata atau operasi mata. Untuk itu, Standard Chartered Bank bekerjasama dengan LSM-LSM yang concern terhadap kesehatan mata di berbagai negara dalam memberikan akses layanan kesehatan mata. “Program ini akan menyalurkan total 100 juta dolar AS sejak diluncurkan tahun 2003 hingga 2020 nanti,” ujar John.
Dan setelah melihat bahwa Indonesia yang menempati urutan kedua dalam daftar negara dengan tingkat kebutaan tertinggi di dunia, John tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya. Di negara dengan jumlah penduduk lebih dari 230 juta jiwa ini, ada sekitar 3,5 juta orang (1,5 persen dari populasi) mengalami kebutaan pada kedua belah mata.
Penyebab utama kebutaan di Indonesia adalah katarak. Sekitar 50-60 persen atau 1,5 juta orang mengalami kebutaan akibat katarak. “Katarak merupakan penyebab utama kebutaan di Indonesia. Padahal operasi katarak hanya memerlukan biaya sekitar Rp500 ribu. Untuk itu, sejauh ini kami sudah mendonasikan lebih dari 2 juta dolar AS yang digunakan untuk operasi katarak gratis. Selain itu, kami juga memberikan pelatihan bagi pekerja kesehatan, melakukan pemeriksaan mata dan mendistribusikan kacamata,” jelas John.
Selain program SiB, John Peace kini juga sibuk mengkampanyekan program-program sosial lainnya, antara lain: “Living with HIV” (program edukasi HIV), “Goal”(kampanye olah raga untuk mengubah kehidupan anak-anak perempuan), serta “Nets for Life (pembagian kelambu mengandung insektisida untuk mencegah malaria di Afrika).
Dan atas kepeduliannya dan aktivitasnya dalam bidang sosial, John Peace diganjar gelar kebangsawanan “Sir” oleh Ratu Elizabeth.
Namun kesibukan dalam kegiatan sosial tak membuatnya lupa akan posisinya sebagai Chairman Standard Chartered Bank. Saat berkunjung ke Indonesia, selain membagi-bagikan kacamata, dia juga mengunjungi orang nomor satu di Republik Indonesia. John Peace meyakinkan pemerintah Indonesia tentang komitmen bank yang dipimpinnya untuk berinvestasi di bidang infrastruktur. Standard Chartered sendiri sudah lebih dari 140 tahun beroperasi di Indonesia. Di matanya, Indonesia terbukti cukup tahan banting dalam situasi ekonomi global yang sedang bergejolak saat ini. “Standard Chartered ingin sekali bisa memainkan peran penting di masa depan Indonesia dan menjadi bank internasional lokal bagi Indonesia,” Peace menjelaskan.
PERJALANAN KARIR
John Peace memiliki pengalaman di bidang layanan keuangan dan dan retail. Pada 1980, ia mendirikan CCN Systems, perusahaan yang mempelopori teknik penilaian kredit; model risiko dan pengembangan sistem segmentasi konsumen.
CCN juga menyediakan layanan memproses kartu kredit bagi organisasi-organisasi retail dan keuangan. CCN kemudian berubah menjadi Experian plc, sebuah perusahaan layanan informasi global yang menyediakan data dan sarana analisa bagi klien-klien yang tersebar di lebih dari 90 negara.
Di tahun 2000, John Peace ditunjuk menjadi Group CEO GUS plc, di mana Experian dan Burberry merupakan anak perusahaan. Ia mempelopori strategi restrukturisasi besar-besaran untuk memfokuskan kembali Group GUS plc yang meliputi akuisisi serta pelepasan lebih dari 50 unit bisnis di seluruh dunia.
Di tahun 2002, Burberry terdaftar secara resmi di London Stock Exchange dengan John Peace sebagai Chairman. Kini Burberry merupakan brand mewah terkemuka dengan bisnis retail yang tersebar di seluruh dunia.
Di tahun 2006, GUS plc mengalami demerger (terpisah dari induk perusahaan) dan Experian menjadi bisnis yang terdaftar di FTSE 100 di mana Sir John Peace menjadi Chairman perusahaan.
Komitmennya yang tinggi dalam mendukung komunitas lokal dan komitmennya terhadap pendidikan, membuat ia dipercaya sebagai Chairman Board of Governors di Universitas Nottingham Trent selama 10 tahun.
John Peace juga mengepalai Nottingham Economic Resilience Forum yang memfokuskan diri pada isu-isu seputar resesi dan tingkat pengangguran lokal. Ia juga menjabat sebagai East Midlands Ambassador fo Business di komunitasnya. Selain itu, ia merupakan Deputy Lieutenant of Nottinghamshire dan dinobatkan menjadi High Sheriff of Nottinghamshire pada April 2011. Sir John merupakan Fellow of the Royal Society of Arts dan memperoleh gelar Honorary Doctorate dari Universitas Nottingham. SP





.jpg)










