• Redaksi
  • Iklan
  • Majalah Digital
  • Kontak Kami
Sabtu, November 22, 2025
  • Login
Stabilitas
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
Stabilitas
No Result
View All Result
Home Figur

Bankir, Indonesia dan Perang terhadap Kebutaan

oleh Sandy Romualdus
16 Desember 2011 - 00:00
7
Dilihat
Bankir, Indonesia dan Perang terhadap Kebutaan
0
Bagikan
7
Dilihat

Sebagai bankir, Sir John Peace sejatinya sudah boleh berpuas diri atas pencapaiannya. Menjadi top manajer di bank sekelas Standard Chartered Bank jelas bukan prestasi yang main-main, selain juga prestasi lainnya di bidang sosial.

John Peace sendiri memang baru bergabung dengan dewan direksi Standard Chartered pada tahun 2007 sebagai Deputy Chairman, kemudian diangkat sebagai Chairman pada 2009. Awalnya pada Januari 2009, Mr Peace, menjadi pelaksana Direktur Utama Standard Chartered setelah pendahulunya Mervyn Davies, ditunjuk menjadi Menteri Promosi dan Investasi di Kabinet Perdana Menteri Inggris Gordon Brown. Kemudian resmi memegang jabatan tersebut pada Juni di tahun yang sama.

Di bawah kepemimpinannya, kini Standard Chartered berada di urutan 20 perusahaan terkemuka dalam daftar FTSE 100 berdasarkan kapitalisasi pasar. Standard Chartered juga menjadi salah satu bank Inggris yang tidak rekapitalisasi dalam program bailout senilai 37 miliar poundsterling pada bulan Oktober. Bank itu juga dinilai telah lolos dari dampak terburuk krisis kredit karena sebagian besar berfokus pada pasar berkembang.

BERITA TERKAIT

Transformasi Pembayaran Digital: Visa–DANA Hadirkan Interoperabilitas Penuh Ekosistem QRIS

Akselerasi Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri dan Kementerian PKP Sosialisasi Kredit Program Perumahan di Tangerang

CIMB Niaga Kucurkan Sustainability-Linked Loan Rp117 Miliar ke Anak Usaha Ever Shine Tex

SIG Sabet Juara 1 Industrial Cyberdrill Exercise 2025 Gelaran BSSN

Oleh karena itu seolah ingin membalas jasa pada negara-negara berkembang, dia bersama perusahaannya mencetuskan program “Seeing is Believing” (SIB) untuk memerangi kebutaan khususnya di negara-negara berkembang termasuk di Indonesia.

Bahkan dua bulan lalu, pria yang sukses mengembangkan bisnis yang didirikannya sendiri pada 1980, menyambangi Jakarta terkait program sosialnya itu. “Memerangi kebutaan merupakan salah satu bentuk intervensi kesehatan yang paling efektif dari segi pembiayaan. Mengapa? Karena sekitar 80 persen dari kasus kebutaan dapat dicegah atau diobati,” ujar John Peace saat membagi-bagikan kacamata gratis di SMPN 101 Palmerah, Jakarta.

Berdasarkan data sekitar 314 juta orang di dunia saat ini mengalami cacat penglihatan dan hampir semuanya bisa sembuh dengan bantuan kacamata atau operasi mata. Untuk itu, Standard Chartered Bank bekerjasama dengan LSM-LSM yang concern terhadap kesehatan mata di berbagai negara dalam memberikan akses layanan kesehatan mata. “Program ini akan menyalurkan total 100 juta dolar AS sejak diluncurkan tahun 2003 hingga 2020 nanti,” ujar John.

Dan setelah melihat bahwa Indonesia yang menempati urutan kedua dalam daftar negara dengan tingkat kebutaan tertinggi di dunia, John tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya. Di negara dengan jumlah penduduk lebih dari 230 juta jiwa ini, ada sekitar 3,5 juta orang (1,5 persen dari populasi) mengalami kebutaan pada kedua belah mata.

Penyebab utama kebutaan di Indonesia adalah katarak. Sekitar 50-60 persen atau 1,5 juta orang mengalami kebutaan akibat katarak. “Katarak merupakan penyebab utama kebutaan di Indonesia. Padahal operasi katarak hanya memerlukan biaya sekitar Rp500 ribu. Untuk itu, sejauh ini kami sudah mendonasikan lebih dari 2 juta dolar AS yang digunakan untuk operasi katarak gratis. Selain itu, kami juga memberikan pelatihan bagi pekerja kesehatan, melakukan pemeriksaan mata dan mendistribusikan kacamata,” jelas John.

Selain program SiB, John Peace kini juga sibuk mengkampanyekan program-program sosial lainnya, antara lain: “Living with HIV” (program edukasi HIV), “Goal”(kampanye olah raga untuk mengubah kehidupan anak-anak perempuan), serta “Nets for Life (pembagian kelambu mengandung insektisida untuk mencegah malaria di Afrika).

Dan atas kepeduliannya dan aktivitasnya dalam bidang sosial, John Peace diganjar gelar kebangsawanan “Sir” oleh Ratu Elizabeth.

Namun kesibukan dalam kegiatan sosial tak membuatnya lupa akan posisinya sebagai Chairman Standard Chartered Bank. Saat berkunjung ke Indonesia, selain membagi-bagikan kacamata, dia juga mengunjungi orang nomor satu di Republik Indonesia. John Peace meyakinkan pemerintah Indonesia tentang komitmen bank yang dipimpinnya untuk berinvestasi di bidang infrastruktur. Standard Chartered sendiri sudah lebih dari 140 tahun beroperasi di Indonesia. Di matanya, Indonesia terbukti cukup tahan banting dalam situasi ekonomi global yang sedang bergejolak saat ini. “Standard Chartered ingin sekali bisa memainkan peran penting di masa depan Indonesia dan menjadi bank internasional lokal bagi Indonesia,” Peace menjelaskan.

PERJALANAN KARIR

John Peace memiliki pengalaman di bidang layanan keuangan dan dan retail. Pada 1980, ia mendirikan CCN Systems, perusahaan yang mempelopori teknik penilaian kredit; model risiko dan pengembangan sistem segmentasi konsumen.

CCN juga menyediakan layanan memproses kartu kredit bagi organisasi-organisasi retail dan keuangan. CCN kemudian berubah menjadi Experian plc, sebuah perusahaan layanan informasi global yang menyediakan data dan sarana analisa bagi klien-klien yang tersebar di lebih dari 90 negara.

Di tahun 2000, John Peace ditunjuk menjadi Group CEO GUS plc, di mana Experian dan Burberry merupakan anak perusahaan. Ia mempelopori strategi restrukturisasi besar-besaran untuk memfokuskan kembali Group GUS plc yang meliputi akuisisi serta pelepasan lebih dari 50 unit bisnis di seluruh dunia.

Di tahun 2002, Burberry terdaftar secara resmi di London Stock Exchange dengan John Peace sebagai Chairman. Kini Burberry merupakan brand mewah terkemuka dengan bisnis retail yang tersebar di seluruh dunia.

Di tahun 2006, GUS plc mengalami demerger (terpisah dari induk perusahaan) dan Experian menjadi bisnis yang terdaftar di FTSE 100 di mana Sir John Peace menjadi Chairman perusahaan.

Komitmennya yang tinggi dalam mendukung komunitas lokal dan komitmennya terhadap pendidikan, membuat ia dipercaya sebagai Chairman Board of Governors di Universitas Nottingham Trent selama 10 tahun.

John Peace juga mengepalai Nottingham Economic Resilience Forum yang memfokuskan diri pada isu-isu seputar resesi dan tingkat pengangguran lokal. Ia juga menjabat sebagai East Midlands Ambassador fo Business di komunitasnya. Selain itu, ia merupakan Deputy Lieutenant of Nottinghamshire dan dinobatkan menjadi High Sheriff of Nottinghamshire pada April 2011. Sir John merupakan Fellow of the Royal Society of Arts dan memperoleh gelar Honorary Doctorate dari Universitas Nottingham. SP

 
 
 
 
Sebelumnya

Telkomsel, Perusahaan Paling Inovatif

Selanjutnya

Mengembalikan Pengaruh BI Rate

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA

Related Posts

Purbaya Yudhi Sadewa Resmi Gantikan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan, Simak Profilnya!

Purbaya Yudhi Sadewa Resmi Gantikan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan, Simak Profilnya!

oleh Stella Gracia
8 September 2025 - 19:00

JAKARTA, Stabilitas.id – Presiden Prabowo Subianto menunjuk Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) menggantikan...

Anggoro Eko Cahyo Resmi Jabat Dirut BSI Usai Kantongi Restu OJK

Anggoro Eko Cahyo Resmi Jabat Dirut BSI Usai Kantongi Restu OJK

oleh Stella Gracia
3 September 2025 - 14:40

JAKARTA, Stabilitas.id – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengumumkan bahwa Anggoro Eko Cahyo kini resmi menjabat sebagai Direktur Utama...

Kwik Kian Gie: Pilar Nasionalisme dalam Badai Ekonomi Indonesia

Kwik Kian Gie: Pilar Nasionalisme dalam Badai Ekonomi Indonesia

oleh Sandy Romualdus
31 Juli 2025 - 12:31

JAKARTA, Stabilitas.id - Di tengah pusaran dinamika ekonomi Indonesia yang penuh gejolak, nama Kwik Kian Gie bagaikan bintang utara—tetap teguh,...

Agus H. Widodo, Nahkoda Baru Asbanda 2025–2029: Siap Perkuat Sinergi dan Transformasi BPD

Agus H. Widodo, Nahkoda Baru Asbanda 2025–2029: Siap Perkuat Sinergi dan Transformasi BPD

oleh Sandy Romualdus
22 Juli 2025 - 16:13

JAKARTA, Stabilitas.id - Agus H. Widodo resmi mengemban amanah baru sebagai Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) untuk periode...

Dari Teknik Mesin UI ke Kursi Dirut TUGU: Karier Cemerlang Adi Pramana di Asuransi

Dari Teknik Mesin UI ke Kursi Dirut TUGU: Karier Cemerlang Adi Pramana di Asuransi

oleh Sandy Romualdus
11 Juli 2025 - 08:53

JAKARTA, Stabilitas.id – Industri asuransi Indonesia kedatangan nahkoda baru yang telah lama malang melintang di sektor ini. Adi Pramana resmi...

Purbaya Yudhi Sadewa Siap Daftar Lagi Jadi Ketua LPS: “Doakan Saya”

Purbaya Yudhi Sadewa Siap Daftar Lagi Jadi Ketua LPS: “Doakan Saya”

oleh Sandy Romualdus
4 Juli 2025 - 22:22

JAKARTA, Stabilitas.id - Masa jabatan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, akan segera berakhir pada awal...

E-MAGAZINE

TERPOPULER

  • Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harga BBM Oktober 2025: Pertamina Naikkan Dexlite dan Pertamina Dex, Subsidi Tetap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus Scam di Indonesia Tertinggi di Dunia, Capai 274 Ribu Laporan dalam Setahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • WIKA Umumkan Gagal Bayar Surat Utang Jumbo Rp4,64 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diteror Debt Collector, Nasabah Seret Aplikasi Pinjol AdaKami ke Pengadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 106 Perusahaan Asuransi Raih Predikat Market Leaders 2025 Versi Media Asuransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Daftar 52 Perusahaan Asuransi dan Reasuransi Terbaik 2023

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
 

Terbaru

Transformasi Pembayaran Digital: Visa–DANA Hadirkan Interoperabilitas Penuh Ekosistem QRIS

Akselerasi Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri dan Kementerian PKP Sosialisasi Kredit Program Perumahan di Tangerang

CIMB Niaga Kucurkan Sustainability-Linked Loan Rp117 Miliar ke Anak Usaha Ever Shine Tex

SIG Sabet Juara 1 Industrial Cyberdrill Exercise 2025 Gelaran BSSN

CIMB Niaga Edukasi Nasabah Surabaya Lewat Wealth Xpo: Dari Bisnis Next Gen hingga Warisan Kekayaan

Pendapatan Menguat, Belanja Naik: Defisit APBN Rp479,7 Triliun Tetap dalam Jalur Aman

Cari Inovasi Perumahan, BTN Housingpreneur Roadshow di USU Medan

Wärtsilä Dorong Stabilitas Listrik RI dan Kesiapan Pusat Data AI Lewat Teknologi Mesin Fleksibel

Emas Makin Dilirik untuk Dana Pendidikan Anak, Ini Alasan dan Strateginya

STABILITAS CHANNEL

Selanjutnya
Mengembalikan Pengaruh BI Rate

Mengembalikan Pengaruh BI Rate

  • Advertorial
  • Berita Foto
  • BUMN
  • Bursa
  • Ekonomi
  • Eksmud
  • Figur
  • Info Otoritas
  • Internasional
  • Interview
  • Keuangan
  • Kolom
  • Laporan Utama
  • Liputan Khusus
  • Manajemen Resiko
  • Perbankan
  • Portofolio
  • Resensi Buku
  • Riset
  • Sektor Riil
  • Seremonial
  • Syariah
  • Teknologi
  • Travel & Resto
  • UKM
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pesan Majalah
  • Kontak Kami
logo-footer

Copyright © 2021 – Stabilitas

Find and Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata

Copyright © 2021 Stabilitas - Governance, Risk Management & Compliance