• Redaksi
  • Iklan
  • Majalah Digital
  • Kontak Kami
Senin, November 24, 2025
  • Login
Stabilitas
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
Stabilitas
No Result
View All Result
Home Kolom

Disruption Bisnis Logistik

oleh Sandy Romualdus
25 April 2017 - 00:00
92
Dilihat
Masih Terselubung Ketidakpastian
0
Bagikan
92
Dilihat

Di hampir semua bisnis kini telah terdisrupsi dengan model bisnis baru. Para pemain lama ( berhadapan dengan pendatang baru incumbent) harus (new entrant) yang tiba tiba mengambil pangsa pasar pemain lama.
Kita menyaksikan dalam bisnis transportasi, betapa telah terjadi disrupsi pasar ketika pemain 
incumbent seperti Blue Bird dan Express mengalami penurunan pendapatan dan laba karena pelanggannya beralih ke Grab, Uber, atau bahkan Go-Jek, yang menawarkan model bisnis yang berbeda. Dsirupsi juga terjadi di bisnis logistik.
Perkembangan perdagangan elektronik (
ecommerce) telah mengubah wajah bisnis logistik. Permintaan pasar e-commerce yang besar telah menciptakan penawaran –dalam teori ekonomi dikenal dengan demand create supply, yang mendorong tumbuhnya pemain logistik. Para pendatang pemain baru penyedia jasa logistik ini ada yang berasal dari pemain dengan model bisnis logistik konvensional, namun juga ada yang berasal dari pemain dengan model bisnis baru. Mereka sama-sama menambah tingkat kompetisi bisnis logistik semakin ketat dan menyediakan beragam pilihan bagi pengguna jasa logistik dengan menawarkan value proposition yang lebih memikat.
Sejatinya, keunggulan daya saing penyedia jasa logistik ditentukan oleh dua hal: harga dan kualitas layanan. Harga yang ditetapkan dan ditawarkan ke pelanggan sangat ditentukan oleh cost model penyedia jasa logistik. Sementara kualitas layanan ditentukan oleh seberapa memikat value proposition yang ditawarkan ke pelanggan.
Value proposition jasa logistik ini mencakup sisi fungsional, emosional, dan experience dari layanan logistik, yang berupa kecepatan, ketepatan, kemudahan, fleksibilitas, respon pelayanan, keamanan, dan lain-lain.
Para pemain penyedia jasa logistik dengan model bisnis konvensional harus menghadapi kompetisi pasar dalam
red ocean, yang berakibat pada penurunan pendapatan dan laba. Selain kompetisi yang head to head antar penyedia jasa logistik, baik dari pemain lama maupun pendatang baru, para pemain penyedia jasa logistik incumbent kini menghadapi pemain penyedia jasa logistik baru dengan model bisnis yang baru dan sama sekali berbeda dengan model bisnis jasa logistik konvensional.
Di bisnis pos atau kurir, para pemain 
incumbent yang telah mendominasi dan menikmati pasar jasa pos atau kurir ini karena booming e-commerce, dipaksa bersaing dengan pemain baru.

Disrupsi Logistik

Perkembangan teknologi internet dalam platform smartphone, memungkinkan perusahaan seperti Go-Jek, Uber, dan Grab mampu mengembangkan layanan pos dan logistik. Mereka menawarkan value proposition lebih memikat dari pemain incumbent, seperti JNE dan Kantor Pos.
Value proposition yang diberikan oleh Go-Jek, Uber, dan Grab ini berupa kecepatan, kemudahan, dan fleksibilitas yang saat ini tidak bisa dipenuhi dengan baik oleh pemain penyedia jasa pos dan logistik incumbent.
Kantor Pos dan JNE masih menggunakan model bisnis konvensional dalam proses bisnisnya:
Collecting, Processing, Transporting, dan Delivery. Pelanggan juga harus datang ke outlet dengan membawa paket. Selanjutnya, dilakukan proses pengolahan seperti penimbangan paket, penerbitan resi atau bukti pengiriman, sortir, pengantongan, konsolidasi shipment, hingga berujung pengantaran ke alamat tujuan dan minta tanda tangan bukti penyerahan kiriman. Sumber daya dan proses bisnis ini menimbulkan cost yang cukup besar, dan biasanya committed cost, sehingga berdampak pada penetapan harga jual yang cukup tinggi.
Sementara, dengan layanan model bisnis baru, seperti Go-Jek, Uber, dan Grab, proses bisnis layanan logistik bisa dipangkas. Hampir semua sumber daya bisa berbagi (
sharing resources). Para pemain logistik disruption ini tidak perlu menyediakan outlet semacam kantor atau agen. Pelanggan tidak perlu datang ke outlet karena kirimannya akan diambil langsung. Tidak perlu ada lagi processing center dengan segala aktivitasnya, karena kiriman langsung diantar ke alamat penerima secara point-to-point. Dijemput dari titik asal dan diantar sampai ke titik tujuan seketika. Standar waktu penyerahan atau lead time semakin pendek. Tidak lagi hitungan hari, melainkan hitungan jam bahkan menit.
Pengirim atau pelanggan langsung mengetahui tarif jasa pengiriman barang, status pergerakan dan posisi kiriman, dan
notifcation pengantaran kiriman. Semuanya dilakukan dan dimonitor melalui smartphone dalam genggaman pelanggan masing-masing.
Disrupsi layanan logistik ini mampu mengubah proses bisnis logistik konvensional dengan memberikan
value proposition lebih memikat, dengan harga yang lebih murah, dan pasokan kapasitas dalam jumlah sangat besar dan cepat untuk meraih dan merebut pasar logistik incumbent.
Dari sisi
cost model, hampir semua cost structure untuk menyelenggarakan proses bisnis logistik yang dilakukan pemain logistik disruption ini adalah variable cost, yang terkait langsung dengan perubahan volume kiriman atau penjualan. Biaya tetap akan sangat minimal, untuk tidak mengatakan nol. Apa akibatnya? Pemain logistik disruption ini mampu mencetak laba
dengan margin yang relatif tinggi, sehingga memiliki kesempatan untuk investasi pengembangan produk dan pembenahan kualitas layanan yang jauh lebih baik.
Akankah pemain logistik
incumbent mampu bertahan dengan gempuran pemain logistik baru dengan mendisrupsi model bisnis logistik konvensional?  

BERITA TERKAIT

Buka Digital Store, BTN Gandeng Unesa Perluas Layanan Digital bagi Mahasiswa dan Dosen

BNI Dorong Prestasi Dunia, Indonesia Gelar 2 All Indonesian Final Australia Open 2025

Transformasi Pembayaran Digital: Visa–DANA Hadirkan Interoperabilitas Penuh Ekosistem QRIS

Akselerasi Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri dan Kementerian PKP Sosialisasi Kredit Program Perumahan di Tangerang

 
 
 
 
Sebelumnya

Ini Kajian dan Rekomendasi Hasil Kongres Ekonomi Umat

Selanjutnya

Investasi Online Imbal Besar berpotensi Rugikan Masyarakat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA

Related Posts

Penurunan Mendalam Pasar Saham Indonesia 18 Maret 2025

Penurunan Mendalam Pasar Saham Indonesia 18 Maret 2025

oleh Sandy Romualdus
21 Maret 2025 - 09:16

Oleh : Dr. Katarina Setiawan, Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Tanggal 18 Maret 2025 pasar...

Serangan Hacker terhadap Pusat Data Nasional: Sebuah Renungan Bernegara

Serangan Hacker terhadap Pusat Data Nasional: Sebuah Renungan Bernegara

oleh Stella Gracia
26 Juni 2024 - 15:05

Oleh Achmad Nur Hidayat, Pakar Kebijakan Publik dan Ekonom UPN Veteran Jakarta Baru-baru ini, Indonesia dikejutkan oleh serangan siber besar-besaran...

Praktik Sustainable: Harapan Besar pada Bank

Praktik Sustainable: Harapan Besar pada Bank

oleh Sandy Romualdus
21 September 2023 - 16:34

Oleh Ahmed Zulfikar, Relationship Manager LPPI SAAT ini isu perubahan iklim telah menjadi topik hangat yang hampir selalu dibahas dalam...

Strategi Penerapan Keamanan Siber di Perbankan

Strategi Penerapan Keamanan Siber di Perbankan

oleh Sandy Romualdus
11 Agustus 2023 - 12:32

Oleh : Novita Yuniarti, Assistant Programmer LPPI SERANGAN siber memiliki dampak yang serius dan menjadi isu kritis dalam digitalisasi keuangan...

Kilas Balik Pandemi COVID-19: Strategi Cermat India yang Terhambat Sistem Pasar Obat-Obatan Dunia

Kilas Balik Pandemi COVID-19: Strategi Cermat India yang Terhambat Sistem Pasar Obat-Obatan Dunia

oleh Sandy Romualdus
3 Juni 2023 - 20:20

Oleh : Baiq Shafira Salsabila, Diospyros Pieter Raphael Suitela, Muhammad Faiz Ramadhan * INDIA adalah salah satu negara berkembang dengan industri farmasi terbesar...

Fenomena Bank Digital: Tren Naik, Harus Diimbangi dengan Literasi Digital

Transformasi Digital vs Literasi Digital

oleh Sandy Romualdus
14 Februari 2023 - 08:10

Oleh Danal Meizantaka Daeanza - Assistant Programmer LPPI Perubahan yang terjadi di dunia selama satu dekade belakangan ini sangat signifikan....

E-MAGAZINE

TERPOPULER

  • Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harga BBM Oktober 2025: Pertamina Naikkan Dexlite dan Pertamina Dex, Subsidi Tetap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus Scam di Indonesia Tertinggi di Dunia, Capai 274 Ribu Laporan dalam Setahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • WIKA Umumkan Gagal Bayar Surat Utang Jumbo Rp4,64 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diteror Debt Collector, Nasabah Seret Aplikasi Pinjol AdaKami ke Pengadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 106 Perusahaan Asuransi Raih Predikat Market Leaders 2025 Versi Media Asuransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bank BJB Kehilangan Putra Kandungnya: Yusuf Saadudin, Pemimpin Berintegritas yang Menggerakkan Transformasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
 

Terbaru

Buka Digital Store, BTN Gandeng Unesa Perluas Layanan Digital bagi Mahasiswa dan Dosen

BNI Dorong Prestasi Dunia, Indonesia Gelar 2 All Indonesian Final Australia Open 2025

Transformasi Pembayaran Digital: Visa–DANA Hadirkan Interoperabilitas Penuh Ekosistem QRIS

Akselerasi Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri dan Kementerian PKP Sosialisasi Kredit Program Perumahan di Tangerang

CIMB Niaga Kucurkan Sustainability-Linked Loan Rp117 Miliar ke Anak Usaha Ever Shine Tex

SIG Sabet Juara 1 Industrial Cyberdrill Exercise 2025 Gelaran BSSN

CIMB Niaga Edukasi Nasabah Surabaya Lewat Wealth Xpo: Dari Bisnis Next Gen hingga Warisan Kekayaan

Pendapatan Menguat, Belanja Naik: Defisit APBN Rp479,7 Triliun Tetap dalam Jalur Aman

Cari Inovasi Perumahan, BTN Housingpreneur Roadshow di USU Medan

STABILITAS CHANNEL

Selanjutnya

Investasi Online Imbal Besar berpotensi Rugikan Masyarakat

  • Advertorial
  • Berita Foto
  • BUMN
  • Bursa
  • Ekonomi
  • Eksmud
  • Figur
  • Info Otoritas
  • Internasional
  • Interview
  • Keuangan
  • Kolom
  • Laporan Utama
  • Liputan Khusus
  • Manajemen Resiko
  • Perbankan
  • Portofolio
  • Resensi Buku
  • Riset
  • Sektor Riil
  • Seremonial
  • Syariah
  • Teknologi
  • Travel & Resto
  • UKM
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pesan Majalah
  • Kontak Kami
logo-footer

Copyright © 2021 – Stabilitas

Find and Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata

Copyright © 2021 Stabilitas - Governance, Risk Management & Compliance