BANDUNG, Stabilitas.id – PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), pemain utama industri perhiasan emas dan pemurnian emas batangan di Indonesia, memperpanjang fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai bagian dari strategi pendalaman struktur pembiayaan untuk memperkuat operasional dan ekspansi usaha.
Perpanjangan fasilitas kredit ini ditandatangani pada 23 Juli 2025, mencakup HRTA dan entitas anaknya PT Gemilang Hartadinata Abadi (GHA), yang fokus pada lini bisnis gadai emas. Nilai fasilitas masing-masing adalah Rp2,4 triliun untuk HRTA dan Rp300 miliar untuk GHA. Melalui addendum kedua ini, tenor kredit diperpanjang hingga 23 Juli 2026.
“Kepercayaan yang kembali diberikan oleh Bank Mandiri ini merupakan buah dari kinerja kami yang solid dan terus bertumbuh,” ujar Ong Deny, Corporate Secretary HRTA. Ia menambahkan bahwa fasilitas kredit tersebut akan menopang pelaksanaan strategi ekspansi dan penguatan bisnis jangka panjang.
BERITA TERKAIT
Langkah strategis HRTA tak hanya difokuskan pada pembiayaan, tetapi juga penguatan tata kelola dan integritas rantai pasok. Pada Mei 2025, HRTA berhasil menuntaskan audit Responsible Gold Guidance (RGG) oleh auditor independen yang ditunjuk London Bullion Market Association (LBMA). Audit tersebut menyatakan HRTA memenuhi seluruh persyaratan RGG—langkah penting menuju sertifikasi LBMA untuk fasilitas pemurnian emas miliknya.
Direktur Utama HRTA, Sandra Sunanto, menegaskan bahwa sertifikasi ini merupakan pilar penting dari visi jangka panjang Perseroan. “Kami percaya bahwa keberlanjutan bisnis tidak hanya dilihat dari sisi finansial, tapi juga dari integritas rantai pasok. Sertifikasi LBMA merupakan prioritas strategis yang mencerminkan komitmen kami terhadap praktik sourcing bahan baku yang bertanggung jawab,” jelasnya.
HRTA menargetkan penyelesaian proses sertifikasi LBMA pada akhir 2025, sebagai penanda keseriusan perusahaan mengakses pasar global dan meningkatkan kepercayaan investor serta mitra strategis.
Kinerja HRTA pada semester I 2025 mencerminkan tren positif permintaan domestik. Hingga pertengahan tahun, HRTA telah merealisasikan 56% dari target penjualan tahunan, naik 82% dibandingkan periode yang sama pada 2024. Laju pertumbuhan ini diperkuat oleh meningkatnya konsumsi perhiasan dan investasi emas, serta strategi diversifikasi kanal distribusi.
Dalam paparan publiknya, Sandra menyebut kemitraan berkelanjutan dengan lembaga keuangan nasional seperti Bank Mandiri menjadi kunci dalam menjaga likuiditas dan mendukung ekspansi, terutama di segmen gadai emas yang terus bertumbuh. “Perpanjangan fasilitas ini akan mendukung operasional, khususnya di segmen gadai yang tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir,” katanya.
Untuk tahun buku 2025, HRTA membidik pendapatan sebesar Rp26,8 triliun, laba usaha sebesar Rp1,45 triliun, dan laba bersih setelah pajak Rp602 miliar. Proyeksi ini disusun berdasarkan tren harga emas, sentimen pasar domestik, serta efisiensi operasional yang terus ditingkatkan.
HRTA menyatakan komitmen penuh terhadap pertumbuhan berkelanjutan berbasis tata kelola, pembiayaan strategis, serta pemenuhan standar industri global. Dengan kombinasi ini, perusahaan optimistis menutup 2025 dengan performa yang solid dan tahan banting terhadap dinamika pasar. ***





.jpg)










