• Redaksi
  • Iklan
  • Majalah Digital
  • Kontak Kami
Sabtu, November 22, 2025
  • Login
Stabilitas
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
Stabilitas
No Result
View All Result
Home Keuangan

Indonesia Re Dorong Transformasi ESG untuk Pengelolaan Risiko Bencana yang Inklusif dan Berkelanjutan

oleh Sandy Romualdus
1 Juli 2025 - 23:29
4
Dilihat
Indonesia Re Dorong Transformasi ESG untuk Pengelolaan Risiko Bencana yang Inklusif dan Berkelanjutan
0
Bagikan
4
Dilihat

JAKARTA, Stabilitas.id – PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re menegaskan komitmennya dalam mendorong transformasi ESG (Environmental, Social, and Governance) untuk mendukung pengelolaan risiko bencana yang lebih inklusif dan berbasis data.

Hal ini disampaikan dalam seminar nasional bertajuk Sustainability Dialogue 2025, yang mengangkat tema “Advancing Sustainable Development and Climate Resilience through Parametric Disaster Insurance: A Pathway to Responsive, Reliable, and Responsible Risk Financing, akhir Juni 2025 di Jakarta.

Acara yang diselenggarakan oleh Indonesia Re ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, regulator, pelaku industri asuransi dan keuangan, akademisi, hingga mitra pembangunan. Tujuannya adalah untuk menggali peran ESG dalam membangun sistem pembiayaan risiko bencana yang tangguh dan berkelanjutan.

BERITA TERKAIT

Indonesia Re Dorong Kolaborasi Strategis untuk Percepat Hilirisasi Sektor Keuangan dan Asuransi

Superbank Masih Tahan Suku Bunga Deposito Meski BI Rate Turun, Ini Alasannya

Tiga Reasuransi BUMN Akan Merger, Indonesia Re Siap Jadi Induk Holding

Laba PT Reasuransi Indonesia Utama Tumbuh 49,6% di Kuartal III-2024

Asuransi Parametrik 

Dalam sambutannya, Direktur Utama Indonesia Re, Benny Waworuntu, menekankan pentingnya asuransi sebagai instrumen mitigasi risiko, khususnya asuransi parametrik. “Asuransi parametrik menjadi solusi yang relevan dalam membantu keuangan negara pada masa tanggap darurat bencana,” ungkap Benny.

Indonesia Re berkomitmen untuk menjadi motor penggerak di industri asuransi dalam membantu pemerintah dan masyarakat mengelola risiko. Benny menambahkan, bahwa pengembangan produk asuransi berbasis data dan riset akan memperkuat inklusi dan penetrasi asuransi, yang pada gilirannya mendukung ketahanan negara terhadap bencana alam.

Kepala Subdirektorat Pengelolaan Risiko Aset dan Kewajiban Negara Direktorat PRKN DJPPR Kementerian Keuangan, Herry Indratno, mengungkapkan bahwa kerugian akibat bencana alam di Indonesia rata-rata mencapai Rp22 triliun per tahun. Skema penanggulangan bencana konvensional yang mengandalkan dana APBN dan cadangan belum cukup efektif, terutama dalam menghadapi bencana berskala besar.

“Oleh karena itu, pemerintah tengah mengembangkan strategi pembiayaan dan asuransi risiko bencana yang lebih inovatif dan berkelanjutan, seperti asuransi parametrik, yang memberikan pencairan dana cepat, objektif, dan transparan,” jelas Herry.

Seminar ini juga menggarisbawahi hasil kajian kolaboratif antara Indonesia Re, Kementerian Keuangan, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Maipark, yang mencakup desain, modeling risiko, skema, instrumen, dan mekanisme pembiayaan dampak bencana. Fokus utama kajian ini adalah pengembangan produk asuransi parametrik untuk risiko gempa dan banjir.

Produk ini diharapkan dapat melindungi posisi fiskal Pemerintah Daerah (APBD) dan memastikan ketersediaan dana cepat pasca-bencana untuk tanggap darurat. Rencananya, produk ini akan diluncurkan pada 2026, dengan melibatkan berbagai pihak terkait, terutama industri asuransi dan reasuransi.

Kolaborasi Multi-Pihak 

Direktur Teknik dan Operasi Indonesia Re, Delil Khairat, menjelaskan bahwa pengembangan asuransi parametrik ini merupakan hasil riset bersama antara pemerintah, akademisi, dan pelaku industri. “Indonesia Re bersama Kementerian Keuangan telah melakukan kajian mendalam tentang instrumen dan skema pembiayaan risiko, serta produk asuransi parametrik untuk mengatasi risiko bencana alam di Indonesia,” jelas Delil.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turut menekankan pentingnya digitalisasi industri asuransi yang harus didukung dengan infrastruktur pengelolaan risiko yang andal. Deputi Direktur Pengawasan Asuransi Umum dan Reasuransi OJK, Kurnia Yuniakhir, menegaskan bahwa akselerasi transformasi digital di sektor asuransi harus dibarengi dengan penguatan sistem *Business Continuity Management* (BCM).

Ni Luh Ayounik Mahasabha, Sustainability Development Business Group Head di Surveyor Indonesia, dan Elrika Hamdi, Wakil Kepala Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) Indonesia, menyampaikan bahwa penerapan prinsip ESG bukan sekadar soal kepatuhan, tetapi juga sebagai fondasi untuk menciptakan sistem yang lebih tangguh terhadap perubahan iklim dan bencana. “Penerapan ESG akan memperkuat ketahanan sistem nasional, baik dalam menghadapi risiko iklim maupun bencana,” ujar Elrika.

Sebagai bagian dari diskusi yang menekankan pentingnya ESG dalam pengelolaan risiko, para panelis sepakat bahwa perubahan iklim memerlukan pendekatan lintas sektor yang menyatukan dimensi energi, keuangan, dan kebencanaan. Oleh karena itu, penting untuk membangun ekosistem kebijakan dan instrumen pembiayaan yang saling terhubung, dari komitmen dekarbonisasi hingga kesiapsiagaan terhadap bencana.

Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati, menambahkan bahwa data kebencanaan yang akurat dan tata kelola berbasis risiko sangat penting untuk keberhasilan skema *Disaster Risk Financing and Insurance* (DRFI). “Kolaborasi erat antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mewujudkan sistem yang efektif dalam menghadapi bencana,” ujar Raditya.

Dengan keseriusan berbagai pihak dalam mendorong penerapan ESG, Indonesia diharapkan dapat menghadapi tantangan perubahan iklim dan bencana alam dengan lebih siap dan tangguh. ***

Tags: asuransi bencanaIndonesia RePengelolaan Risiko BencanaTransformasi ESG
 
 
 
 
Sebelumnya

YouGov: Pengeluaran Naik, Ubah Cara Masyarakat Indonesia Menabung, Berutang, dan Berinvestasi

Selanjutnya

BRI Borong 15 Penghargaan di Ajang FinanceAsia 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA

Related Posts

Transformasi Pembayaran Digital: Visa–DANA Hadirkan Interoperabilitas Penuh Ekosistem QRIS

Transformasi Pembayaran Digital: Visa–DANA Hadirkan Interoperabilitas Penuh Ekosistem QRIS

oleh Stella Gracia
21 November 2025 - 11:45

Stabilitas.id — Transformasi ekosistem pembayaran digital nasional memasuki babak baru. Visa, pemimpin global pembayaran digital, bersama platform dompet digital DANA,...

Emas Makin Dilirik untuk Dana Pendidikan Anak, Ini Alasan dan Strateginya

Emas Makin Dilirik untuk Dana Pendidikan Anak, Ini Alasan dan Strateginya

oleh Stella Gracia
20 November 2025 - 11:57

Stabilitas.id — Kenaikan biaya pendidikan yang berlangsung setiap tahun membuat orang tua perlu menyiapkan strategi pendanaan jangka panjang yang lebih...

Sinergi Keadilan Restoratif: Jamkrindo Siapkan Pelatihan dan Pembiayaan untuk Peserta Pidana Kerja Sosial

Sinergi Keadilan Restoratif: Jamkrindo Siapkan Pelatihan dan Pembiayaan untuk Peserta Pidana Kerja Sosial

oleh Stella Gracia
20 November 2025 - 11:41

Stabilitas.id – Upaya memperkuat implementasi keadilan restoratif di Sumatera Utara mendapat dukungan strategis dari PT Jamkrindo, Kejaksaan RI, dan Pemerintah...

Lewat TRING! by Pegadaian, BRI Group Dorong Inklusi Keuangan Lewat Super App Emas Digital

Investasi Rakyat Kian Bersinar, Tabungan Emas Holding Ultra Mikro BRI Naik 66,9% Tembus 13,7 Ton

oleh Stella Gracia
20 November 2025 - 10:24

Stabilitas.id – Komitmen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI bersama PT Pegadaian dan PNM yang tergabung dalam Holding...

Jamkrindo Cetak Laba Rp1,28 Triliun hingga Oktober 2025, Lampaui Target 170%

Jamkrindo Cetak Laba Rp1,28 Triliun hingga Oktober 2025, Lampaui Target 170%

oleh Stella Gracia
18 November 2025 - 13:46

Stabilitas.id – PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), anggota holding Indonesia Financial Group (IFG), membukukan kinerja cemerlang hingga Oktober 2025. Berdasarkan...

Kinerja Moncer, Askrindo Genjot Prudential Underwriting dan Diversifikasi Bisnis

Kinerja Moncer, Askrindo Genjot Prudential Underwriting dan Diversifikasi Bisnis

oleh Stella Gracia
18 November 2025 - 13:38

Stabilitas.id – PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), anggota holding Indonesia Financial Group (IFG), membukukan laba setelah pajak sebesar Rp687,4 miliar...

E-MAGAZINE

TERPOPULER

  • Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harga BBM Oktober 2025: Pertamina Naikkan Dexlite dan Pertamina Dex, Subsidi Tetap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus Scam di Indonesia Tertinggi di Dunia, Capai 274 Ribu Laporan dalam Setahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • WIKA Umumkan Gagal Bayar Surat Utang Jumbo Rp4,64 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diteror Debt Collector, Nasabah Seret Aplikasi Pinjol AdaKami ke Pengadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 106 Perusahaan Asuransi Raih Predikat Market Leaders 2025 Versi Media Asuransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Daftar 52 Perusahaan Asuransi dan Reasuransi Terbaik 2023

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
 

Terbaru

Transformasi Pembayaran Digital: Visa–DANA Hadirkan Interoperabilitas Penuh Ekosistem QRIS

Akselerasi Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri dan Kementerian PKP Sosialisasi Kredit Program Perumahan di Tangerang

CIMB Niaga Kucurkan Sustainability-Linked Loan Rp117 Miliar ke Anak Usaha Ever Shine Tex

SIG Sabet Juara 1 Industrial Cyberdrill Exercise 2025 Gelaran BSSN

CIMB Niaga Edukasi Nasabah Surabaya Lewat Wealth Xpo: Dari Bisnis Next Gen hingga Warisan Kekayaan

Pendapatan Menguat, Belanja Naik: Defisit APBN Rp479,7 Triliun Tetap dalam Jalur Aman

Cari Inovasi Perumahan, BTN Housingpreneur Roadshow di USU Medan

Wärtsilä Dorong Stabilitas Listrik RI dan Kesiapan Pusat Data AI Lewat Teknologi Mesin Fleksibel

Emas Makin Dilirik untuk Dana Pendidikan Anak, Ini Alasan dan Strateginya

STABILITAS CHANNEL

Selanjutnya
BRI Borong 15 Penghargaan di Ajang FinanceAsia 2025

BRI Borong 15 Penghargaan di Ajang FinanceAsia 2025

  • Advertorial
  • Berita Foto
  • BUMN
  • Bursa
  • Ekonomi
  • Eksmud
  • Figur
  • Info Otoritas
  • Internasional
  • Interview
  • Keuangan
  • Kolom
  • Laporan Utama
  • Liputan Khusus
  • Manajemen Resiko
  • Perbankan
  • Portofolio
  • Resensi Buku
  • Riset
  • Sektor Riil
  • Seremonial
  • Syariah
  • Teknologi
  • Travel & Resto
  • UKM
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pesan Majalah
  • Kontak Kami
logo-footer

Copyright © 2021 – Stabilitas

Find and Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata

Copyright © 2021 Stabilitas - Governance, Risk Management & Compliance