• Redaksi
  • Iklan
  • Majalah Digital
  • Kontak Kami
Jumat, November 7, 2025
  • Login
Stabilitas
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
Stabilitas
No Result
View All Result
Home Perbankan

Jadi Potensi Lokomotif Ekonomi Digital, OJK Ungkap Lima Tantangan Metaverse

Hingga tahun 2022 Market Cap Web 2.0 Metaverse telah mencapai 14,8 triliun dolar AS. Sementara pengguna Web 3.0 Virtual Worlds telah mencapai 50 ribu users di seluruh dunia.

oleh Sandy Romualdus
26 Juli 2022 - 18:33
67
Dilihat
Jadi Potensi Lokomotif Ekonomi Digital, OJK Ungkap Lima Tantangan Metaverse
0
Bagikan
67
Dilihat

JAKARTA, Stabilitas.id – Isu digital banking terus dibicarakan bukan karena masalah pandemi covid-19 masih berlangsung, tetapi memang telah banyak perubahan dan inovasi di sektor keuangan yang tidak pernah berhenti dan terus berlangsung. Terlebih lagi layanan perbankan terus berevolusi mengikuti berbagai tantangan perkembangan zaman dan teknologi.

Demikian dikatakan Direktur Utama LPPI, Edy Setiadi dalam acara Stabilitas Virtual Seminar dengan tema “Embracing The Next Level of Digital Banking – Metaverse A Bold New World of Opportunities-and Challenges in Digital Banking” secara daring dari Jakarta, Selasa, 26 Juli 2022.

Edy memaparkan, konotasi bank sudah tidak lagi dilihat dari ukuran balance sheet atau besarnya debt, aset produktif, atau tingginya skill atau ketrampilan yang dimiliki. Sebabnya, saat ini fenome industri keuangan sudah bergeser pada customer experience, bahwa bank memilki pelayaan yang lebih sederhana, sangat connective dengan customer. “Sehingga, kendati sekalipun bank berskala kecil, tetapi sangat penuh dengan variasi teknologi,” jelasnya.

BERITA TERKAIT

Daisuke Ejima: Agile Ways of Working Perkuat Respons Bisnis terhadap Nasabah

OJK Dorong Mahasiswa Tanamkan Nilai Integritas Lewat Student Integrity Campaign

“Jaga Datamu, Lindungi Danamu”: Gerakan Nasional Cegah Penipuan Digital

OJK Dorong Penguatan Ekosistem Keuangan Syariah di Seluruh Sektor Jasa Keuangan

Pada kondisi tersebut, bank dihadapkan dengan banyak tantangan ke depan. Salah satunya adalah kehadiran teknologi metaverse sebagai ruang virtual bagi bank untuk menjual produk dan jasa bank kepada nasabah. “Tidak hanya jualan secara fisik, tetapi juga melalui metaverse. Jual beli produk dan layanan akan terjadi di sana.”

Untuk itu, perkembangan teknologi metaverse mendorong bank dan juga nasabah untuk mengetahui apa saja risiko-risiko yang akan muncul dari adopsi teknologi metaverse ini. Menurut Edy, kemunculan berbagai teknologi seperti NFT, metaverse, tentunya harus menjadi perhatian regulator dan pelaku industri dalam melindungi nasabah yang menjadi bagian penting dari dunia keuangan itu sendiri.

Lima Tantangan

Soal tantangan metaverse juga diangkat oleh Teguh Supangkat, Deputi Komisioner Perbankan I Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang tampail sebagai pembicara kunci di kesempatan seminar virtual Majalah Stabiltas ini.

Dia mengutip sebuah data global, bahwa hingga 2022 Market Cap Web 2.0 Metaverse telah mencapai 14,8 triliun dolar AS. Sementara pengguna Web 3.0 Virtual Worlds telah mencapai 50 ribu users di seluruh dunia. Sementara revenue yang telah dibukukan sepanjang 2021 dari ruang virtual ini mencapai 38,85 miliar dolar AS. Dan juga market size untuk AR, baik VR dan Mixed Reality telah mencapai 28 miliar dolar AS.

Mencermati perkembangan potensial dari pasar metaverse tersebut, Teguh mengingatkan bahwa ada risiko yang berjalan beriringan. Pengalaman para pengguna jasa metaverse yang telah mencoba untuk masuk dalam layanan tersebut memberikan kesan bahwa tidak sesuai dengna harapan awal.

“Selain itu muncul konsen pengguna pada potensi penyalahgunaan data pribadi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Ini perlu dimitigasi dengan baik,” ungkap Teguh, menanggapi sebuah survei pengalaman pertama ber-metaverse yang dialami oleh 1000 responden pada periode survey Januari 2022.

Untuk itu, Teguh meberikan sedikitnya lima tantangan yang perlu diantasipasi terkait perkembangan potensial metaverse saat ini. Pertama adalah Safety, dimana para pengguna metaverse itu terancam dengan Cyberbulling, Stalking dan perilaku tidak menyenangkan di dunia virtual itu. Kedua adalah Data. Ini terkait dengan kemananan dan kearhasiaan data, mengingat ada identitas palsu yang memungkinkan terjadi. Ketiga adalah Securty, mengingat bertautan dengan area IT, di dunia metaverse juga ada ancaman serangan Cyber, dan Fraud.

Keempat adalah Outsourcing. Untuk diketahui, dalam penyelenggaran metaverse yang kebanyakan dikelola secara outsourcing, juga menimbulkan risiko tersendiri. Lalu Kelima adalah Collaboration. Dalam metavese pengguna harus berkolaborasi sebagai sebuah ekosistem. Sehingga ketergantungan antar ekosistem akan berisiko ketika satu ekositem alami down.

“Sebuah survey pada Maret 2022, mencatat bahwa potensial konsen tertinggi yang harus diwaspadai oleh penggunaan data pribadi di dalam metaverse, karena ada potensi online abuse, cyberbullyng, dan persolan safety. Jadi teknologi bergerak memberikan potensi sekaligus risiko,” pungkas Teguh.

Untuk itu, dalam pengembangan teknologi metaverse menurut Teguh, terdapat beberapa area yang perlu dipersiapkan dan dimatangkan yaitu terkait dengan teknologinya sendiri. Antara lain terkait dengan peningkatan kinerja untuk avatar dan definisi standar aset digital agar dapat ditransfer antar dunia maya.

“Termasuk juga infrastruktur komersial yang mengintegrasikan dunia maya berupa web 2.0 maupun web 3.0 dengan sistem pembayaran keuangan tradisional. Ada evolusi sistem pembayaran berbasis digital webs aset,” imbuhnya.

Hal lain menurut Teguh terkait dengna infrastruktur pajak, akuntansi, dan sosial yang juga harus terus dikembangkan untuk bisa meregulasi dengan sistem akuntansi yang ada, dikatikan dengan metaverse.

Pandu Sastrowardoyo, CEO Decentralized Bio Network sepakat bahwa saat ini teknologi telak bergerak ke arah blokchain sebagai bagian dari evoluasi web yang harus terus diikuti dan dikembangkan. Diawali dengan era HTML, sebelum dot com meledak perkembanganya, lalu masuk pada era web 1 dan saat ini berevolusi ke web 2 dan web 3 melalui perkembangan metaverse.

Namun, di era web 1, jelas Pandu, banyak orang sangat excited dan beramai-rami membuat startup. Tetapi akhirnya banyak sekali yang crash karena konsepnya sebatas membangun sebuah website lalu menunjukkan informasi kepada user. “Nah itu rupanya tidak sustainable makanya terjadi turn buble dan akhirnya web 1 sempat crash.

Kemudian muncul web 2 dengan konten yang tidak hanya di-generate oleh satu titik oleh secara sentris, tapi di-generated bersama-sama dengan yang lainnya. “Contohnya Google Maps sebagai generasi web 2 karena mendapatkan input dari seluruh user mengenai rating. Dalam hal ini  user generated dan user created,” jelas Pandu.

Tetapi, lanjutnya, ada masalah dengan web 2 yang mulai mencuta ke permukaan seperti masalah politik di Facebook, Twitter dan bahkan Google sendiri. “Itu banyak yang bilang banyak yang banyak menuduh mereka memanipulasi user untuk mendapatkan data lebih banyak. Karena buat mereka data itu menjadi kekuatan utama. Karena menjadi kekuatan utama manipulasi untuk mendapatkan lebih banyak data itu menguntungkan buat mereka. Itu adalah kekurangannya Web 2.

Selanjutya, era web 3 itu mirip dengan web 2 yang juga user generated dan user crated. Namun, pada web 3, user regulation tidak bisa dilakukan. “Kenapa? Karena komunitas atau user yang memiliki internet platform web 3. Misalnya saya punya social media, namanya Myriad Sosial, campuran Facebook, Twitter dan lain lain, tapi dimiliki oleh komunitasnya. Sensor tidak dari satu titik. Melainkan dari komunitas yang pleasing it self. Nah ini kekuatannya dari we b 3,” pungkas metaverse arsitek lokal, nester.city ini.

Bantu Pemulihan

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno dalam Opening Speech virtual seminar Stabiltais ini memaparkan, bahwa ekonomi digital telah berkembang menjadi kekuatan ekonomi baru di Indonesia. Di tahun 2021 nilai eknomi digital telah mencapai 70 miliar dolar AS, tumbuh signifikasn sebesar 49 persen year on year.

“Di tahun 2025, ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan tumbuh mencapai 146 miliar dolar AS, tumbuh 20 persen secara CAGR. Kontribusi terbesar dari transaksi digital Indonesia berasal dari e-commerce,” papar Menteri Sandiaga saat memberikan Opening Speech.

Perkembangan ekonomi digital Indonesia juga terlihat dari pertumbuhan investasi di platform digital yang mencapai 38,7 persen. Angka tersebut merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Kendati demikian Menteri Sandi menegaskan, metaverse sebagai ruang virtual yang mulai berkembang saat ini belum memilik aturan yang detail.

Menteri Sandiaga juga menyebutkan, saat ini sudah ada 16 perusahaan yang telah tergabung di dalam ekosistem metaverse. Ada musik, TV, fashion, kosmetik, olahraga, pendidikan, seni, otomotif, first moving consumer goods, pariwisata, retail, perkantoran, dan perindustrian. “Industri transportasi, pertahanan, perkotaan, obat-obatan, juga diprediksi akan bergabung dalam metaverse,” sebutnya menambahkan.

Sementara itu, perbankan dan sektor ril saat ini memang sudah mulai memanfaatkan metaverse sebagai pengembangan bisnis. Sebut saja bank-bank yang tergabung dalam Himbara yang telah mulai mengembangkan jasa layanan di metaverse. Lalu konser musik band Moca dan juga inisatif Rans Entertaintment yang juga telah hadir di metaverse belum lama ini. “Kementerian PPN sendiri juga telah merancang Ibukota Negara Baru versi dunia metaverse. BRIN, Kominfo, dan lembaga lainnya juga sudah menyusul,” imbuhnya.

Menteri Sandi juga menambahkan, bahwa sesuai arahan Presiden Jokowi dalam transformasi digital menuju visi Indonesia Digital di tahun 2024-2025, bahwa kedaulatan dan kemandirian digital harus menjadi unsur penting dalam transformasi digital. Maka Kemenparekraf terus berusaha melakukan pelatihan dan pendampingan untuk terciptanya tenaga kerja di sektor digital. Karena setiap tahun itu 600 ribu talenta digital dibutuhkan dan penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru di 2024.

Kemenparekraf juga menyiapkan beberapa program yang mendukung Creative Entrepreneurship for Gen Z dalam era metaverse. Seperti Santri Digitalpreneur, Apresiasi Kreasi Indnesia, Menparefraf Digital Entrepreneurship, Program Stimulus Bangga Buatan Indonesia, hingga fasiliasi penaftaran Hak Kekayaan Intelektual.

“Kami akan hadirkan program yang tepat sasaran dan tepat waktu. Garap semua potensi online, gercep, dan gerak bersama. Metaverse sendiri akan menjadi bagian dari program promosi dan marketing kami, rencana akan diluncurkan di kuartal ketiga, yaitu Wonderfull Indonesia First. Jadi bagian daripada  beberapa destinasi wiata kita yang akan kita tawarkan promosinya maupun aktivasinya melalui metaverse. Saya harap ini akan menjadi peluang usaha dan membuka lapangan kerja baru seluas-luasnya,” pungkas Menteri Sandiaga.

Ada banyak kemajuan di bawah kepemimpinan Bapak Presiden Jokowi dalam 8 tahun terakhir. Tetapi ada pula banyak PR terutama untuk mengembalikan pertumbuhan ekonomi seperti sebelum pandemi. “Maka Metaverse, digitalisasi dan perbankan akan menjadi lokomotif agar kita kembali pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat,” imbuhnya.***

Tags: #Digital BankingavatarEdy SetiadiLPPIMajalah Stabilitasmetaversenester.cityojkPandu Sastrowardoyopeluang metaverseSandiaga Salahudin Unotantangan metaverseTeguh Supangkatweb 2web 3
 
 
 
 
Sebelumnya

7 Gubernur di Jawa-Bali Dukung BIAN Tahap II

Selanjutnya

Kemenkeu Gelar Konsultasi Publik RUU APBN Tahun Anggaran 2023

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA

Related Posts

Daisuke Ejima: Agile Ways of Working Perkuat Respons Bisnis terhadap Nasabah

Daisuke Ejima: Agile Ways of Working Perkuat Respons Bisnis terhadap Nasabah

oleh Stella Gracia
6 November 2025 - 20:48

Stabilitas.id - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) bersama Agile Indonesia menyelenggarakan Indonesia Agile Conference 2025, forum lintas industri yang...

BTN Private Hadir, Siap Kelola Dana Nasabah Super Kaya

BTN Private Hadir, Siap Kelola Dana Nasabah Super Kaya

oleh Sandy Romualdus
6 November 2025 - 19:27

Stabilitas.id – Dalam rangka memperkuat loyalitas dari segmen nasabah super kaya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) resmi meluncurkan...

Qlola by BRI Raih Penghargaan dalam Anugerah Inovasi Indonesia 2025

Qlola by BRI Raih Penghargaan dalam Anugerah Inovasi Indonesia 2025

oleh Stella Gracia
6 November 2025 - 10:20

Stabilitas.id – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menerima penghargaan atas pencapaian dalam pengembangan solusi keuangan digital. Qlola by BRI...

BRI Hadirkan Pengusaha Muda BRILiaN 2025 untuk Wujudkan UKM Naik Kelas

BRI Hadirkan Pengusaha Muda BRILiaN 2025 untuk Wujudkan UKM Naik Kelas

oleh Stella Gracia
5 November 2025 - 16:14

Stabilitas.id — Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada Selasa 28 Oktober 2025, BRI resmi membuka Pengusaha Muda BRILiaN...

Danamon Imbau Nasabah #JanganKasihCelah Lawan Penipuan AI Deepfake

Danamon Imbau Nasabah #JanganKasihCelah Lawan Penipuan AI Deepfake

oleh Stella Gracia
5 November 2025 - 09:29

Stabilitas.id – PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) mengajak nasabah dan masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap penipuan berbasis AI deepfake melalui...

Strategi M25+: Maybank Indonesia Perluas Jangkauan Layanan di Kalimantan Tengah

Strategi M25+: Maybank Indonesia Perluas Jangkauan Layanan di Kalimantan Tengah

oleh Sandy Romualdus
4 November 2025 - 13:08

Stabilitas.id - PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) terus memperluas jaringan layanan perbankannya dengan meresmikan Kantor Cabang Pembantu (KCP)...

E-MAGAZINE

TERPOPULER

  • Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harga BBM Oktober 2025: Pertamina Naikkan Dexlite dan Pertamina Dex, Subsidi Tetap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Digitalisasi Layanan, CIMB Niaga Syariah Perkuat Ekosistem Syariah Modern

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus Scam di Indonesia Tertinggi di Dunia, Capai 274 Ribu Laporan dalam Setahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diteror Debt Collector, Nasabah Seret Aplikasi Pinjol AdaKami ke Pengadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • WIKA Umumkan Gagal Bayar Surat Utang Jumbo Rp4,64 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Daftar 52 Perusahaan Asuransi dan Reasuransi Terbaik 2023

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
 

Terbaru

Ekonomi Indonesia Triwulan III 2025 Tumbuh 5,04 Persen, Ditopang Ekspor dan Belanja Pemerintah

Daisuke Ejima: Agile Ways of Working Perkuat Respons Bisnis terhadap Nasabah

BTN Private Hadir, Siap Kelola Dana Nasabah Super Kaya

Emas Tembus USD 4.356 per Ounce, HRTA Optimistis Permintaan Tetap Kuat

OJK Dorong Mahasiswa Tanamkan Nilai Integritas Lewat Student Integrity Campaign

Qlola by BRI Raih Penghargaan dalam Anugerah Inovasi Indonesia 2025

“Jaga Datamu, Lindungi Danamu”: Gerakan Nasional Cegah Penipuan Digital

OJK Dorong Penguatan Ekosistem Keuangan Syariah di Seluruh Sektor Jasa Keuangan

Purbaya ke Lulusan STAN: Kunci Sukses Bukan Kejeniusan, Tapi Ketekunan dan Integritas

STABILITAS CHANNEL

Selanjutnya
Kemenkeu Gelar Konsultasi Publik RUU APBN Tahun Anggaran 2023

Kemenkeu Gelar Konsultasi Publik RUU APBN Tahun Anggaran 2023

  • Advertorial
  • Berita Foto
  • BUMN
  • Bursa
  • Ekonomi
  • Eksmud
  • Figur
  • Info Otoritas
  • Internasional
  • Interview
  • Keuangan
  • Kolom
  • Laporan Utama
  • Liputan Khusus
  • Manajemen Resiko
  • Perbankan
  • Portofolio
  • Resensi Buku
  • Riset
  • Sektor Riil
  • Seremonial
  • Syariah
  • Teknologi
  • Travel & Resto
  • UKM
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pesan Majalah
  • Kontak Kami
logo-footer

Copyright © 2021 – Stabilitas

Find and Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata

Copyright © 2021 Stabilitas - Governance, Risk Management & Compliance