JAKARTA, Stabilitas.id – Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan apresiasi kepada Desa Wisata Jatiluwih, Kabupaten Tabanan, Bali, sebagai representasi pengembangan wisata berkelanjutan di Indonesia.
Sesmenparekraf/Sestama Baparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani menyampaikan dalam kunjungannya, pada Senin (2/5/22), Desa Wisata Jatiluwih yang telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia pada 2012 ini merupakan representasi dari pengembangan pariwisata Indonesia di masa depan.
“Kita bisa melihat destinasi ini mampu menunjukkan bahwa kita menekankan (pengembangan pariwisata berbasis) quality tourism dan sustainable tourism,” ungkap Ni Wayan Giri.
BERITA TERKAIT
Ni Wayan Giri juga menyambangi Cafe Green Talas yang berlokasi di Desa Wisata Jatiluwih. Ia memberikan apresiasi atas keberhasilan Cafe Green Talas membuka lapangan kerja bagi warga Desa Jatiluwih.
“Di masa pandemi COVID-19, restoran ini berhasil mendukung perekonomian dengan mempekerjakan 12 orang. Selain itu, restoran ini juga dikunjungi oleh sekitar 300 orang, bisa dibayangkan hal ini bisa menyokong perekonomian masyarakat sekitar,” katanya.
Sebelum pandemi, Desa Wisata Jatiluwih dikunjungi sekitar 1.000 wisatawan perhari. Namun saat pandemi dalam sehari rata-rata hanya 20 orang yang datang bahkan ada kalanya tidak ada sama sekali. Sejak Mei 2022 ini, jumlah kunjungan wisatawan berangsur naik secara signifikan hingga berkisar 400-500 wisatawan perhari.
Pemilik Cafe Green Talas, I Wayan Wiranata mengatakan cafe ini hadir sebagai upaya membuka lapangan kerja bagi warga Desa Jatiluwih dan memperkenalkan kuliner khas di desa ini.
“Kami mengangkat potensi (kuliner) lokal yang ada di Desa Jatiluwih, yaitu beras merah Jatiluwih karena bisa kita lihat di sini ada hamparan sawah yang begitu luas dan memanjakan mata wisatawan yang datang berkunjung,” jelas Wiranata.
Perwakilan Pokdarwis Desa Wisata Jatiluwih, I Wayan Tarja, mengajak wisatawan untuk mengunjungi Desa Wisata Jatiluwih yang menyuguhkan pemandangan area persawahan yang luas dan juga terasering. Ia juga menyarankan untuk mengunjungi desa pada September 2022, karena akan ada panen raya di Desa Wisata Jatiluwih.
“Mari kita sempatkan waktu untuk berkunjung ke Desa Wisata Jatiluwih yang menyuguhkan pemandangan alam yang indah ini. Selain itu, kita juga ada panen raya pada September 2022,” kata I Wayan Tarja.
Pada kunjungan ini, Ni Wayan Giri didampingi oleh Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani dan Direktur Poltekpar Bali, Ida Bagus Putu Puja.***