Jakarta – Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Indonesia beberapa tahun terakhir, jumlah kepemilikan rekening tabungan bank ternyata meningkat pesat dalam tiga tahun terakhir. Dari tahun 2008 sampai kuartal 1 2012, pertumbuhan jumlah kepemilikan rekening tabungan mencapai sekitar 30% atau lebih dari 9,8 juta nasabah.
Pertumbuhan terbesar terjadi pada 2011 yang mencapai 19% dari 2010. Dari jumlah nilainya, rekening tabungan 10 bank dengan aset terbesar bertambah 23,8% dari Rp 678,61 triliun pada 2010 menjadi Rp 840,12 triliun pada 2011.
"Kenaikan kepemilikan akun tabungan di Indonesia merupakan indikasi yang baik industri perbankan. Mengapa? Karena menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen terhadap institusi ini meningkat dari tahun ke tahun," ungkap Director for Financial Services at Nielsen Indonesia Dena Firmayuansyah dalam Nielsen Press Club di Jakarta, Selasa (22/5).
BERITA TERKAIT
Dalam catatan Nielsen, penetrasi kepemilikan rekening tabungan menjangkau 1/5 konsumen di 14 kota Indonesia yang disurvei, termasuk sembilan kota besar dan lima wilayah di sekitar Jawa. Walaupun tingkat penetrasi tersebut dianggap rendah, kepemilikan rekening tabungan di empat kota besar Jawa menunjukkan angka yang besar.
Sebagai contoh, Yogyakarta memiliki penetrasi tertinggi dengan 40% konsumen. Jumlah tersebut diikuti Jakarta dengan 35% konsumen, Surabaya 31% konsumen, dan Semarang 33% konsumen.
Namun di sisi lain wilayah Bodetabek hanya 13% konsumen yang memiliki rekening tabungan. Wilayah lain yang memiliki penetrasi rendah adalah Sleman-Bantul 24% konsumen, luar daerah (outer) Semarang 15%, outer Surabaya 12%, dan outer Bandung hanya 9% konsumen.
Dena menjelaskan bahwa penetrasi kepemilikan rekening tabungan tertinggi terjadi pada golongan kerah putih dan tingkat pendidikan tinggi, seperti lulusan S2 dan S1. "Pekerjaan biasanya yang relatif lebih mapan. Kalau kalangan pelajar hanya 7% yang punya rekening di bank, ibu rumah tangga hanya 11%, dan blue collar hanya 18%," tambahnya.
Lebih lanjut ternyata Nielsen menemukan sebanyak 64% konsumen hanya memiliki rekening tabungan di satu bank. Sementara 26% konsumen memiliki rekening tabungan di dua bank, 7% konsumen memiliki rekening tabungan di tiga bank, dan hanya 2% konsumen yang memiliki rekening tabungan di empat bank.
Saat ini kebanyakan nasabah mengaku tidak kesulitan menjangkau bank. Nielsen mencatat 73% konsumen atau 3 dari 4 konsumen mengaku tidak memiliki hambatan pergi ke bank.
Namun apa yang membuat penetrasi kepemilikan rekening tabungan hanya mencapai 20%? Dalam temuan Nielsen, baru 72% konsumen menyatakan akan menempatkan uang lebihnya di tabungan.
"Sebanyak 37% dipakai untuk liburan, 33% untuk beli produk baru, 28% investasi karena ingin menikmati segera hasil kerjanya sehingga ditabung menggunakan cara lain," tutur Dena.
Selain itu masih ada konsumen yang memilih untuk menyimpan uangnya di luar bank, seperti di rumah (31%) dan disimpan dalam bentuk investasi emas (14%). Sementara konsumen yang memilih untuk menyimpan uang di bank mencapai 67%.





.jpg)










