JAKARTA, Stabilitas.id – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 32% pada semester I 2025, menjadi US$25,2 juta dari US$37,2 juta pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini dipicu oleh merosotnya pendapatan dan kenaikan beban operasional, meskipun perseroan optimistis dapat membalikkan kinerja pada paruh kedua tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan Vale pada semester I 2025 turun 11% menjadi US$426,7 juta, dibandingkan US$478,7 juta pada semester I 2024. Penurunan ini dipengaruhi oleh berkurangnya volume penjualan nikel dalam matte serta anjloknya harga jual rata-rata dari US$13.418 per ton menjadi US$12.014 per ton. Di sisi lain, beban operasional meningkat seiring kenaikan konsumsi HSFO dan batu bara pada kuartal II 2025, didorong oleh peningkatan volume produksi.
Meski demikian, harga HSFO dan batu bara masing-masing turun 1% dan 19% pada kuartal II dibandingkan kuartal I 2025, sejalan dengan tren penurunan harga komoditas global. Harga diesel justru naik 8%, tetapi konsumsinya kembali normal, mencerminkan stabilisasi operasional. Vale juga menerapkan strategi pengadaan material curah untuk meningkatkan efisiensi.
BERITA TERKAIT
Direktur dan Chief Financial Officer Vale Indonesia Rizky Putra menyatakan keyakinannya terhadap prospek paruh kedua 2025. “Kami memiliki baseline yang lebih kuat dengan kesepakatan harga nikel matte baru bersama pelanggan dan revisi RKAB untuk 2,2 juta ton bijih saprolit dari Blok Bahodopi. Ini akan meningkatkan aliran pendapatan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (30/7/2025).
Vale mencatatkan peningkatan produksi sebesar 9% pada kuartal II 2025 dibandingkan kuartal sebelumnya, didukung oleh pemeliharaan terencana dan peningkatan operasional. Secara tahunan, produksi kuartal II naik 12%, mendorong total produksi semester I 2025 2% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pengiriman nikel matte juga meningkat menjadi 18.023 ton pada kuartal II, dari 17.096 ton pada kuartal I 2025.
Wakil Presiden Direktur dan Chief Operation and Infrastructure Officer Vale Indonesia Abu Ashar menambahkan, “Peningkatan ini mencerminkan kinerja operasional yang stabil dan efisiensi produksi yang lebih baik.” Vale menargetkan produksi nikel dalam matte sebesar 71.234 metrik ton untuk 2025, naik dari target tahun sebelumnya, dengan fokus pada stabilitas operasional hingga akhir tahun. ***





.jpg)










