• Redaksi
  • Iklan
  • Majalah Digital
  • Kontak Kami
Jumat, Juni 20, 2025
  • Login
Stabilitas
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
Stabilitas
No Result
View All Result
 
 
 
 
 
Home Ekonomi

Luncurkan Lima Paket Stimulus Senilai Rp24,4 Triliun, Ini Alasan Pemerintah

oleh Sandy Romualdus
17 Juni 2025 - 16:04
6
Dilihat
Luncurkan Lima Paket Stimulus Senilai Rp24,4 Triliun, Ini Alasan Pemerintah
0
Bagikan
6
Dilihat

JAKARTA, Stabilitas.id – Di tengah pelemahan ekonomi domestik akibat dampak tekanan global, pemerintah mengambil langkah responsif meredam guncangan.

Untuk melindungi daya beli masyarakat dan menjaga stabilitas ekonomi, pemerintah menggulirkan paket stimulus ekonomi periode Juni hingga Juli 2025 yang berisi lima kebijakan dengan total keseluruhan paket senilai Rp24,44 triliun. Dana tersebut terdiri dari Rp23,59 triliun yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)s dan Rp850 miliar dari non-APBN.

Lima kebijakan dalam paket stimulus ekonomi tersebut mencakup diskon transportasi, insentif tol, penebalan bantuan sosial, subsidi upah, dan diskon iuran jaminan kecelakaan kerja (JKK).

BERITA TERKAIT

Jaga Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Berikan Lima Paket Stimulus Ekonomi Rp24,4 Triliun

Pemerintah Mulai Salurkan Gaji ke-13, Dongkrak Daya Beli dan Pertumbuhan Ekonomi

Ekonomi Indonesia Tumbuh Resilien, Pemerintah Jaga Optimisme di Tengah Ketidakpastian

Ekonomi Indonesia Triwulan I 2025 Tumbuh 4,87%

Paket stimulus ekonomi tersebut sebelumnya diumumkan usai rapat terbatas bersama sejumlah jajaran Menteri Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/6/2025).

Genjot konsumsi, dorong pertumbuhan

Direktur Jenderal Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu menerangkan pemberian stimulus bertujuan menjaga daya beli masyarakat menengah ke bawah dan momentum pertumbuhan ekonomi.

Perlambatan pertumbuhan ekonomi di awal tahun 2025 terjadi di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Di tengah tekanan dinamika global, ekonomi Indonesia tercatat mampu tumbuh 4,87% secara tahunan. Meski performa ini terbilang tangguh, namun fokus pertumbuhan harus terus terjaga.

Di lain sisi, pemerintah juga melihat pola kebutuhan konsumsi masyarakat di periode Juni dan Juli yang bertepatan masa libur sekolah dan tahun ajaran baru. Sehingga pemerintah memberikan diskon berbagai moda transportasi melalui alokasi APBN senilai total Rp0,94 triliun. Insentif berupa diskon tarif tol juga diberikan sebesar 20% untuk 110 juta pengguna.

Dengan meningkatnya perjalanan, bukan hanya akan mendorong sektor transportasi, pariwisata, dan perhotelan. Namun juga sektor UMKM akan turut bertumbuh.

Pemerintah juga menggelontorkan anggaran sebesar Rp11,93 triliun untuk penebalan bantuan sosial bagi 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sehingga mereka memiliki tambahan dana langsung untuk melakukan belanja.

“Kita lihat bahwa masyarakat punya kebutuhan di bulan Juni dan Juli, jadi kita lakukan stimulus untuk supaya masyarakat melakukan konsumsi lebih percaya diri,” kata Febrio.

Di samping itu, pemerintah juga memberikan bantuan subsidi upah dengan anggaran sebesar Rp10,72 triliun dan memperpanjang diskon 50% iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) bagi 2,7 juta pekerja di enam industri padat karya. Stimulus tersebut diberikan mengingat dampak perang dagang sangat menekan sektor industri padat karya.

“Perang dagang ini dampak terutamanya adalah ke sektor yang menghasilkan ekspor dan terutama adalah yang labor intensif. Jadi kita melihat ada tekanan di sana. Makanya kita berikan bantuan subsidi upah terutama untuk pekerja formal supaya diberikan ruang bagi mereka. Satu, untuk pekerjanya bisa mendapatkan tambahan Rp600.000 per pekerja. Lalu juga perusahaannya bisa punya ruang untuk bernafas karena ini memang masih akan cukup panjang challenge yang harus kita hadapi ke depan,” paparnya

Formula kebijakan stimulus periode Juni dan Juli 2025 diharapkan memiliki efek pengganda besar bagi perekonomian tahun ini.

“Nah, inilah yang kemudian nanti kita harapkan bisa menjaga pertumbuhan ekonomi, khususnya untuk kuartal II-2025. Kita ingin pertahankan momentumnya. Jadi, kita harus bisa, walaupun IMF bilang (pertumbuhan ekonomi) kita akan ada di 4,7%. Kita akan terus usahakan ini menuju ke sekitar 5%,” ujar Febrio.

Pertumbuhan ekonomi terus menjadi fokus pemerintah karena berkaitan langsung dengan tingkat pengangguran dan kemiskinan.

Sementara berdasarkan analisis, adanya pemberian stimulus ekonomi akan berdampak pada berkurangnya angka pengangguran dan kemiskinan, dibandingkan dengan tidak ada stimulus.

Febrio mengatakan dari hasil analisis dampak, setidaknya pemberian stimulus diperkirakan dapat menyelamatkan sekitar 700 ribu orang dari kemiskinan dan mencegah sekitar 300 ribu orang dari menjadi pengangguran.

“Jadi, dampak itu yang akan kita lakukan supaya masyarakat bergerak untuk belanja, lalu kemudian menghasilkan juga aktivitas ekonomi,” ungkap Febrio.

Sementara itu, Ekonom sekaligus Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Fithra Faisal Hastiadi mengungkapkan kelima paket stimulus yang diterapkan selama periode Juni dan Juli 2025 berpotensi berdampak signifikan terhadap perekonomian.

Melihat efeknya terhadap daya dorong konsumsi, dibandingkan dengan diskon listrik pada kuartal I-2025 yang hanya mampu mendorong pertumbuhan konsumsi sebesar 4,89%, Fithra mengatakan adanya tambahan bansos dan bantuan subsidi upah dalam paket stimulus Juni dan Juli 2025 memungkinkan penerima manfaat untuk segera melakukan belanja. Dengan demikian pertumbuhan sektor konsumsi akan lebih signifikan.

“Kita ingin melakukan normalisasi pertumbuhan ekonomi sehingga kuartal II (2025) itu bisa rebound, segera belanja. Nah, itu yang dilakukan,” pungkas Fithra.***

Tags: #Pertumbuhan EkonomiLima Paket Stimulus EkonomiPaket Stimulus
 
 
 
Sebelumnya

Profitabilitas Naik, Tapi Tantangan Struktural Masih Membayangi Bank NTT

Selanjutnya

Amar Bank bagi Dividen Rp95,47 Miliar, Pertumbuhan Laba Q1/2025 Tertinggi Sejak Awal Operasional

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA

Related Posts

Perkuat Jaring Pengaman Sosial, BRI Sukseskan Penyaluran Bantuan Subsidi Upah

Perkuat Jaring Pengaman Sosial, BRI Sukseskan Penyaluran Bantuan Subsidi Upah

oleh Stella Gracia
20 Juni 2025 - 08:50

JAKARTA, Stabilitas.id – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperkuat perannya sebagai mitra strategis Pemerintah dalam menghadirkan...

Target Pembentukan Kopdes/ Kel Merah Putih Terlampaui, Satgas Siap Kawal Hingga Operasionalnya

Target Pembentukan Kopdes/ Kel Merah Putih Terlampaui, Satgas Siap Kawal Hingga Operasionalnya

oleh Stella Gracia
19 Juni 2025 - 09:22

JAKARTA, Stabilitas.id - Koordinator Ketua Pelaksana Harian Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/ Kel) Merah Putih Ferry...

Rizal Calvary Marimbo, dari Ruang Redaksi ke Jantung Pembangkitan PLN

Rizal Calvary Marimbo, dari Ruang Redaksi ke Jantung Pembangkitan PLN

oleh Sandy Romualdus
18 Juni 2025 - 20:49

JAKARTA, Stabilitas.id – PT PLN (Persero) resmi menunjuk Rizal Calvary Marimbo sebagai Direktur Manajemen Pembangkitan dalam Rapat Umum Pemegang Saham...

Lebih Cepat, Guru Kini Terima Tunjangan Langsung dari APBN

Lebih Cepat, Guru Kini Terima Tunjangan Langsung dari APBN

oleh Stella Gracia
18 Juni 2025 - 15:26

JAKARTA, Stabilitas.id – Penyaluran tunjangan guru ASND (Aparatur Sipil Negara Daerah) mulai bulan Maret 2025 dilakukan secara langsung dari Kas...

APBN Kita Bekerja Sebagai Countercyclical: Ekonomi Indonesia Terjaga di Tengah Gejolak Dunia

APBN Kita Bekerja Sebagai Countercyclical: Ekonomi Indonesia Terjaga di Tengah Gejolak Dunia

oleh Stella Gracia
18 Juni 2025 - 15:24

JAKARTA, Stabilitas.id – Konflik geopolitik antara Israel dan Iran semakin menambah ketegangan geopolitik dunia yang memicu lonjakan harga minyak lebih...

Belanja Pemerintah Pusat Mei 2025 Capai Rp694,2 Triliun

Belanja Pemerintah Pusat Mei 2025 Capai Rp694,2 Triliun

oleh Stella Gracia
18 Juni 2025 - 15:21

JAKARTA, Stabilitas.id – Belanja pemerintah pusat hingga 31 Mei 2025 telah terealisasi sebesar Rp694,2 triliun dengan belanja Kementerian dan Lembaga...

E-MAGAZINE

TERPOPULER

  • Dian Siswarini: Jejak Kepemimpinan yang Mengubah Wajah XL Axiata Menuju Era Digital

    Dian Siswarini: Jejak Kepemimpinan yang Mengubah Wajah XL Axiata Menuju Era Digital

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pembayaran Digital Triwulan I 2025 Capai 10,76 Miliar Transaksi, Tumbuh 33,50%

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Indonesia Financial Watch Soroti Membengkaknya Kerugian Telkom Akibat Investasi di GOTO

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harry Gale Diangkat Jadi Dirut Baru Bank Sumsel Babel, Bonus Direksi Dipotong 50 Persen

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PertaLife Insurance Umumkan Susunan Pengurus Baru dan Komitmen Strategis ke Depan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wajah Baru di Pucuk Pimpinan Bank Jatim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penipuan Trading Saham dan Kripto Terbongkar, Rugikan Korban Rp 105 Miliar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
 

Terbaru

Perkuat Jaring Pengaman Sosial, BRI Sukseskan Penyaluran Bantuan Subsidi Upah

KRN Bank NTT Resmi Usulkan Nama Komisaris dan Direksi ke OJK: Antara Figur Karier Versus ‘Titipan’ Politik

Satgas PASTI Blokir 507 Entitas Keuangan Ilegal, Kerugian Masyarakat Capai Rp2,6 Triliun

OJK Cabut Izin Usaha PT Sarana Sulteng Ventura

Harry Gale Diangkat Jadi Dirut Baru Bank Sumsel Babel, Bonus Direksi Dipotong 50 Persen

Bank Sumsel Babel Tetapkan Dividen Rp237,9 Miliar dari Laba 2024

OJK Dorong Industri Pindar Perkuat Manajemen Risiko Mitigasi Gagal Bayar

Jaga dan Tingkatkan Kualitas Layanan, BRI Terapkan Kebijakan Baru pada Layanan Prioritas

Target Pembentukan Kopdes/ Kel Merah Putih Terlampaui, Satgas Siap Kawal Hingga Operasionalnya

STABILITAS CHANNEL

Selanjutnya
Amar Bank bagi Dividen Rp95,47 Miliar, Pertumbuhan Laba Q1/2025 Tertinggi Sejak Awal Operasional

Amar Bank bagi Dividen Rp95,47 Miliar, Pertumbuhan Laba Q1/2025 Tertinggi Sejak Awal Operasional

  • Advertorial
  • Berita Foto
  • BUMN
  • Bursa
  • Ekonomi
  • Eksmud
  • Figur
  • Info Otoritas
  • Internasional
  • Interview
  • Keuangan
  • Kolom
  • Laporan Utama
  • Liputan Khusus
  • Manajemen Resiko
  • Perbankan
  • Portofolio
  • Resensi Buku
  • Riset
  • Sektor Riil
  • Seremonial
  • Syariah
  • Teknologi
  • Travel & Resto
  • UKM
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pesan Majalah
  • Kontak Kami
logo-footer

Copyright © 2021 – Stabilitas

Find and Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata

Copyright © 2021 Stabilitas - Governance, Risk Management & Compliance