JAKARTA, Stabilitas.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan terdapat 13 perusahaan dalam pipeline penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan nilai indikatif mencapai Rp16,65 triliun hingga Jumat (8/8/2025). Data ini mencerminkan tingginya minat penghimpunan dana di pasar modal Indonesia di tengah tren penguatan indeks dan kapitalisasi pasar.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menyampaikan pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 7.533, menguat 6,41% sejak awal tahun (year-to-date/ytd). Nilai kapitalisasi pasar juga naik 9,88% menjadi Rp13.557 triliun.
Kinerja positif turut tercermin pada pasar surat utang, di mana Indonesia Composite Bond Index (ICBI) ditutup di level 421,81 atau naik 7,42%. Sejak awal 2025, total penghimpunan dana di pasar modal telah mencapai Rp144,78 triliun dengan 16 emiten baru yang resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
BERITA TERKAIT
Mahendra menambahkan, reputasi pasar modal Indonesia juga mendapatkan pengakuan internasional. Pada ajang ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) 2025 di Malaysia, Indonesia mencatat kenaikan skor rata-rata nasional 9%—tertinggi di ASEAN. Empat emiten nasional masuk daftar 50 besar ASEAN, dua di antaranya perbankan yang menduduki posisi 10 besar. Perusahaan yang masuk kategori ASEAN ASET Plus juga melonjak dari 9 menjadi 23 perusahaan.
“Capaian ini merupakan hasil nyata dari pembinaan dan pengawasan OJK yang konsisten mendorong tata kelola perusahaan yang transparan, akuntabel, dan berkelanjutan,” ujarnya saat pembukaan HUT ke-48 BEI di Jakarta, Senin (11/8).
Pada lini bursa karbon, nilai transaksi selama setahun terakhir mencapai Rp7,95 miliar per 8 Agustus 2025, dengan volume melampaui 1,59 juta ton CO₂ ekuivalen. Mahendra optimistis perdagangan karbon internasional yang mulai dilakukan di Indonesia akan mendorong peningkatan transaksi ke depan.
Sementara itu, Direktur Utama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), Iding Pardi, mencatat pasar modal Indonesia kini telah dihuni lebih dari 1.000 perusahaan tercatat dan total investor melampaui 17 ribu. Nilai transaksi harian rata-rata berada di kisaran Rp13 triliun.
Iding optimistis jumlah investor akan terus bertumbuh, didukung stabilitas ekonomi, kemajuan teknologi digital, dan inovasi pengawasan pasar modal. ***





.jpg)










