JAKARTA, Stabilitas.id – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) fokus mengembangkan inovasi untuk menjawab tantangan yang ada di bidang building material dan memberikan solusi kepada seluruh stakeholders.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SIG, Andriano Hosny Panangian mengatakan, Perseroan berupaya menciptakan peluang melalui pengembangan diversifikasi produk dan layanan dalam rangka mengokohkan posisi sebagai penyedia solusi bahan bangunan yang berkelanjutan.
”SIG merupakan perusahaan solusi bahan bangunan yang terdepan di Indonesia. Selain menguasai pangsa pasar semen domestik terbesar, kini SIG memiliki variasi produk turunan semen yang memiliki rentang spesifikasi lengkap serta solusi layanan pendukung, untuk memenuhi persyaratan kondisi bangunan sesuai kebutuhan pelanggan dimana pun berada”, ungkap Andriano.
Andriano menambahkan, SIG menawarkan produk dengan melakukan pemasaran produk di tiga platform digital yaitu SobatBangun, AksesToko serta SIG online store yang memudahkan pelanggan mendapatkan pelayanan dalam hal pembangunan.
”Produk-produk yang diproduksi SIG telah diakui sebagai produk ramah lingkungan dengan diraihnya Sertifikasi Green Label dari Green Product Council Indonesia (GPCI). Memperoleh sertifikat Ekolabel Swadeklarasi dari KLHK dan menjadi yang pertama di Indonesia, serta penghargaan Industri Hijau level 5 dari Kementerian Perindustrian”, jelas Andriano Hosny Panangian.
Lebih lanjut, Andriano Hosny Panangian menyampaikan, selama semester I 2022, Perseroan berhasil mencatatkan kinerja positif di tengah berbagai tantangan berat yang dihadapi industri semen dalam negeri.
Perseroan berhasil meningkatkan pendapatan dari pasar domestik sebesar 1,8%. Perseroan juga mampu mempertahankan EBITDA sebesar Rp3,53 triliun dengan marjin EBITDA yang meningkat 0,4% menjadi 22,3%.
Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 4,4% menjadi Rp829 miliar dan marjin laba bersih meningkat 0,3% menjadi 5,2% dibandingkan tahun lalu.
“Perseroan melakukan langkah-langkah strategis untuk mempertahankan kinerja positif yang berkontribusi pada pengendalian beban pokok pendapatan, termasuk melalui pengamanan suplai batu bara dengan harga DMO, serta menurunkan beban usaha dan beban keuangan,” ungkap Andriano Hosny Panangian.
Selain catatan positif dalam proses bisnis, Perseroan juga berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 2,5% atau setara 15 kg CO2/ton semen yang dikontribusikan dari penurunan clinker factor sebesar 0.8%, dan peningkatan Thermal Substitution Rate (TSR) sebesar 1.7%.***





.jpg)










