• Redaksi
  • Iklan
  • Majalah Digital
  • Kontak Kami
Jumat, November 21, 2025
  • Login
Stabilitas
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
Stabilitas
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Affiliate Marketing Jadi Motor Baru Influencer E-Commerce di Asia Tenggara

oleh Stella Gracia
22 Juli 2025 - 16:41
22
Dilihat
Affiliate Marketing Jadi Motor Baru Influencer E-Commerce di Asia Tenggara
0
Bagikan
22
Dilihat

JAKARTA, Stabilitas.id – Lanskap influencer marketing di Asia Tenggara memasuki babak baru. Pemasaran afiliasi (affiliate marketing) kini mencuat sebagai pendorong utama pertumbuhan e-commerce berbasis kreator, di tengah pergeseran preferensi konsumen terhadap konten yang lebih otentik dan relevan.

Hal tersebut terungkap dalam laporan riset tahunan edisi ketiga bertajuk E-commerce Influencer Marketing in Southeast Asia yang dirilis oleh impact.com, platform kemitraan commerce global, bersama dengan Cube, penyedia intelijen pasar e-commerce. Laporan ini mengkaji evolusi hubungan antara brand, kreator, dan platform digital di enam pasar utama Asia Tenggara: Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam.

Riset ini memotret lebih dari 2.400 konsumen, kreator, dan pelaku industri, serta menyajikan data mendalam tentang bagaimana kemitraan afiliasi menjelma menjadi strategi pertumbuhan yang lebih berkelanjutan, menggantikan model influencer tradisional yang selama ini bergantung pada reach dan eksposur semata.

BERITA TERKAIT

Riset Adjust: Instalasi Aplikasi Belanja di APAC Naik 13% di H1/2025, AI Jadi Kunci Strategi Pertumbuhan

MenkopUKM: Banyak Negara Perketat Regulasi untuk Platform Digital

KemenKopUKM: Alasan Media Sosial Harus Dipisah Dengan E-commerce

OJK Cabut Izin Usaha PT Bank Perkreditan Rakyat Bagong Inti Marga Banyuwangi

Afiliasi dan Otentisitas Gantikan Popularitas Semu

Dalam lanskap yang makin kompetitif dan jenuh, kepercayaan konsumen terhadap mega influencer menunjukkan penurunan signifikan. Hanya 59% responden menyatakan masih terpengaruh oleh influencer dengan lebih dari 1 juta pengikut—turun 7% dari tahun sebelumnya.

Sebaliknya, micro dan nano influencer dinilai lebih autentik dan relatable, membuat persepsi keaslian mereka tetap terjaga di tengah menurunnya efektivitas endorsement berskala besar.

“Konsumen saat ini lebih tertarik pada konten yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan relevan dengan kebutuhan mereka,” ujar Adam Furness, Managing Director APAC impact.com dalam siaran pers, dikutip Selasa (22/7).

“Affiliate marketing memungkinkan kolaborasi yang lebih bermakna antara brand dan kreator, dengan dampak langsung terhadap keputusan pembelian.”

Key Opinion Sellers (KOS) dan Peran Marketplace

Riset ini juga menyoroti munculnya Key Opinion Sellers (KOS) sebagai segmen baru di ranah kreator e-commerce. Fenomena ini paling kentara di TikTok Shop, di mana 9 dari 10 kreator teratas di Thailand merupakan KOS yang aktif menjual langsung ke audiens mereka.

Marketplace seperti Shopee, Lazada, dan TikTok Shop pun memperkuat peran mereka dalam ekosistem afiliasi. Komisi penjualan berkisar antara 4% hingga 13%, dengan kategori kecantikan dan fesyen menjadi magnet utama bagi konsumen dan kreator.

Sebanyak 83% responden mengaku pernah melakukan pembelian melalui tautan afiliasi, dengan 62% membeli produk kecantikan dan 54% membeli produk fesyen.

Konsumen Butuh Relevansi, Brand Butuh Hasil

Data juga menunjukkan perubahan motivasi interaksi konsumen terhadap konten influencer. Jika sebelumnya dominan untuk hiburan, kini ada pergeseran ke arah edukasi: 77% mencari hiburan, sementara 64% ingin mempelajari hal baru dari konten yang mereka konsumsi.

Konten berformat shoppable menjadi semakin efektif dalam mendorong konversi. Tautan langsung dari kreator (31%) dan promosi di platform marketplace (30%) terbukti lebih memicu pembelian dibanding unggahan brand konvensional.

Implikasi Strategis bagi Brand

Laporan ini menyajikan beberapa temuan penting bagi brand yang ingin menyusun ulang strategi influencer mereka:

  • Transisi dari reach ke impact: Model influencer tradisional berbasis impresi kini perlu digantikan dengan pendekatan berbasis kinerja dan kemitraan jangka panjang.
  • Fokus pada kreator autentik dan komunitas kecil: Koneksi emosional dan relevansi konten menjadi aset baru dalam membangun loyalitas konsumen.
  • Optimalisasi platform marketplace: Marketplace bukan hanya tempat jual beli, tetapi juga arena strategis untuk membangun afiliasi berbasis kinerja.

“Tren yang kami amati menunjukkan bahwa affiliate marketing bukan sekadar pelengkap, tapi telah menjadi fondasi dalam strategi pemasaran digital yang scalable dan measurable,” tegas Adam Furness.

Seiring dengan meningkatnya tekanan untuk membuktikan ROI dari setiap anggaran pemasaran, temuan ini menjadi panduan penting bagi brand dalam menavigasi dinamika ekonomi kreator yang terus berkembang di Asia Tenggara. Laporan lengkap E-commerce Influencer Marketing in Southeast Asia 2025 tersedia melalui situs resmi impact.com. ***

Tags: #E-CommerceAffiliate Marketingaffiliate marketing Asia Tenggarae-commerce influencer marketinginfluencer e-commerce Southeast Asia 2025mega influencer vs micro influencerriset impact.com Cube 2025strategi pemasaran afiliasi
 
 
 
 
Sebelumnya

Agus H. Widodo, Nahkoda Baru Asbanda 2025–2029: Siap Perkuat Sinergi dan Transformasi BPD

Selanjutnya

OJK Terbitkan Aturan PKK Sektor IAKD, Perkuat Tata Kelola dan Integritas di Industri Keuangan Digital

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA

Related Posts

SIG Sabet Juara 1 Industrial Cyberdrill Exercise 2025 Gelaran BSSN

SIG Sabet Juara 1 Industrial Cyberdrill Exercise 2025 Gelaran BSSN

oleh Stella Gracia
21 November 2025 - 11:14

Stabilitas.id – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui tim SIG CSIRT (Computer Security Incident Response Team) berhasil meraih Juara...

Pendapatan Menguat, Belanja Naik: Defisit APBN Rp479,7 Triliun Tetap dalam Jalur Aman

Pendapatan Menguat, Belanja Naik: Defisit APBN Rp479,7 Triliun Tetap dalam Jalur Aman

oleh Sandy Romualdus
21 November 2025 - 11:03

Stabilitas.id — Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 tercatat mencapai Rp479,7 triliun atau 2,02% terhadap PDB hingga akhir...

Cari Inovasi Perumahan, BTN Housingpreneur Roadshow di USU Medan

Cari Inovasi Perumahan, BTN Housingpreneur Roadshow di USU Medan

oleh Sandy Romualdus
21 November 2025 - 10:13

Stabilitas.id - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berupaya mencari solusi hunian masa depan yang adaptif, berkelanjutan, dan relevan dengan...

Wärtsilä Dorong Stabilitas Listrik RI dan Kesiapan Pusat Data AI Lewat Teknologi Mesin Fleksibel

Wärtsilä Dorong Stabilitas Listrik RI dan Kesiapan Pusat Data AI Lewat Teknologi Mesin Fleksibel

oleh Sandy Romualdus
20 November 2025 - 19:14

Stabilitas.id – Percepatan transisi energi dan pesatnya transformasi digital mendorong kebutuhan sistem kelistrikan yang makin andal dan fleksibel. Menjawab tantangan...

Surplus Transaksi Berjalan Dongkrak Kinerja NPI Kuartal III/2025, Cadangan Devisa Tetap Tebal

Surplus Transaksi Berjalan Dongkrak Kinerja NPI Kuartal III/2025, Cadangan Devisa Tetap Tebal

oleh Stella Gracia
20 November 2025 - 11:11

Stabilitas.id – Bank Indonesia (BI) melaporkan kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III/2025 tetap kuat di tengah ketidakpastian global. Meski...

BI Tahan Suku Bunga, Perkuat Intervensi dan Likuiditas Dorong Kredit Sektor Riil

BI Tahan Suku Bunga, Perkuat Intervensi dan Likuiditas Dorong Kredit Sektor Riil

oleh Stella Gracia
20 November 2025 - 10:59

Stabilitas.id - Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate di level 4,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 18–19 November...

E-MAGAZINE

TERPOPULER

  • Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harga BBM Oktober 2025: Pertamina Naikkan Dexlite dan Pertamina Dex, Subsidi Tetap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus Scam di Indonesia Tertinggi di Dunia, Capai 274 Ribu Laporan dalam Setahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • WIKA Umumkan Gagal Bayar Surat Utang Jumbo Rp4,64 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diteror Debt Collector, Nasabah Seret Aplikasi Pinjol AdaKami ke Pengadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 106 Perusahaan Asuransi Raih Predikat Market Leaders 2025 Versi Media Asuransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Daftar 52 Perusahaan Asuransi dan Reasuransi Terbaik 2023

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
 

Terbaru

Transformasi Pembayaran Digital: Visa–DANA Hadirkan Interoperabilitas Penuh Ekosistem QRIS

 Akselerasi Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri dan Kementerian PKP Sosialisasi Kredit Program Perumahan di Tangerang

CIMB Niaga Kucurkan Sustainability-Linked Loan Rp117 Miliar ke Anak Usaha Ever Shine Tex

SIG Sabet Juara 1 Industrial Cyberdrill Exercise 2025 Gelaran BSSN

CIMB Niaga Edukasi Nasabah Surabaya Lewat Wealth Xpo: Dari Bisnis Next Gen hingga Warisan Kekayaan

Pendapatan Menguat, Belanja Naik: Defisit APBN Rp479,7 Triliun Tetap dalam Jalur Aman

Cari Inovasi Perumahan, BTN Housingpreneur Roadshow di USU Medan

Wärtsilä Dorong Stabilitas Listrik RI dan Kesiapan Pusat Data AI Lewat Teknologi Mesin Fleksibel

Emas Makin Dilirik untuk Dana Pendidikan Anak, Ini Alasan dan Strateginya

STABILITAS CHANNEL

Selanjutnya
OJK Terbitkan Aturan PKK Sektor IAKD, Perkuat Tata Kelola dan Integritas di Industri Keuangan Digital

OJK Terbitkan Aturan PKK Sektor IAKD, Perkuat Tata Kelola dan Integritas di Industri Keuangan Digital

  • Advertorial
  • Berita Foto
  • BUMN
  • Bursa
  • Ekonomi
  • Eksmud
  • Figur
  • Info Otoritas
  • Internasional
  • Interview
  • Keuangan
  • Kolom
  • Laporan Utama
  • Liputan Khusus
  • Manajemen Resiko
  • Perbankan
  • Portofolio
  • Resensi Buku
  • Riset
  • Sektor Riil
  • Seremonial
  • Syariah
  • Teknologi
  • Travel & Resto
  • UKM
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pesan Majalah
  • Kontak Kami
logo-footer

Copyright © 2021 – Stabilitas

Find and Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata

Copyright © 2021 Stabilitas - Governance, Risk Management & Compliance