CIKARANG, Stabilitas– Pengembang kawasan modern terpadu Kota Deltamas, PT Puradelta Lestari Tbk. meraih pendapatan prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp2,97 triliun pada tahun 2019. Hasil tersebut, jauh melampaui target marketing sales yang ditentukan di awal tahun 2019 sebesar Rp1,25 triliun.
Tingginya capaian marketing sales di tahun 2019 terutama ditopang oleh kuatnya penjualan lahan industri sepanjang tahun tersebut. Tondy Suwanto, Direktur Puradelta Lestari, mengatakan bahwa permintaan akan lahan industri sudah meningkat sejak awal tahun dan Perseroan berhasil menangkap peluang-peluang yang ada sepanjang tahun tersebut.
“Perseroan menjual 120 hektar lahan industrinya di tahun 2019. Tentunya ini adalah capaian yang sangat baik bagi kami, yang semakin memantapkan Kawasan Industri GIIC di Kota Deltamas sebagai pemimpin pangsa pasar usaha properti industri di Indonesia,” tambahnya.
Kawasan Industri GIIC (Greenland International Industrial Center) sendiri merupakan kawasan industri yang dikelola oleh Perseroan di kawasan terpadu Kota Deltamas.
Pembeli lahan industri di tahun 2019 didominasi oleh sektor industri otomotif dan pendukungnya. Sebuah perusahaan otomotif berskala global asal Korea juga telah berinvestasi dan memutuskan untuk mendirikan pabrik manufaktur di kawasan industri GIIC di Kota Deltamas.
Di samping industri otomotif dan pendukungnya, industri pangan juga menjadi kontributor penjualan lahan industri Perseroan di tahun 2019.
“Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan lahan industri dari sektor industri non-otomotif, seperti sektor industri pangan maupun barang konsumen di Kota Deltamas, baik asing maupun domestik, terus menunjukkan peningkatan,”ujar Tondy Suwanto.
Di samping penjualan lahan industri, capaian marketing sales yang kuat tersebut juga didukung oleh penjualan lahan komersial sebesar 12 hektar. Tondy Suwanto mengatakan bahwa telah beroperasinya Cikarang Japanese School di Kota Deltamas telah menggerakkan aktivitas komersial di sekitarnya.
“Di tahun 2019, kami juga menjual lahan komersial yang berlokasi di sebelah Cikarang Japanese School untuk pembangunan gedung apartemen guna mengakomodasi bagi keluarga yang anaknya menempuh pendidikan di sekolah tersebut,” ujar Tondy Suwanto.
Seiring dengan meningkatnya aktivitas industri dan komersial di Kota Deltamas, Perseroan juga terus mengembangkan kawasan huniannya untuk memberikan kenyamanan bagi para penghuni maupun pekerja di kawasan Kota Deltamas. Di tahun 2019 sendiri, Perseroan mengembangkan dua kluster hunian, Naraya Park dan Woodchester, serta bekerja sama dengan pengembang asal Jepang, Panahome, mengembangkan Kompleks Hunian Savasa, untuk terus mempercepat pembangunan kawasan hunian di Kota Deltamas.
“Tahun 2019 merupakan tahun yang sangat baik bagi Perseroan, khususnya dalam hal capaian marketing sales. Perseroan sendiri melihat bahwa tahun 2020 akan menjadi tahun yang baik, dimana saat ini permintaan lahan industri mencapai 170 hektar, dan Perseroan akan terus berupaya menangkap peluang yang ada,”tutupnya.