• Redaksi
  • Iklan
  • Majalah Digital
  • Kontak Kami
Sabtu, November 22, 2025
  • Login
Stabilitas
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
Stabilitas
No Result
View All Result
Home Kolom

Fenomena Bank Digital: Tren Naik, Harus Diimbangi dengan Literasi Digital

oleh Sandy Romualdus
12 Agustus 2022 - 14:34
731
Dilihat
Fenomena Bank Digital: Tren Naik, Harus Diimbangi dengan Literasi Digital
0
Bagikan
731
Dilihat

Danal Meizantaka Daeanza, Assistant Programmer LPPI

BANK digital menjadi salah satu solusi praktis sebagai layanan perbankan bagi masyarakat Indonesia saat ini. Keunggulan online yang menaikan tren bank digital dalam beberapa tahun terakhir, dengan membawa trademark “Dapat dilakukan kapan pun, dimana pun” Bank Digital mulai menjadi pilihan favorit bagi masyarakat Indonesia sebagai layanan keuangan yang dapat melakukan segala hal. Mulai dari pendaftaran yang tidak harus pergi ke kantor cabang dari suatu bank, biaya admin yang lebih sedikit bahkan bisa gratis, sampai memiliki kecenderungan bunga yang lebih besar menjadi fitur andalan dari bank digital saat ini. Bahkan per bulan Mei 2022 Indonesia memiliki 10 Bank Digital dari bank besar yang ada.

Banyaknya fitur yang ditawarkan dan pilihan bank digital membuat nasabah nyaman dalam menggunakan layanan keuangan. Namun dengan adanya kenyamanan yang ada sejatinya harus diikuti oleh keamanan pula. Tidak perlu diragukan lagi keamanan dari aplikasi bank digital yang sudah ada karena pastinya sudah lolos dari berbagai lapisan tes terutama keamanan aplikasi. Keamanan berlapis ketika membuka aplikasi (password, autentikasi biometrik, PIN ataupun pattern lock) bahkan sampai autentikasi 2 faktor menggunakan OTP (One Time Password).

Keamanan yang berlapis tidak membuat sepenuhnya data kita aman, modus penipuan yang kian meningkat seiring dengan naiknya juga tren penggunaan bank digital pun tidak luput dari kasus yang ada. Dikutip dari laman cnbc indonesia, statistik dari Patroli Siber Kepolisian Indonesia menunjukkan terdapat peningkatan kasus per tahun dari 2015 sampai 2021. Dari sekitar 20.000 laporan kasus yang tercatat, sebanyak 8.541 kasus masuk dalam kategori penipuan online. Modus penipuan yang kerap kali digunakan adalah social engineering atau rekayasa sosial dan teknik phising atau pengelabuan.

BERITA TERKAIT

Krom Bank Catat Lonjakan Nasabah 230%, Kinerja Keuangan Tumbuh Solid Sepanjang Kuartal III-2025

“Jaga Datamu, Lindungi Danamu”: Gerakan Nasional Cegah Penipuan Digital

CIMB Niaga Luncurkan Mobil Kas di Jayapura, Perluas Layanan dan Dorong Inklusi Keuangan Papua

Bank Neo Commerce Kian Mantap di Jalur Profitabilitas, Kualitas Aset Terjaga di Kuartal III/2025

Rekayasa sosial merupakan tindakan untuk memperoleh informasi nasabah, seperti PIN, nomor kartu, dan/atau informasi lain dengan cara menghubungi nasabah melalui telepon, SMS atau perantara lain. Sedangkan Teknik pengelabuan merupakan tindakan untuk memperoleh informasi nasabah dengan menyamar sebagai pihak berwenang melalui e-mail atau media lain yang berisikan tautan, dimana pelaku berusaha mengarahkan nasabah agar mengakses tautan tersebut. Dua modus ini yang biasa digunakan pelaku untuk mendapatkan data dari para nasabah yang kemudian digunakan untuk menguras aset nasabah tersebut.

Cyber Security Researcher and Consultant, Teguh Aprianto, mengatakan bahwa pelaku memanfaatkan celah utama nasabah yang tidak teliti. Para nasabah yang tidak memeriksa ulang dan langsung percaya terhadap setiap email, chat ataupun telepon yang diterima akan menjadi sasaran yang empuk untuk diincar oleh pelaku. Pada kasus lain modus pengelabuan melalui telepon, biasa dilakukan dengan panggilan yang mengatasnamakan kenalan, kerabat bahkan pihak bank. Pelaku biasanya menyampaikan sesuatu yang sangat mendesak sehingga korban merasa panik dan dengan mudah memberikan informasi pribadinya.

Praktik penipuan saat ini pun semakin luas cakupannya, dan bisa terjadi pada berbagai platform. Tidak hanya telepon, bahkan tautan atau link tak dikenal yang diterima nasabah lewat WhatsApp ataupun OTP dan kemudian nasabah diminta mengisi formulir yang ada didalamnya sebagai dalih pengkinian informasi diri.

Kurangnya ketelitian dan kepanikan dari nasabah inilah yang membuat celah untuk dimanfaatkan oleh pelaku modus penipuan. Ditambah dengan sedikitnya kesadaran atas pengetahuan literasi digital dari pengguna atau nasabah pada dunia digital. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengeluarkan literasi digital yang perlu dipahami oleh masyarakat digital. Terdapat empat pilar dalam literasi digital versi Kominfo yaitu cakap digital, etika digital, budaya digital dan keamanan digital. Literasi Digital pada poin keamanan digital menjadi bekal masyarakat Indonesia dalam menggunakan bank digital. Pengetahuan dasar akan informasi tentang bank digital terkait pun tidak luput sebagai bekal dari calon nasabah atau nasabah. Sebagai catatan bekal dasar yang dibutuhkan adalah kita harus mengetahui nomor telepon dan email resmi dari bank digital yang kita punya, karena dengan berbekal minimum dari kedua informasi itulah setidaknya kita bisa mengurangi praktik penipuan yang sedang marak terjadi.

Perlu diketahui bersama, pihak bank tidak akan menghubungi nasabah selain melalui channel resmi, apalagi meminta informasi yang bersifat pribadi seperti KTP, swafoto dengan KTP, PIN, email ataupun nama ibu. Tetap tenang dan teliti ketika menggunakan produk – produk digital. Perbanyak literasi digital sebagai dasar dalam berselancar digital.***

Tags: bank digitalKolom LPPIliterasi digital
 
 
 
 
Sebelumnya

Pentingnya Cybersecurity di Industri Keuangan

Selanjutnya

Optimalkan Food Expo 2022, BNI Boyong Rempah ke Pasar Hong Kong

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA

Related Posts

Penurunan Mendalam Pasar Saham Indonesia 18 Maret 2025

Penurunan Mendalam Pasar Saham Indonesia 18 Maret 2025

oleh Sandy Romualdus
21 Maret 2025 - 09:16

Oleh : Dr. Katarina Setiawan, Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Tanggal 18 Maret 2025 pasar...

Serangan Hacker terhadap Pusat Data Nasional: Sebuah Renungan Bernegara

Serangan Hacker terhadap Pusat Data Nasional: Sebuah Renungan Bernegara

oleh Stella Gracia
26 Juni 2024 - 15:05

Oleh Achmad Nur Hidayat, Pakar Kebijakan Publik dan Ekonom UPN Veteran Jakarta Baru-baru ini, Indonesia dikejutkan oleh serangan siber besar-besaran...

Praktik Sustainable: Harapan Besar pada Bank

Praktik Sustainable: Harapan Besar pada Bank

oleh Sandy Romualdus
21 September 2023 - 16:34

Oleh Ahmed Zulfikar, Relationship Manager LPPI SAAT ini isu perubahan iklim telah menjadi topik hangat yang hampir selalu dibahas dalam...

Strategi Penerapan Keamanan Siber di Perbankan

Strategi Penerapan Keamanan Siber di Perbankan

oleh Sandy Romualdus
11 Agustus 2023 - 12:32

Oleh : Novita Yuniarti, Assistant Programmer LPPI SERANGAN siber memiliki dampak yang serius dan menjadi isu kritis dalam digitalisasi keuangan...

Kilas Balik Pandemi COVID-19: Strategi Cermat India yang Terhambat Sistem Pasar Obat-Obatan Dunia

Kilas Balik Pandemi COVID-19: Strategi Cermat India yang Terhambat Sistem Pasar Obat-Obatan Dunia

oleh Sandy Romualdus
3 Juni 2023 - 20:20

Oleh : Baiq Shafira Salsabila, Diospyros Pieter Raphael Suitela, Muhammad Faiz Ramadhan * INDIA adalah salah satu negara berkembang dengan industri farmasi terbesar...

Fenomena Bank Digital: Tren Naik, Harus Diimbangi dengan Literasi Digital

Transformasi Digital vs Literasi Digital

oleh Sandy Romualdus
14 Februari 2023 - 08:10

Oleh Danal Meizantaka Daeanza - Assistant Programmer LPPI Perubahan yang terjadi di dunia selama satu dekade belakangan ini sangat signifikan....

E-MAGAZINE

TERPOPULER

  • Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harga BBM Oktober 2025: Pertamina Naikkan Dexlite dan Pertamina Dex, Subsidi Tetap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus Scam di Indonesia Tertinggi di Dunia, Capai 274 Ribu Laporan dalam Setahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • WIKA Umumkan Gagal Bayar Surat Utang Jumbo Rp4,64 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diteror Debt Collector, Nasabah Seret Aplikasi Pinjol AdaKami ke Pengadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 106 Perusahaan Asuransi Raih Predikat Market Leaders 2025 Versi Media Asuransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Daftar 52 Perusahaan Asuransi dan Reasuransi Terbaik 2023

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
 

Terbaru

Transformasi Pembayaran Digital: Visa–DANA Hadirkan Interoperabilitas Penuh Ekosistem QRIS

Akselerasi Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri dan Kementerian PKP Sosialisasi Kredit Program Perumahan di Tangerang

CIMB Niaga Kucurkan Sustainability-Linked Loan Rp117 Miliar ke Anak Usaha Ever Shine Tex

SIG Sabet Juara 1 Industrial Cyberdrill Exercise 2025 Gelaran BSSN

CIMB Niaga Edukasi Nasabah Surabaya Lewat Wealth Xpo: Dari Bisnis Next Gen hingga Warisan Kekayaan

Pendapatan Menguat, Belanja Naik: Defisit APBN Rp479,7 Triliun Tetap dalam Jalur Aman

Cari Inovasi Perumahan, BTN Housingpreneur Roadshow di USU Medan

Wärtsilä Dorong Stabilitas Listrik RI dan Kesiapan Pusat Data AI Lewat Teknologi Mesin Fleksibel

Emas Makin Dilirik untuk Dana Pendidikan Anak, Ini Alasan dan Strateginya

STABILITAS CHANNEL

Selanjutnya
Optimalkan Food Expo 2022, BNI Boyong Rempah ke Pasar Hong Kong

Optimalkan Food Expo 2022, BNI Boyong Rempah ke Pasar Hong Kong

  • Advertorial
  • Berita Foto
  • BUMN
  • Bursa
  • Ekonomi
  • Eksmud
  • Figur
  • Info Otoritas
  • Internasional
  • Interview
  • Keuangan
  • Kolom
  • Laporan Utama
  • Liputan Khusus
  • Manajemen Resiko
  • Perbankan
  • Portofolio
  • Resensi Buku
  • Riset
  • Sektor Riil
  • Seremonial
  • Syariah
  • Teknologi
  • Travel & Resto
  • UKM
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pesan Majalah
  • Kontak Kami
logo-footer

Copyright © 2021 – Stabilitas

Find and Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata

Copyright © 2021 Stabilitas - Governance, Risk Management & Compliance