• Redaksi
  • Iklan
  • Majalah Digital
  • Kontak Kami
Kamis, November 27, 2025
  • Login
Stabilitas
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
Stabilitas
No Result
View All Result
Home Syariah

OJK: Kinerja Keuangan Syariah Tumbuh Positif di Tengah Pandemi

Dari total asset keuangan nasional saat ini, 631.58 triliun rupiah merupakan aset perbankan Syariah.

oleh Sandy Romualdus
14 Oktober 2021 - 18:05
44
Dilihat
OJK: Kinerja Keuangan Syariah Tumbuh Positif di Tengah Pandemi
0
Bagikan
44
Dilihat

JAKARTA, Stabilitas.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja industri keuangan Syariah tumbuh positif selama pandemi. Hal ini terlihat dari kondisi Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Pembiayaan yang disalurkan kepada masyarakat.

Direktur Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah OJK, Nyimas Rohmah menyebutkan, saat ini market share keuangan syariah saat ini sudah berada di angka 10,11 persen dari total asset keuangan nasional. “Dari total asset keuangan nasional saat ini, 631.58 triliun rupiah merupakan aset perbankan Syariah,” ungkap Nyimas dalam Virtual Seminar Perbankan Syariah yang digelar LPPI, Kamis (14/10/2021).

Nyimas menyebutkan, DPK yang berhasil dihimpun perbankan Syariah mencapai Rp 504 triliun dan disalurkan dalam bentuk pembiayaan sebesar Rp 405 triliun. “Perkembangan aset dan DPK dan pembiayaan perbankan syariah meningkat tiap tahun dan tumbuh positif di tengah pandemic,” ungkap Nyimas.

BERITA TERKAIT

BI, OJK hingga LPS Kompak Dorong Anak Muda Melek Investasi

OJK Sambut Ratu Maxima, Memulai Agenda Kesehatan Finansial di Indonesia

Diversifikasi Sumber Pertumbuhan, BRI Perkuat Segmen Konsumer dan Layanan Bank Emas

OJK Perkuat Perlindungan Nasabah dan Anti-Fraud Lewat Aturan Pengelolaan Rekening

Hingga Juli 2021, market share perbankan Syariah sudah mencapai 6,59 persen di banding perbankan nasional. Secara komposisi masih didominasi oleh 12 BUS sebesar 65.73 persen. Sementara itu, jumlah rekening bank syariah meningkat, tercermin dari rekening DPK per Juli 2021 mencapai 40 juta rekening, dan rekening pembiayaan mencapai 6 juta rekening.

Kendati demikian, Nyimas mengingatkan bahwa perkembangan bank Syariah menghadapi berbagai tantangan. Antara lain perubahan ekosistem keuangan yang cepat karena perubahan teknologi diikuti perubahan ekspektasi masyarakat yang menginginkan produk dan layanan yang lebih mudah cepat dapat diakses dari mana saja, aman dan sesuai kebutuhan.

“Tantangannya dari skala usaha, daya saing, kapasitas modal, risiko digtal, cyber security dan sistem failure risk,” tegasnya.

Untuk itu, OJK menerbitkan roadmap perngembangan perbankan syariah 2020 2025 atau RP2SI sebagai langkah strategis untuk selaraskan arah pengembangan perbankan syariah Indonesia serta menjadi katalisator akselerasi pengembangan Syariah.

“Di 2018 kami sudah lakukan kajian transformasi perbankan syariah dan berdasarkan hasil survey, FGD dan indept interview dengan ekspert di perbankan syariah, diperoleh hasil bahwa perbankan syariah masih punya kelemahan seperti model bisnis, indeks literasi dan inklusi, kuantitas dan kualitas SDM dan teknologi yang belum memadai. Sehinga diperlukan transformasi agar jadi perbankan syariah yang berdaya saing tinggi,”jelasnya.

Dengan roadmap tersebut, OJK berharap perbank syariah akan unggul pada sosioeconomy impact. “RP2SI membawa visi mewujudkan perbankan syariah yang resilien, berdayasaingtinggi dan kontribusi signifikan tidak hanya ekonomi nasional tetapi juga pembangunan social,” imbuhnya.

Untuk mencapai visi tersebut, OJK dalam roadmap meletakan tiga 3 pilar arah pengembangan dengan bebrapa inisiatif strategis di dalamnya. Yakni terdiri dari penguatan identitas perbankan syariah, sinergi ekositem ekon Syariah, penguatan perijinan, pengaturan dan pengawasan.

Direktur Perbankan Suariah CIMB NIaga, Pandji Djajanegara di kesempatan yang sama mengamini bahwa industry keuangan Syariah khusunya perbankan mengalmi perkembangan yang signifikan. Pandji bahkan mencatat perkembangan bank syariah selama 5 tahun terakhir sudah tmbuh 12 persen asetnya dibanding bank umum yang 8 persen.

“CIMB Niaga Syariah sendiri mulai ngebut di 2016 dan market share kiita dari Bank CIMB Niaga itu 4,5 persen. Per hari ini sudah di angka untuk financing 19 persen, aset 18 persen. Cita-cita kami di 2023 sudah sentuh 25 persen dan portofolionya harus sudah dalam bentuk Syariah. Kita harus ngebut dan pertumbuhan kita tiap tahunnya double digit, walaupun memang secara industri dari masih 6.5 persen,” pungkas Pandji.

Menurutnya, strategi yang harus dilakukan agar perbankan Syariah lari lebih kencang, adalah dari sisi perkembangan produk. Sebab ini adalah kelemahan perbankan Syariah karena belum terlalu dikenal masyarakat dan literasinya baru 8 persen.

“Jadi dalam beberapa tahun ini yang kita ngebut adalah bagaimana kita memiliki produk yang at least sama dengan yang dimiliki perbankan konvensional dulu. Sehingga dalam 5 tahun ini, kita ngebut apa yang CIMB Niaga punya, Syariah juga harus punya. Tentu perlu waktu lama karena ada riset, perijinan, resources dan modal,” katanya.

Pandji juga menyebutkan soal internal devellopment strategy dimana perbankan Syariah ciptakan human capital yang baik.

Sementara Ade Cahyo, Direktur Bank Syariah Indonesia mengatakan, perbankan Syariah harus melek digital. Sebab saat ini, perbankan Syariah tidak hanya besaing dengan bank konvesional, tetapi dengan sesama bank Syariah yang telah menerapkan cost efisiensi. “Aladin bisa operasional dengan biaya 1/3 dari kita. Ini menggambarkan landscape perbankan kita bukan lag perbankan tetapi solusi keuangan,” katanya di kesempatan yang sama.

Dia menilai, digital bank sudah berikan apa yang sama dengan perbankan Syariah tetapi dengan cara yang berbeda. “Kita punya target yang berbeda. Kita pikirkan ROE, size aset, profitabiliti. Sedangkan bank digital tidak memikirkan itu, tetapi hanya focus pada bagaimana customer base menghadapi pertumbuhan. Ini tidak hanya dihadapi perbankan Syariah saja, bank besar (konvensional) lainnya juga hadapi yang sama. Tergantung bagaimana kitaa bisa meresponnya,” ungkap Ade.

Menurutnya, yang dilakukan Bank BSI saat ini tetap memperhatikan karakter nasabah. Antara lain customer mana yang akan dilayani di cabang dan mana yang dilayani secara digital. “Tugas teller kami sekarang, hari ini terima tunai, tarik tunai dan transfer, padahal bisa dilakukan mesin. Ini yang membuat kita kembali mendefinisikan nasabah mana yang mau kita layani dengan orang dan cabang dan mana yang melalui cabang,” urainya.

Sementara Fidri Arnaldy, Direktur Utama Bank DKI di kesempatan yang sama menilai, potensi kenaikan syariah menunjukkan tren kenaikan yang baik. Namun dia mengingatkan bahwa sasaran yang selalu dilakukan perbankan syariah, kenyataannya adalah pada marketshare yang masih kecil.

“Ini adalah peluang yang harus kita garap kallau kemampuan IT dan SDM kita perbaiki, produk sama dengan konven, insyaallah perbankan syariah berkembang juga,” imbuhnya.*** (mtp)

Tags: AsetDPKojkPembiayaan Syariahperbankan syariahVirsem LPPI
 
 
 
 
Sebelumnya

Spin off atau Konversi, yang Penting Pastikan GCG

Selanjutnya

BKF Sebut Indonesia Butuh Reformasi Pajak untuk jadi Negara Maju

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA

Related Posts

BSN Siap Jadi Katalis Penguat Pasar Syariah Nasional

BSN Siap Jadi Katalis Penguat Pasar Syariah Nasional

oleh Sandy Romualdus
19 November 2025 - 15:33

Stabilitas.id - Setelah resmi menerima limpahan aset dan liability Unit Usaha Syariah (UUS) BTN, Bank Syariah Nasional (BSN) menyatakan kesiapannya...

BTN Resmi Spin-Off UUS, BSN Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua

BTN Resmi Spin-Off UUS, BSN Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua

oleh Sandy Romualdus
18 November 2025 - 11:18

Stabilitas.id - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) resmi menyetujui pemisahan (spin-off)...

Maybank Indonesia Jadi Bank Kustodian KIK EBA Syariah Pertama di RI

Maybank Indonesia Jadi Bank Kustodian KIK EBA Syariah Pertama di RI

oleh Stella Gracia
13 November 2025 - 21:28

Stabilitas.id — PT Bank Maybank Indonesia Tbk terus mempertegas komitmennya dalam mendorong pengembangan industri keuangan Syariah nasional, khususnya di segmen...

Aset Keuangan Syariah Tembus Rp3.050 Triliun, OJK Genjot Inovasi dan Literasi Nasional

Aset Keuangan Syariah Tembus Rp3.050 Triliun, OJK Genjot Inovasi dan Literasi Nasional

oleh Stella Gracia
7 November 2025 - 12:40

Stabilitas.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama pelaku industri jasa keuangan syariah, self-regulatory organization (SRO), asosiasi, dan kementerian/lembaga terkait menggelar...

OJK Dorong Penguatan Ekosistem Keuangan Syariah di Seluruh Sektor Jasa Keuangan

OJK Dorong Penguatan Ekosistem Keuangan Syariah di Seluruh Sektor Jasa Keuangan

oleh Stella Gracia
5 November 2025 - 16:25

Stabilitas.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong penguatan ekosistem keuangan syariah nasional melalui berbagai inisiatif strategis di seluruh sektor...

Literasi Keuangan Syariah Meningkat, Peserta ISFO 2025 Tembus 10.700 dari Seluruh Indonesia

Literasi Keuangan Syariah Meningkat, Peserta ISFO 2025 Tembus 10.700 dari Seluruh Indonesia

oleh Stella Gracia
5 November 2025 - 10:25

Stabilitas.id -  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperkuat upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah nasional, terutama di kalangan generasi...

E-MAGAZINE

TERPOPULER

  • Kasus Scam di Indonesia Tertinggi di Dunia, Capai 274 Ribu Laporan dalam Setahun

    Kasus Scam di Indonesia Tertinggi di Dunia, Capai 274 Ribu Laporan dalam Setahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harga BBM Oktober 2025: Pertamina Naikkan Dexlite dan Pertamina Dex, Subsidi Tetap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • WIKA Umumkan Gagal Bayar Surat Utang Jumbo Rp4,64 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diteror Debt Collector, Nasabah Seret Aplikasi Pinjol AdaKami ke Pengadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 106 Perusahaan Asuransi Raih Predikat Market Leaders 2025 Versi Media Asuransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bank BJB Kehilangan Putra Kandungnya: Yusuf Saadudin, Pemimpin Berintegritas yang Menggerakkan Transformasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ratusan Pinjol Ilegal Dibongkar, Satgas PASTI Soroti Modus Penipuan AI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
 

Terbaru

BNI Salurkan Bantuan Tanggap Darurat untuk Korban Banjir Bandang di Padang dan Sibolga

Kemenkeu Wajibkan Semua Perusahaan Lapor Keuangan Mulai 2027

Cegah Kejahatan Siber, BRI Perkuat Edukasi Nasabah Soal Keamanan Data Perbankan

Queen Máxima Apresiasi Program BTN Bayar Cicilan KPR Pakai Sampah, Dorong Inklusi Keuangan Hijau

Kolaborasi Global Diperkuat untuk Proteksi Konsumen di Era Digital, BI: Kepercayaan Publik adalah Kunci

Bank Sampoerna Optimalkan Platform Pembiayaan UMKM, PDaja.com Salurkan Rp1,9 Triliun

Didukung BRI, Kerajinan Limbah Kayu Cianjur Ini Raih Peluang di Pasar Internasional 

Dukung Program Strategis Pemerintah, BRI Terima Penghargaan dari Kementerian IMIPAS

BI, OJK hingga LPS Kompak Dorong Anak Muda Melek Investasi

STABILITAS CHANNEL

Selanjutnya
BKF Sebut Indonesia Butuh Reformasi Pajak untuk jadi Negara Maju

BKF Sebut Indonesia Butuh Reformasi Pajak untuk jadi Negara Maju

  • Advertorial
  • Berita Foto
  • BUMN
  • Bursa
  • Ekonomi
  • Eksmud
  • Figur
  • Info Otoritas
  • Internasional
  • Interview
  • Keuangan
  • Kolom
  • Laporan Utama
  • Liputan Khusus
  • Manajemen Resiko
  • Perbankan
  • Portofolio
  • Resensi Buku
  • Riset
  • Sektor Riil
  • Seremonial
  • Syariah
  • Teknologi
  • Travel & Resto
  • UKM
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pesan Majalah
  • Kontak Kami
logo-footer

Copyright © 2021 – Stabilitas

Find and Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata

Copyright © 2021 Stabilitas - Governance, Risk Management & Compliance