• Redaksi
  • Iklan
  • Majalah Digital
  • Kontak Kami
Minggu, November 23, 2025
  • Login
Stabilitas
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
Stabilitas
No Result
View All Result
Home Kolom

Pemerintah Waspadai Serangan Siber

oleh Sandy Romualdus
19 November 2021 - 10:55
9
Dilihat
Pemerintah Waspadai Serangan Siber
0
Bagikan
9
Dilihat

Edit Prima, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan dan Pariwisata Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)

SELAMA dua tahun berturut-turut ini secara global sektor keuangan memang termasuk sektor yang paling sering terkena insiden siber. Ini tentunya terjadi karena memang, khususnya sektor perbankan, telah cukup masif dalam melakukan transformasi digital. Masifnya transformasi digital pada sektor perbankan kan semakin membuka peluang terhadap pelaku-pelaku kejahatan dalam menjalankan ancamannya dalam melakukan serangan. Secara umum serangan cyber yang menargetkan sektor perbankan itu memiliki motif ekonomi dan pelakunya bisa kita sebut sebagai kriminal siber.

Sepanjang tahun 2021 hingga bulan September, telah terdeteksi anomali traffic yang mengindikasikan serangan siber di Indonesia yang mencapai lebih dari 927 juta. Istilahnya memang anomali traffic namun ini bisa kita sebut sebagai indikasi terjadinya serangan siber. Dari data tersebut tercatat jumlah terbanyak itu adalah serangan Malware, denial of service (DoS) yang mengganggu ketersediaan layanan, dan aktivitas Trojan. Jadi ada tiga jenis serangan terbesar yang telah terdeteksi sepanjang tahun ini.

Sedangkan mayoritas yang menjadi tren ke depan dengan siber adalah ransomware. Dengan itu pelaku kejahatan menyandera data kita dan meminta tebusan agar dapat bisa dikembalikan.

BERITA TERKAIT

SIG Sabet Juara 1 Industrial Cyberdrill Exercise 2025 Gelaran BSSN

Ratusan Pinjol Ilegal Dibongkar, Satgas PASTI Soroti Modus Penipuan AI

BTN Gandeng BSSN Maksimalkan Keamanan Transaksi Digital

Kemenkeu Lanjutkan Perjanjian Kerja Sama dengan BSSN dan BRIN

Merujuk kepada data BSSN melalui pusat operasi keamanan siber nasional yang memang secara fungsi melakukan pemantauan trafik internet di Indonesia, selama tahun 2021 ini sektor keuangan merupakan sektor kedua tertinggi yang mengalami serangan siber. Telah terjadi kebocoran data akibat malware sebanyak 21,8 persen setelah sektor pemerintahan yang secara statistik mencapai angka 45,5 persen. Serangan yang paling sering dilakukan adalah melalui malware, virus, dan trojan.

Selain itu juga tren serangan lain yang dapat mengakibatkan insiden kebocoran data.

Selain serangan pada lapisan fisik, kita juga harus waspadi serangan yang bersifat sosial dimana menargetkan sasarannya ada di lapisan ketiga dimana manusia antar manusia berinteraksi di ruang siber. Target serangannya adalah cara berpikir, sistem pencarian dan perilaku manusia sendiri dengan mempengaruhi ide, pilihan pendapat emosi, tingkah laku, opini dan motivasi. Adapun teknik-teknik serangannya antara lain dengan propaganda hitam, mengeksploitasi isu sensitif (point and shriek), kemudian membanjiri informasi sehingga kita pada suatu titik sulit untuk membedakan mana lagi information kredibel maupun tidak kredibel, dan lainnya.

Tim Krisis Siber

Menghadapi ancaman yang ada di ruang siber ini negara telah hadir melalui BSSN dengan Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2021. Bahwa BSSN dengan tujuannya agar bisa bekerja lebih efektif, efisien, dinamis, tepat fungsi, dan tepat sasaran sehingga upaya pemerintah untuk melindungi ruang siber secara nasional dapat segera terlaksana.

BSSN juga sedang menyusun kebijakan tentang bagaimana melakukan tindakan untuk mengatasi krisis siber. Tentunya hal ini akan diwujudkan dalam pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT), baik yang ada di level nasional sektor maupun organisasi. Khusus untuk sektor perbankan pada 2020 itu telah dibentuk CSIRT di Bank Indonesia, kemudian pada tahun 2021 dibentuk  juga di Bank Jateng, Bank Rakyat Indonesia, DPD Sumatera Barat, dan BD Bali. Jadi diharapkan setiap organisasi di sektor perbankan juga dapat membentuk tim CSIRT sebagai upaya konkret untuk wujudkan keamanan siber di masing-masing organisasi.

Sementara untuk perlindungan kemanan siber di industri keuangan saya kira pengelolaan risiko melalui peraturan yang dikeluarkan otoritas sudah mencukupi. Seperti dalam POJK Nomor 13 tahun 2020 dan yang merevisi POJK No. 38 Tahun 2016. Nah, apa rekomendasi yang dapat kami diberikan terkait dengan Keamanan siber pada sektor keuangan. Ada dua yang bisa saya sampaikan yaitu dari sisi penyedia layanan dan dari sisi pengguna layanan.

Dari sisi penyedia layanan, tentunya penerapan kebijakan dan manajemen risiko dari aspek manajemen, tentunya harus mendapatkan perhatian utama. Di samping aspek-aspek teknis seperti menerapkan berbagai metode-metode keamanan dan tentunya juga menyiapkan aplikasi yang sejak pengembangan hingga implementasi, telah menerapkan prinsip-prinsip keamanan. Dan jangan lupa tentunya melakukan sosialisasi keamanan pengguna aplikasi di lingkungan internal dan baik kepada nasabah.

Kemudian dari sisi pengguna layanan, poin paling penting adalah bagaimana awareness kepada pengguna layanan perbankan ini bisa terus digalakan oleh perbankan. Jadi para pengguna perbankan tetap harus selalu diberikan kewaspadaan soal bahaya phishing, dan pentingnya melakukan laporan jika terjadi anomali, terjadi insiden atau terjadi hal-hal yang merugikan nasabah.

Nasabah juga harus memilih aplikasi resmi jika ingin mengunduh di samping pula untuk tetap waspada jika mengunakan fasilitas dan jaringan publik. Dan yang terakhir tentunya pihak bank menyiapkan kustomisasi transaksi, menerapkan keamanan pada perangkat pengguna.

Saya juga ingin mengutip pesan Bapak Persandian Republi Indonesia, yaitu Bapak Mayjen TNI Dr Roebiono Kertopati), bahwa “kekhilafan satu orang saja cukup sudah menyebabkan keruntuhan negara”. Tentunya pesan tersebut masih kami anggap relevan hingga masa kini. Pesan itu juga mencerminkan bagaimana risiko siber tidak hanya terletak pada aspek teknologi namun yang paling penting juga adalah aspek manusianya.***

*) Disari dari Materi Edit Prima pada Virtual Seminar #58 LPPI : Mengelola Risiko Siber Dalam Industri Digital. Paparan selengkapnya dapat disimak melalui kanal Youtube LPPI pada link berikut:  https://www.youtube.com/watch?v=-NI5J2xRgZI

Tags: BSSNEdit PrimaWaspadai Serangan Siber
 
 
 
 
Sebelumnya

Anatomi Risiko Digital Pada Sektor Publik

Selanjutnya

Tantangan Pembelajaran Era “New Normal”

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA

Related Posts

Penurunan Mendalam Pasar Saham Indonesia 18 Maret 2025

Penurunan Mendalam Pasar Saham Indonesia 18 Maret 2025

oleh Sandy Romualdus
21 Maret 2025 - 09:16

Oleh : Dr. Katarina Setiawan, Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Tanggal 18 Maret 2025 pasar...

Serangan Hacker terhadap Pusat Data Nasional: Sebuah Renungan Bernegara

Serangan Hacker terhadap Pusat Data Nasional: Sebuah Renungan Bernegara

oleh Stella Gracia
26 Juni 2024 - 15:05

Oleh Achmad Nur Hidayat, Pakar Kebijakan Publik dan Ekonom UPN Veteran Jakarta Baru-baru ini, Indonesia dikejutkan oleh serangan siber besar-besaran...

Praktik Sustainable: Harapan Besar pada Bank

Praktik Sustainable: Harapan Besar pada Bank

oleh Sandy Romualdus
21 September 2023 - 16:34

Oleh Ahmed Zulfikar, Relationship Manager LPPI SAAT ini isu perubahan iklim telah menjadi topik hangat yang hampir selalu dibahas dalam...

Strategi Penerapan Keamanan Siber di Perbankan

Strategi Penerapan Keamanan Siber di Perbankan

oleh Sandy Romualdus
11 Agustus 2023 - 12:32

Oleh : Novita Yuniarti, Assistant Programmer LPPI SERANGAN siber memiliki dampak yang serius dan menjadi isu kritis dalam digitalisasi keuangan...

Kilas Balik Pandemi COVID-19: Strategi Cermat India yang Terhambat Sistem Pasar Obat-Obatan Dunia

Kilas Balik Pandemi COVID-19: Strategi Cermat India yang Terhambat Sistem Pasar Obat-Obatan Dunia

oleh Sandy Romualdus
3 Juni 2023 - 20:20

Oleh : Baiq Shafira Salsabila, Diospyros Pieter Raphael Suitela, Muhammad Faiz Ramadhan * INDIA adalah salah satu negara berkembang dengan industri farmasi terbesar...

Fenomena Bank Digital: Tren Naik, Harus Diimbangi dengan Literasi Digital

Transformasi Digital vs Literasi Digital

oleh Sandy Romualdus
14 Februari 2023 - 08:10

Oleh Danal Meizantaka Daeanza - Assistant Programmer LPPI Perubahan yang terjadi di dunia selama satu dekade belakangan ini sangat signifikan....

E-MAGAZINE

TERPOPULER

  • Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harga BBM Oktober 2025: Pertamina Naikkan Dexlite dan Pertamina Dex, Subsidi Tetap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus Scam di Indonesia Tertinggi di Dunia, Capai 274 Ribu Laporan dalam Setahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • WIKA Umumkan Gagal Bayar Surat Utang Jumbo Rp4,64 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diteror Debt Collector, Nasabah Seret Aplikasi Pinjol AdaKami ke Pengadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 106 Perusahaan Asuransi Raih Predikat Market Leaders 2025 Versi Media Asuransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bank BJB Kehilangan Putra Kandungnya: Yusuf Saadudin, Pemimpin Berintegritas yang Menggerakkan Transformasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
 

Terbaru

BNI Dorong Prestasi Dunia, Indonesia Gelar 2 All Indonesian Final Australia Open 2025

Transformasi Pembayaran Digital: Visa–DANA Hadirkan Interoperabilitas Penuh Ekosistem QRIS

Akselerasi Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri dan Kementerian PKP Sosialisasi Kredit Program Perumahan di Tangerang

CIMB Niaga Kucurkan Sustainability-Linked Loan Rp117 Miliar ke Anak Usaha Ever Shine Tex

SIG Sabet Juara 1 Industrial Cyberdrill Exercise 2025 Gelaran BSSN

CIMB Niaga Edukasi Nasabah Surabaya Lewat Wealth Xpo: Dari Bisnis Next Gen hingga Warisan Kekayaan

Pendapatan Menguat, Belanja Naik: Defisit APBN Rp479,7 Triliun Tetap dalam Jalur Aman

Cari Inovasi Perumahan, BTN Housingpreneur Roadshow di USU Medan

Wärtsilä Dorong Stabilitas Listrik RI dan Kesiapan Pusat Data AI Lewat Teknologi Mesin Fleksibel

STABILITAS CHANNEL

Selanjutnya
Tantangan Pembelajaran Era “New Normal”

Tantangan Pembelajaran Era “New Normal”

  • Advertorial
  • Berita Foto
  • BUMN
  • Bursa
  • Ekonomi
  • Eksmud
  • Figur
  • Info Otoritas
  • Internasional
  • Interview
  • Keuangan
  • Kolom
  • Laporan Utama
  • Liputan Khusus
  • Manajemen Resiko
  • Perbankan
  • Portofolio
  • Resensi Buku
  • Riset
  • Sektor Riil
  • Seremonial
  • Syariah
  • Teknologi
  • Travel & Resto
  • UKM
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pesan Majalah
  • Kontak Kami
logo-footer

Copyright © 2021 – Stabilitas

Find and Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata

Copyright © 2021 Stabilitas - Governance, Risk Management & Compliance