• Redaksi
  • Iklan
  • Majalah Digital
  • Kontak Kami
Jumat, November 21, 2025
  • Login
Stabilitas
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
Stabilitas
No Result
View All Result
Home Interview

Satelit adalah Kekuatan BRI

oleh Sandy Romualdus
7 Agustus 2016 - 00:00
78
Dilihat
Satelit adalah Kekuatan BRI
0
Bagikan
78
Dilihat

SATELIT yang diberi nama BRIsat itu akhirnya mengorbit. Manajemen BRI selalu menekankan bahwa dengan memiliki satelit sendiri yang akan dioperasikan Juli, pihaknya tidak saja akan menghemat biaya operasional dan memperluas jangkauan layanan ke semua wilayah Indonesia, tetapi juga akan membuka peluang bisnis baru terutama yang terkait teknologi informasi. Oleh karena itu Direktur Utama BRI, Asmawi Syam optimistis bahwa biaya pembelian yang mencapai 220 juta dollar AS atau sekitar Rp2,5 triliun (pada kurs 2014) itu akan segera terlunasi dengan pendapatan dan penghematan BRI di masa depan.

Lalu apakah dengan adanya satelit dan membuka peluang BRI memimpin pasar digital membuatnya meninggalkan sektor usaha mikro kecil dan menengah yang selama ini menjadi jagoannya? Jawabnya tidak. “Justru dengan adanya satelit ini, BRI akan berusaha meningkatkan pelayanan kepada UMKM dengan memperluas jangkauan layanan ke semua wilayah Indonesia,” begitu kata Asmawi yang sebelumnya menjabat sebagai menjabat sebagai Direktur Bisnis Kelembagaan dan BUMN. Berikut wawancara lengkapnya:

Banyak yang bertanya-tanya tentang keputusan BRI untuk membeli satelit, terutama karena besarnya investasi yang harus digelontorkan, apakah BRI sudah melakukan kajian sebelum memutuskan untuk memiliki satelit sendiri?

Tentu BRI telah melakukan kajian matang sebelum memutuskan untuk melakukan investasi BRIsat. Kajian faktor internal dilakukan dengan analisa kebutuhan jaringan komunikasi untuk mendukung peningkatan kualitas layanan dan pengembangan bisnis. Kajian faktor eksternal dilakukan dengan menganalisa tren layanan perbankan, perubahan perilaku nasabah, supply jaringan komunikasi dan kompetisi. Investasi BRIsat adalah sebuah keharusan apabila dikaitkan dengan kebutuhan jaringan komunikasi yang mampu mendukung skala operasional BRI yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari perspektif investment decision making, secara finansial BRIsat sangat feasible, dengan NPV (net present value atau nilai sekarang dari investasi yang dilakukan -red) positif dan payback period yang relatif pendek dibandingkan dengan umur BRIsat yang bisa melebihi 15 tahun.

BERITA TERKAIT

Investasi Rakyat Kian Bersinar, Tabungan Emas Holding Ultra Mikro BRI Naik 66,9% Tembus 13,7 Ton

Manfaatkan Lokasi Strategis, AgenBRILink Koperasi Desa Merah Putih Ini Berhasil Hidupkan Ekonomi Desa

Dukung Kemajuan Industri Sawit Nasional, BRI Fasilitasi Sindikasi Kredit Rp5,2 Triliun bagi PT. Sawit Sumbermas Sarana

BRI Borong 3 Penghargaan ASRA 2025, Mantapkan Posisi Pemimpin Keberlanjutan Asia

Bagi perbankan, di Indonesia, teknologi satelit masih terbilang baru, tantangan apa saja yang harus disiapkan dan dihadapi manajemen BRI ketika hendak melakukan strategi tersebut?

Teknologi satelit bukan teknologi baru bagi Indonesia karena Indonesia telah meluncurkan satelit komunikasi pada tahun 1976 dan Indonesia merupakan negara ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Kanada yang meluncurkan satelit komunikasi. BRI sudah bertahun-tahun menggunakan jaringan komunikasi berbasis satelit melalui beberapa vendor, sehingga infrastruktur sistem jaringan komunikasi BRI telah berbasis satelit. Namun demikian, karena akan mengoperasikan sendiri, maka BRI telah membangun stasiun pengendali dan pengoperasian BRIsat sebagai sistem jaringan komunikasi utama. Untuk itu, selain infrastruktur, BRI jauh-jauh hari juga menyiapkan tenaga ahli dengan mendidik para engineer di Amerika Serikat. Dalam perjalanan menyiapkan tenaga ahli tersebut, BRI juga didampingi para konsultan yang sangat berpengalaman dan up to date, yang selain memberikan pendampingan selama pembangunan satelit juga melakukan transfer of knowlege.

Keputusan tersebut membuat BRI menjadi satu-satunya bank di dunia ini yang memiliki satelit sendiri, dan dengan itu BRI bisa disebut sebagai bank masa depan, bagaimana tanggapan Anda?

Bank masa depan adalah Digital Banking, yaitu bank yang mampu memberikan personalized banking services, sehingga layanan perbankan akan customized sesuai customer preference. Keputusan BRI untuk membeli satelit adalah untuk meningkatkan jaringan komunikasi BRI. Yang jelas dengan adanya satelit, BRI akan terus berinovasi melalui teknologi mengembangkan layanan jasa perbankan yang modern dan mempermudah nasabah dalam bertransaksi. Artinya dengan kemajuan teknologi yang berkembang saat ini, BRI akan berupaya untuk terus adaptif dengan menjadikan satelit sebagai kekuatan BRI, bahkan menjadi yang terdepan dalam memberikan kemajuan dan kemudahan layanan perbankan kepada nasabah.

Dalam segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sampai saat ini BRI tidak pernah tergoyahkan, apakah dengan hadirnya satelit BRIsat, BRI akan mulai ‘mengabaikan’ segmen UMKM?

Dalam misi BRI tertulis bahwa BRI akan tetap mengutamakan pelayanan kepada UMKM. Justru dengan adanya satelit ini, BRI akan berusaha meningkatkan pelayanan kepada UMKM dengan memperluas jangkauan layanan ke semua wilayah Indonesia.

Produk atau pelayanan apa saja yang akan dihadirkan untuk pelaku UMKM dengan adanya teknologi satelit ini?

Layanan UMKM akan diarahkan ke layanan digital. Dengan BRIsat maka para tenaga pemasar UMKM akan tetap terkoneksi dengan jaringan internal BRI, sehingga proses persetujuan kredit akan lebih cepat dan aman. Disamping itu para pelaku UMKM akan menikmati informasi digital BRI di setiap jaringan kerja BRI.

Apakah dengan memiliki satelit yang mampu menjangkau hingga pelosok, merupakan salah satu strategi BRI membatasi penetrasi bank-bank asing yang sudah mulai tergiur masuk pelosok dan membidik UMKM juga?

BRI tidak punya kuasa membatasi penetrasi dari Bank Asing yang akan masuk ke Indonesia. BRI hanya akan lebih mengoptimalkan jaringan kerja yang saat ini sudah tersebar di seluruh Indonesia. Dengan adanya satelit ini, akan sangat membantu BRI untuk meningkatkan market share dan market penetration.

Lalu, rencana bisnis apa saja yang sudah dirumuskan BRI dan kemungkinan potensi bisnis baru di luar core business selama ini yang bisa dioptimalkan dengan kemampuan teknologi satelit ?

Rencana Bisnis BRI saat ini sudah tertuang dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) BRI Tahun 2016-2018. Bisnis perbankan adalah bisnis yang highly regulated dan tidak boleh melaksanakan bisnis di luar layanan perbankan. Jadi adanya satelit adalah untuk memperkuat jaringan komunikasi dan dapat mendukung untuk menciptakan layanan perbankan yang inovatif.

Setelah BRIsat mengorbit tahun ini, salah satu peluang besar yang bisa diraup BRI, adalah akan semakin optimal dalam layanan branchless banking. Bagaimana strategi BRI mengoptimalkannya?

BRI merencanakan penambahan Agen Brilink menjadi 75.000 Agen pada akhir tahun 2016 dalam rangka mendukung program Laku Pandai (Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif).Pelayanan di daerah rural atau remote area yang belum memungkinkan untuk didirikan kantor BRI akan direkomendasikan agar dilayani menggunakan Agen Brilink.

BRI akan berpeluang meningkatkan layanan e-money, bahkan bisa menanamkan aplikasi sendiri di gadget tiap nasabah, sehingga memudahkan transaksi antar nasabah, bahkan bisa mengembangkan aplikasi lainnya, tanggapan anda ?

e-money adalah layanan aplikasi pembayaran online yang memerlukan kualitas akses nasabah dan keamanan transaksi yang lebih tinggi. BRIsat akan meningkatkan aksesibilitas nasabah ke sistem BRI. Dimana ada jaringan BRI, yang semakin luas dengan adanya BRIsat, sistem layanan BRI dapat dinikmati oleh para nasabah BRI dengan kecepatan dan keamanan yang lebih tinggi.

Potensi bisnis lain yang terbuka dengan memiliki kemampuan dalam teknologi saat ini salah satunya adalah BRI semakin berpeluang menjalankan bisnis Voice on Internet Protocol (VoIP), apakah bisnis ini berpotensi dijadikan bisnis baru buat BRI ?

BRI tidak akan menjadi perusahaan berbisnis layanan telekomunikasi. Bisnis BRI tetap pada bisnis perbankan. Kapabilitas BRIsat akan dimanfaatkan untuk memberikan layanan perbankan yang maksimal dengan menggeser dari paper based process ke paperless process, sehingga lebih cepat dan efisien. BRIsat juga akan dimanfaatkan untuk komunikasi internal BRI.

Tags: Asmawi SyamBRISatelit BRIsat
 
 
 
 
Sebelumnya

Mengerem Risiko dengan Menurunkan Kredit

Selanjutnya

Dukung Pariwisata, CIMB Niaga Serahkan Bus Wisata TransJakarta

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA

Related Posts

Kredit Tumbuh, Likuiditas Terjaga: OJK Ungkap Proyeksi Perbankan 2025

Kredit Tumbuh, Likuiditas Terjaga: OJK Ungkap Proyeksi Perbankan 2025

oleh Stella Gracia
10 September 2025 - 12:17

Di tengah gejolak ekonomi global dan dinamika domestik, industri perbankan nasional masih menunjukkan resiliensi. Hal ini tercermin dari kinerja penyaluran...

Stabilitas dalam Tekanan, OJK Waspadai Risiko Fintech & Geopolitik

Stabilitas dalam Tekanan, OJK Waspadai Risiko Fintech & Geopolitik

oleh Sandy Romualdus
24 Juli 2025 - 09:35

Pada konperensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK, Agusman selaku Kepala Eksekutif Pengawas PVML menyampaikan rangkaian update penting seputar...

Asuransi Parametrik Relevan, Unitlink Perlu Transparansi di Tengah Konflik Global

Asuransi Parametrik Relevan, Unitlink Perlu Transparansi di Tengah Konflik Global

oleh Sandy Romualdus
24 Juli 2025 - 09:22

Dalam Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang digelar pada 8 Juni 2025, berbagai isu strategis di sektor...

Integrasi Aset Kripto & Pentingnya Perlindungan Dana Nasabah

Integrasi Aset Kripto & Pentingnya Perlindungan Dana Nasabah

oleh Sandy Romualdus
21 Maret 2025 - 09:57

Hasan Fawzi, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK (KE IAKD) Dalam konferensi...

4 Stage of Data and AI Leadership

4 Stage of Data and AI Leadership

oleh Sandy Romualdus
8 Januari 2022 - 13:17

Arief M Utama, Country Partner for Financial Services, Cloud & Digital Transformation IBM Indonesia ZAMAN sekarang adalah zamannya digital acceleration,...

Saatnya Fly To Service, Fly To Digital

Saatnya Fly To Service, Fly To Digital

oleh Sandy Romualdus
29 Mei 2021 - 13:14

Anung Herlianto, Direktur Eksekutif Penelitian dan Pengaturan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIGITALISASI perbankan mendapatkan momentum justru ketika pandemi meledak...

E-MAGAZINE

TERPOPULER

  • Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harga BBM Oktober 2025: Pertamina Naikkan Dexlite dan Pertamina Dex, Subsidi Tetap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus Scam di Indonesia Tertinggi di Dunia, Capai 274 Ribu Laporan dalam Setahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • WIKA Umumkan Gagal Bayar Surat Utang Jumbo Rp4,64 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diteror Debt Collector, Nasabah Seret Aplikasi Pinjol AdaKami ke Pengadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 106 Perusahaan Asuransi Raih Predikat Market Leaders 2025 Versi Media Asuransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Daftar 52 Perusahaan Asuransi dan Reasuransi Terbaik 2023

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
 

Terbaru

Transformasi Pembayaran Digital: Visa–DANA Hadirkan Interoperabilitas Penuh Ekosistem QRIS

Akselerasi Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri dan Kementerian PKP Sosialisasi Kredit Program Perumahan di Tangerang

CIMB Niaga Kucurkan Sustainability-Linked Loan Rp117 Miliar ke Anak Usaha Ever Shine Tex

SIG Sabet Juara 1 Industrial Cyberdrill Exercise 2025 Gelaran BSSN

CIMB Niaga Edukasi Nasabah Surabaya Lewat Wealth Xpo: Dari Bisnis Next Gen hingga Warisan Kekayaan

Pendapatan Menguat, Belanja Naik: Defisit APBN Rp479,7 Triliun Tetap dalam Jalur Aman

Cari Inovasi Perumahan, BTN Housingpreneur Roadshow di USU Medan

Wärtsilä Dorong Stabilitas Listrik RI dan Kesiapan Pusat Data AI Lewat Teknologi Mesin Fleksibel

Emas Makin Dilirik untuk Dana Pendidikan Anak, Ini Alasan dan Strateginya

STABILITAS CHANNEL

Selanjutnya
Dukung Pariwisata, CIMB Niaga Serahkan Bus Wisata TransJakarta

Dukung Pariwisata, CIMB Niaga Serahkan Bus Wisata TransJakarta

  • Advertorial
  • Berita Foto
  • BUMN
  • Bursa
  • Ekonomi
  • Eksmud
  • Figur
  • Info Otoritas
  • Internasional
  • Interview
  • Keuangan
  • Kolom
  • Laporan Utama
  • Liputan Khusus
  • Manajemen Resiko
  • Perbankan
  • Portofolio
  • Resensi Buku
  • Riset
  • Sektor Riil
  • Seremonial
  • Syariah
  • Teknologi
  • Travel & Resto
  • UKM
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pesan Majalah
  • Kontak Kami
logo-footer

Copyright © 2021 – Stabilitas

Find and Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata

Copyright © 2021 Stabilitas - Governance, Risk Management & Compliance