Pembaca yang Budiman,
Otoritas keuangan tampaknya sedang menggebu-gebu dalam mendorong kinerja industry meski perekonomian nasional dan global masih diliputi beragam ketidakpastian. Nyaris semua sektor keuangan sudah mendapatan perhatian dengan terbitnya kebijakan penguatan kinerja. Bulan lalu, terbit pula Roadmap Penguatan Bank Pembangunan Daerah (BPD).
BPD adalah kelompok bank yang memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Sejak tahun 2000 atau pasca krisis moneter 98, sudah banyak inisiatif regulator dalam mendorong dan menguatkan kinerja bank-bank yang dimiliki oleh pemerintah daerah di Indonesia ini.
BERITA TERKAIT
Pada saat Bank Indonesia masih menjadi otoritas pengawas perbankan, lembaga ini mengeluarkan kebijakan BPD Regional Champion. Setelah pengawas beralih ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), institusi itu menginisiasi program Transformasi BPD. Bank perlu bertransformasi karena dinilai masih dibelit permasalahan mendasar yang perlu dibenahi secara struktural seperti: Kontribusinya terhadap pembangunan daerah masih rendah yang tercermin dari relatif kecilnya pangsa kredit produktif yakni baru mencapai 26%.
Selain itu juga ada masalah tata kelola, sumberdaya manusia, manajemen risiko dan infrastruktur yang belum memadai yang memicu peningkatan kredit bermasalah segmen produktif. Di samping pula ada masalah daya saing yang masih rendah karena produk dan mutu pelayanan belum memadai.
Kini, dalam perkembangan layanan perbankan yang dibalut teknologi digital, BPD kembali menghadapi tantangan yang tak ringan. Kondisi itu dikhawatirkan akan membuat kinerjanya melambat, bahkan yang lebih menyedihkan banyak tata kelola dan manajemen risiko yang tidak diterapkan dengan layak.
OJK, tentu tidak ingin kinerja BPD terus menyusut. Maka pada bulan lalu, OJK telah mengeluarkan inisiatif Peta Jalan Penguatan BPD 2024-2027. Kebijakan ini, diharapkan dapat mendukung transformasi BPD menjadi lembaga keuangan bank yang resilien, sehat, efisien, berintegritas, berdaya saing, serta dapat berkontribusi secara optimal terhadap perekonomian daerah dan nasional.
Nah, pada edisi kali ini, Majalah Stabilitas akan mengulas topik tersebut dalam laporan utamanya. Pada ulasan awal kami akan mempresentasikan beragam upaya dari regulator dalam mendorong dan mendukung kinerja BPD. Sejak awal berdirinya, BPD memang dimaksudkan untuk memacu perekonomian daerah, supaya bisa memicu ekonomi nasional. Namun seiring berjalannya waktu, perannya mulai tersaingi oleh bank-bank umum yang memiliki permodalan dan sistem layanan lebih baik. Bagian ini akan mengulas berbagai inisiatif sebelumnya dari otoritas terkait mendorong kinerja BPD
Pada tulisan berikutnya kami akan mengulas mengenai penyebab dari belum berhasilnya beberapa strategi otoritas dalam mendorong kinerja BPD. Bagian ini akan mengulas kinerja pembiayaan bank dan mengapa bank daerah masih belum perform ketika harus membiayai sektor produktif atau UMKM padahal hal itu menjadi mesin pendorong ekonomi utama daerah.
Selanjutnya, kami juga akan menampilkan tantangan lain dari BPD. Salah satu yang kerap menjadi alasan belum moncernya kinerja BPD adalah karena intervensi dan kepentingan dari pemegang saham yang dinilai terlalu banyak berorientasi politik ketimbang ekonomi. Pada tulisan ini akan diulas mengenai solusi dari permasalahan itu, misalnya dengan melepas saham ke publik atau menjadi Kelompok Usaha Bank (KUB) dari bank besar lainnya.
Pada artikel terakhir pada laporan utama akan ditampilkan mengenai praktik tata Kelola di BPD. Bank daerah dinilai sering tersandung dengan masalah tata Kelola yang menjadikannnya tidak bisa optimal dalam mencapai tujuan perusahaan. Dalam tuilisan ini digambarkan praktik GCG selama ini berdasarkan survei dan riset dari LPPI, dan bagaimana seharusnya pemilik bank mengurai masalah tersebut.
Selain sajian kami pada laporan utama, kami juga tetap menghadirkan artikel-artikel regular lain yang tentunya masih dalam koridor penjelasan tata Kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan. Kami berharap sajian kami kali ini bisa tetap menginspirasi pembaca sekalian dalam menjalankan usaha dan mengambil keputusan.
Selamat membaca!
Link E-mag Stabilitas Edisi 209:




.jpg)









