Stabilitas.id – Di ruang virtual yang terhubung lintas negara, suara Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, terdengar tegas tapi hangat. “Pasar yang kuat tanpa kepercayaan akan runtuh,” ujarnya di sela webinar internasional Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kamis, 9 Oktober 2025.
Kalimat itu menjadi benang merah dari kegiatan bertajuk “Empowering Investors: Invest Wisely and Stay Safe from Fraud and Scams”. Dalam dunia keuangan yang bergerak cepat, kepercayaan memang menjadi komoditas langka. Ia tidak diperjualbelikan, tapi menentukan hidup-matinya pasar.
OJK menyadari hal itu. Karena itu, lembaga ini terus menekankan pentingnya literasi dan pelindungan konsumen sebagai bagian dari strategi menjaga kepercayaan publik terhadap sistem keuangan. “Konsumen yang terliterasi dan terlindungi akan lebih yakin dan bijak dalam mengelola keuangannya,” kata Friderica.
BERITA TERKAIT
Webinar yang digelar dalam rangka World Investor Week (WIW) 2025 itu melibatkan berbagai lembaga internasional di bawah payung International Organization of Securities Commissions (IOSCO). Tujuannya sederhana namun mendasar: mengingatkan masyarakat untuk berinvestasi dengan cerdas dan waspada terhadap penipuan.
Ketua Komite IOSCO untuk Investor Ritel Kanada, Camille Beaudoin, mengapresiasi langkah OJK. Menurutnya, forum semacam ini penting agar investor tidak terjebak dalam ilusi keuntungan cepat. “OJK menunjukkan komitmen kuat untuk memperkuat kesadaran dan kepercayaan investor,” ucapnya.
Selama dua sesi diskusi, para pembicara dari Indonesia, India, Jepang, Hong Kong, dan Singapura membahas bagaimana edukasi dan pengawasan bisa menjadi tameng pertama melawan kejahatan keuangan. Lebih dari 2.400 peserta dari berbagai kalangan—pejabat, pelaku industri, hingga mahasiswa—mengikuti jalannya acara secara daring.
Bagi OJK, kegiatan ini bukan sekadar webinar tahunan. Ia menjadi bagian dari gerakan yang lebih luas: membangun pasar modal yang transparan, inklusif, dan berkelanjutan.
Sebab dalam dunia keuangan, kepercayaan bukan hanya kata kunci—ia adalah modal utama yang tidak tercatat di neraca mana pun. ***




.jpg)
.jpg)










