JAKARTA, Stabilitas.id – Kelompok kerja infrastruktur G20 yang tergabung dalam Infrastructure Working Group (IWG) mengadakan pertemuan ketiganya pada tanggal 9-10 Juni 2022. Pertemuan tersebut dilaksanakan secara hybrid di Nusa Dua Bali, dan dihadiri secara langsung oleh beberapa delegasi negara dan organisasi internasional.
Pertemuan yang digelar selama dua hari ini, dilaksanakan untuk memberikan update perkembangan penyelesaian deliverables dan mendengarkan masukan dari negara anggota.
Hari pertama 3rd IWG difokuskan pada pembahasan tiga agenda, yaitu, investasi infrastruktur berkelanjutan, inklusi sosial dan kesenjangan daerah, serta infrastruktur transformative pasca-pandemi.
BERITA TERKAIT
Beberapa laporan pendukung penyelesaian deliverables yang dipaparkan oleh oraganisasi internasional diantaranya adalah, Report on Advancing The Environment and Data for Sustainable Infrastructure Financing oleh OECD dan Report on Infrastructure Transition Pathways oleh GI Hub, yang mendukung agenda IWG terkait investasi infrastruktur berkelanjutan.
Di hari pertama juga diselenggarakan High-Level Seminar on Digital Infrastructure: Closing the Digital Dividehasil kerja sama Presidensi dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), yang menghadirkan profesor ekonomi dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) – Dr. Daron Acemoglu.
Seminar tersebut membahas tentang permasalahan kesenjangan digital, khususnya aspe regulasi, peran sektor publik dan swasta, serta struktur pembiayaan yang inovatif dalam pengembangan infrastruktur digital.
Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyampaikan dalam pembukaan seminar, peran G20 dalam meningkatkan infrastruktur digital secara global untuk memfasilitasi transformasi digital.
“Beberapa tantangan dalam meningkatkan infrastruktur digital, yaitu bagaimana mengembangkan skema pembiayaan publik/swasta yang terpadu dan inovatif serta memastikan lingkungan domestik yang mendukung dan kerangka keuangan yang menarik investasi,” ungkap Menkeu.
Pada hari kedua pertemuan 3rd IWG dilanjutkan dengan membahas 3 (tiga) agenda lainnya, yaitu indikator Quality Infrastructure Investment (QII), infrastruktur digital dan InfraTech, dan tata kelola GI Hub.
ditargetkan untuk dapat selesai pada September 2022. Khusus untuk indikator QII dan InfraTech, diharapkan dapat difinalisasi dan mendapatkan endorsement pada pertemuan tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) di bulan Juli 2022.***