• Redaksi
  • Iklan
  • Majalah Digital
  • Kontak Kami
Selasa, November 25, 2025
  • Login
Stabilitas
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
Stabilitas
No Result
View All Result
Home Kolom

Editorial : Kripto, CBDC, dan Keambiguannya

oleh Sandy Romualdus
14 Juli 2022 - 09:12
40
Dilihat
Bappebti Awasi Pelaku Usaha Aset Kripto di Indonesia
0
Bagikan
40
Dilihat

SUDAH sejak beberapa tahun belakangan ini Bank Indonesia sejatinya sudah disibukkan oleh perkembangan yang terjadi di perekonomian. Kebijakan menangkal dampak pandemi mungkin salah satu dari persoalan yang menjadi perhatian utama otoritas. Namun demikian, ada masalah lain yang tidak kalah menuntut perhatian ekstra. Ya, perkembangan teknologi blockchain.

Perkembangan teknologi ini, boleh dibilang telah lebih dulu mencuat dibanding teknologi digital yang marak tiga tahun belakangan. Teknologi yang disebu-sebut sebagai internet generasi kedua itu lahir pada 2009 lalu, bersamaan dengan kemunculan bitcoin, dari seseorang yang memiliki nama di dunia maya Satoshi Nakamoto. Dengan blockchain, seseorang tidak membutuhkan institusi perantara untuk melakukan transfer dana ke pihak lain, dalam waktu lebih singkat, biaya lebih murah, dan bahkan jauh lebih aman.

Blockchain, dalam bahasa sederhana adalah basis data global online—yang bisa dipakai siapa saja di seluruh dunia yang terkoneksi internet. Tak seperti basis data lain yang biasanya dimiliki oleh institusi tertentu seperti bank atau pemerintah, blockchain tidak dimilik siapa-siapa. Hal itu membuatnya lebih transparan karena bisa diakses oleh siapa saja.

Bank sentral lantas saja memberikan sorotan yang cukup intensif pada teknologi tersebut. Sebabnya tentu karena teknologi yang diwakili oleh kehadiran mata uang digital atau cryptocurrency berpotensi ‘mengganggu’ keberadaan fiat money yang digunakan saat ini.

BERITA TERKAIT

BI: Ekosistem Riset Jadi Fondasi Hadapi Geopolitik, Iklim, dan Digitalisasi

OJK Rilis Pedoman Keamanan Siber untuk Perdagangan Aset Keuangan Digital

Populix: Milenial dan Gen Z Buktikan Komitmen Menabung, Patahkan Mitos Boros

Minat Tinggi di Sektor ITSK dan Kripto, OJK Percepat Sandbox dan Penguatan Pelindungan Konsumen

Akan tetapi berhadapan frontal dengan cara melarangnya tentu tidak akan efektif di tengah zaman teknologi yang penuh keterbukaan ini. Maka dari itu, alih-alih membuat aturan yang memblokade mata uang kripto tersebut, bank sentral memilih untuk menghadirkan versi mereka sendiri.

Strategi ini tampaknya dilakukan oleh hampr semua bank sentral di dunia tak terkecuali Bank Indonesia. Bahkan BI mendapatkan kesempatan lebih luas dalam meminta agar banyak negara di dunia segera mengaplikasikannya sembari menyiapkan mitigasi atas risiko-risiko yang bakal muncul, terkait kepemimpinan Indonesia dalam G20 tahun ini.

BI juga meminta agar negara-negara di dunia juga menyiapkan sistem dan infrastruktur agar mata uang digital yang dilansir nanti bisa berlaku lintas negara. Serta tidak lupa menentukan mekanisme kurs masing-masing.

Penerbitan mata uang digital resmi yang diinisiasi oleh otoritas menemukan momentumnya ketika aset-aset kripto yang sudah beredar sudah memberikan bukti bahwa mereka tidak stabil dan rawan penurunan nilai secara tajam. Artinya, cryptocurrency yang digadang-gadang bisa menggantikan uang kertas atau dana-dana yang dikelola oleh sistem moneter konvesional itu ternyata menyimpan risiko yang tidak main-main.

Menurut sebuah laman badan yang mengembangkan cryptocurrency versi otoritas asal AS, mata uang digital bank sentral (CBDC) adalah bentuk digital dari mata uang fiat suatu negara yang juga merupakan klaim pada bank sentral. Alih-alih mencetak uang, bank sentral menerbitkan koin elektronik atau rekening yang didukung oleh kepercayaan dan kredit penuh dari pemerintah.

Akan tetapi agak ambigu jika nanti, bank-bank sentral dunia memang benar akan menerbitkan mata uang digital seperti halnya cryptocurrency yang sudah beredar. Sebagaimana diketahui mata uang kripto seperti bitcoin, etherium, dogde atau apapun namanya itu, dioperasikan di atas platform blockchain. Itu artinya peredarannnya tidak bisa dikontrol dan dikendalikan oleh satu pihak apalagi otoritas. Karena memang itu tujuan awalnya.

Nah, ketika otoritas moneter menerbitkan CBDC, berarti ada pihak yang akan mengontrol dan mengendalikan pergerakannya. Di satu sisi ini sangat bagus karena masyarakat pengguna bisa terjaga dari kejatuhan dan kerugian. Namun di sisi lain justru mengaburkan tujuan awal dihadirkannya mata uang digital berbasis blockchain.

Ketika cryptocurrency itu dihadirkan oleh penemunya untuk menjadi antithesis dari uang yang beredar yang selama ini kita kenal, dan bertujuan untuk mendesentralisasi transaksi, CBDC justru diluncurkan dan dikontrol oleh otoritas.

Ada banyak alasan untuk mengeksplorasi mata uang digital, dan motivasi berbagai negara untuk menerbitkan CBDC bergantung pada situasi ekonomi mereka. Beberapa motivasi umum adalah: mempromosikan inklusi keuangan dengan menyediakan akses uang yang mudah dan aman bagi populasi yang tidak memiliki rekening bank dan tidak memiliki rekening bank; memperkenalkan persaingan dan ketahanan di pasar pembayaran domestik, yang mungkin memerlukan insentif untuk menyediakan akses uang yang lebih murah dan lebih baik; meningkatkan efisiensi pembayaran dan menurunkan biaya transaksi; menciptakan uang yang dapat diprogram dan meningkatkan transparansi aliran uang; dan menyediakan aliran kebijakan moneter dan fiskal yang lancar dan mudah.***

Tags: CBDCEditorialKripto
 
 
 
 
Sebelumnya

Stabilitas Edisi 187 : Babak Baru Bank Sentral Vs Uang Digital

Selanjutnya

Gaya Kerja Baru “HyWork” CIMB Niaga Raih iNews Maker Award 2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA

Related Posts

Penurunan Mendalam Pasar Saham Indonesia 18 Maret 2025

Penurunan Mendalam Pasar Saham Indonesia 18 Maret 2025

oleh Sandy Romualdus
21 Maret 2025 - 09:16

Oleh : Dr. Katarina Setiawan, Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Tanggal 18 Maret 2025 pasar...

Serangan Hacker terhadap Pusat Data Nasional: Sebuah Renungan Bernegara

Serangan Hacker terhadap Pusat Data Nasional: Sebuah Renungan Bernegara

oleh Stella Gracia
26 Juni 2024 - 15:05

Oleh Achmad Nur Hidayat, Pakar Kebijakan Publik dan Ekonom UPN Veteran Jakarta Baru-baru ini, Indonesia dikejutkan oleh serangan siber besar-besaran...

Praktik Sustainable: Harapan Besar pada Bank

Praktik Sustainable: Harapan Besar pada Bank

oleh Sandy Romualdus
21 September 2023 - 16:34

Oleh Ahmed Zulfikar, Relationship Manager LPPI SAAT ini isu perubahan iklim telah menjadi topik hangat yang hampir selalu dibahas dalam...

Strategi Penerapan Keamanan Siber di Perbankan

Strategi Penerapan Keamanan Siber di Perbankan

oleh Sandy Romualdus
11 Agustus 2023 - 12:32

Oleh : Novita Yuniarti, Assistant Programmer LPPI SERANGAN siber memiliki dampak yang serius dan menjadi isu kritis dalam digitalisasi keuangan...

Kilas Balik Pandemi COVID-19: Strategi Cermat India yang Terhambat Sistem Pasar Obat-Obatan Dunia

Kilas Balik Pandemi COVID-19: Strategi Cermat India yang Terhambat Sistem Pasar Obat-Obatan Dunia

oleh Sandy Romualdus
3 Juni 2023 - 20:20

Oleh : Baiq Shafira Salsabila, Diospyros Pieter Raphael Suitela, Muhammad Faiz Ramadhan * INDIA adalah salah satu negara berkembang dengan industri farmasi terbesar...

Fenomena Bank Digital: Tren Naik, Harus Diimbangi dengan Literasi Digital

Transformasi Digital vs Literasi Digital

oleh Sandy Romualdus
14 Februari 2023 - 08:10

Oleh Danal Meizantaka Daeanza - Assistant Programmer LPPI Perubahan yang terjadi di dunia selama satu dekade belakangan ini sangat signifikan....

E-MAGAZINE

TERPOPULER

  • Harga BBM Resmi Naik! Pertalite Jadi Rp10 ribu, Solar Subsidi Rp6,800, Pertamax Rp14,500

    Harga BBM Oktober 2025: Pertamina Naikkan Dexlite dan Pertamina Dex, Subsidi Tetap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus Scam di Indonesia Tertinggi di Dunia, Capai 274 Ribu Laporan dalam Setahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • WIKA Umumkan Gagal Bayar Surat Utang Jumbo Rp4,64 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diteror Debt Collector, Nasabah Seret Aplikasi Pinjol AdaKami ke Pengadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 106 Perusahaan Asuransi Raih Predikat Market Leaders 2025 Versi Media Asuransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bank BJB Kehilangan Putra Kandungnya: Yusuf Saadudin, Pemimpin Berintegritas yang Menggerakkan Transformasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
 

Terbaru

OJK Sambut Ratu Maxima, Memulai Agenda Kesehatan Finansial di Indonesia

BNI Dorong Ekonomi Lokal Lewat UMKM di Ajang Internasional Yogyakarta

Diversifikasi Sumber Pertumbuhan, BRI Perkuat Segmen Konsumer dan Layanan Bank Emas

Indonesia Kuasai Podium wondr by BNI International Challenge, Pembinaan Atlet Muda Berbuah Manis

Perkuat Daya Saing Perekonomian Daerah, BRI Dukung Bazaar UMKM “Jelajah Kuliner Indonesia” 2025

BRI Manajemen Investasi Catatkan KIK EBA Syariah Perdana di Indonesia

BRI Salurkan KUR Senilai Rp147,2 Triliun kepada 3,2 juta Debitur UMKM

Debut Gemilang Raymond/Joaquin di BWF Level Super 500

Atlet Muda Indonesia Panen Gelar di Ajang Internasional Australia Open 2025

STABILITAS CHANNEL

Selanjutnya
Gaya Kerja Baru “HyWork” CIMB Niaga Raih iNews Maker Award 2022

Gaya Kerja Baru “HyWork” CIMB Niaga Raih iNews Maker Award 2022

  • Advertorial
  • Berita Foto
  • BUMN
  • Bursa
  • Ekonomi
  • Eksmud
  • Figur
  • Info Otoritas
  • Internasional
  • Interview
  • Keuangan
  • Kolom
  • Laporan Utama
  • Liputan Khusus
  • Manajemen Resiko
  • Perbankan
  • Portofolio
  • Resensi Buku
  • Riset
  • Sektor Riil
  • Seremonial
  • Syariah
  • Teknologi
  • Travel & Resto
  • UKM
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pesan Majalah
  • Kontak Kami
logo-footer

Copyright © 2021 – Stabilitas

Find and Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata

Copyright © 2021 Stabilitas - Governance, Risk Management & Compliance