JAKARTA, Stabilitas.id – PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) berhasil membukukan kinerja sepanjang 2022 tetap terjaga. Tercermin dari peningkatan baik dari sisi pendapatan (revenue) sebesar Rp13,5 triliun atau naik 18% dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 sebesar Rp11,5 triliun. Alhasil Laba ADHI menunjukkan peningkatan sebesar 47% menjadi Rp81,2 Miliar.
Demikian diungkapkan Farid Budiyanto, Corporate Secretary PT Adhi Karya (Persero) Tbk dalam siaran pers, Rabu (15/3/2023).
“Terjadi juga perbaikan leverage dengan total liabilitas ADHI berkurang dari Rp34,2 triliun di tahun 2021 menjadi Rp31,2 triliun di tahun 2022 atau menurun 9% dibanding tahun sebelumnya,” ungkap Farid.
Selain itu, ADHI telah berhasil melakukan profiling liabilitas jangka pendek menjadi jangka panjang atas obligasi yang dimilikinya. Ekuitas ADHI juga bertambah dari Rp5,7 triliun di tahun 2021 menjadi Rp8,8 triliun di 2022 atau meningkat 56% dibanding tahun sebelumnya.
“Perbaikan rasio leverage dari tahun sebelumnya terjadi dimana terdapat penurunan rasio DER Total dari 6,05x di tahun 2021 menjadi 3,53x di tahun 2022,” jelas Farid.
Kontrak Baru
Perbaikan kinerja Perseroan tersebut berlanjut di tahun 2023 ini. Terlihat dari capaian Kontrak Baru Februari 2023 mencapai Rp4,3 triliun atau tumbuh sebesar 35,5% dibandingkan tahun 2022.
“Perolehan kontrak baru ini didominasi dari proyek Jalan dan Jembatan sebesar 64%, Gedung 16%, Sumber Daya Air 13% dan sisanya berasal dari Proyek Energi, Properti, Anak usaha lainnya,” sebut Farid.
Perseroan juga berharap tren kinerja yang positif akan terus bertumbuh pada tahun 2023. “Dengan gambaran,
Kontrak Baru tumbuh 10%-15%, Pendapatan tumbuh 10%-15%, dan Laba Bersih tumbuh 20%-25%,” demikian Farid. ***