JAKARTA, Stabilitas.id – Perikanan merupakan bisnis besar di Rusia, yang berkaitan langsung dengan proyeksi kekuasaan laut oleh Kremlin dan Presiden Vladimir Putin. Negara ini adalah salah satu produsen makanan laut dunia dan merupaka eksportir terbesar kedelapan ke Amerika Serikat, dengan nilai penjualan lebih dari USD 1,2 miliar, dengan komoditi terbesar adalah kepiting raja (King Crab).
Namun, belum diketahui secara pasti berapa banyak ikan yang tiba di AS melalui China, yang mengirimkan USD 1,7 miliar ke AS tahun lalu. Larangan Biden untuk mengimpor dari China juga tidak meminta perusahaan untuk mencari tahu hal tersebut.
Salah satu ekspor terbesar makanan laut Rusia adalah ikan Pollock Alaska. Ikan ini adalah yang paling banyak dipanen di AS, muncul dalam segala hal mulai dari daging kepiting imitasi, hingga sandwich Filet-O-Fish McDonald’s. Setiap tahunnya, pabrik terapung raksasa di Laut Bering dan Teluk Alaska menangkap 1,5 juta ton ikan, setara dengan lebih dari empat kalo berat Empire State Building New York.
BERITA TERKAIT
Dari data perdagangan AS yang dianalisis oleh The Associated Press menunjukan bahwa importir terbesar pollock tangkapan Rusia dari China tahun lalu adalah High Liner Foods. Dibayangi peran Rusia sebagai pembangkit tenaga energi, industri makanan laut Rusia dapat berkembang sendiri dengan dukungan kuat dari Kremlin.
Dua dari pengekspor makanan laut terbesar di negara itu — Russian Fishery Co dan Russian Crab yang berbasis di Vladivostok — dimiliki oleh Gleb Frank, putra mantan menteri transportasi di era kepemimpinan Putin dan kepala pembuat kapal milik negara Sovcomflot.
Dengan pinjaman yang besar dari negara, perusahaan Frank kini berada di garis depan dalam upaya memperbarui armada tua kelautan Rusia. Tahun lalu, selama upacara Hari Angkatan Laut di galangan kapal St Petersburg, bersama dengan Putin dan 50 kapal perang yang ikut mengawasi, ia meluncurkan kapal super canggih yang mampu mengangkut 60.000 ton pollock per tahun.
Dengan adanya hal ini, Selama bertahun-tahun, para aktivis mengeluh tentang catatan buruk Rusia dalam merawat lautan. Negara ini menduduki peringkat kedua dari 152 negara dalam studi baru-baru ini tentang upaya global untuk memerangi penangkapan ikan ilegal, tidak diatur, dan tidak dilaporkan.
Pada sidang kongres tentang larangan makanan laut Rusia yang dilakukan pada bulan ini, Jared Huffman, seorang Demokrat California, memimpin seruan untuk perluasan Program Pemantauan Impor Makanan Laut NOAA, yang bertujuan untuk mencegah makanan laut ilegal memasuki rantai pasokan AS dengan melacak pengiriman dari titik tangkapan.
Dalam aturan tersebut, terdapat 13 jenis ikan yang dilarang termasuk dua diantaranya, kepiting raja merah dan Atlantic Cod tangkapan dari Rusia.
Peter Quinter, mantan pengacara Layanan Bea Cukai AS, mengatakan bahwa pemerintahan Biden dapat dengan mudah menutup celah China dengan meminta importir untuk memeriksa rantai pasokan mereka untuk memastikan tidak ada ikan mereka yang berasal dari Rusia.***




.jpg)
.jpg)










