BERITA TERKAIT
Berbeda dengan sistem logistik Indonesia yang berada di posisi paling buncit berdasarkan sebuah survei global, pasar otomotif Indonesia justru memimpin pasar penjualan ASEAN dengan pangsa pasar sebesar 37 persen, naik dari tahun 2013 sebesar 35 persen.
Krisis politik Thailand, salah satu basis produksi otomotif Jepang, yang terjadi belum lama ini menjadi salah satu penyebab tumbuhnya penjualan mobil di negara ASEAN lainnya, termasuk Indonesia.
Dengan jumlah penduduk yang besar dan kelas menengah yang terus tumbuh, Indonesia memang menjadi incaran produsen kendaraan bermotor, hingga semester I/2014 sedikitnya ada 20 jenis mobil dan lima jenis sepeda motor yang diluncurkan di sini.
Pengamat otomotif Suhari Sargo mengatakan, produsen otomotif berlomba meluncurkan varian baru andalan mereka karena daya beli masyarakat yang meningkat sejak awal tahun. “Banyak uang beredar di masyarakat pada tahun politik ini,” papar Suhari.
Maraknya peluncuran mobil selama semester pertama 2014 diperkuat dengan data dari Gabungan Industri Bermotor Indonesia (Gaikindo). Data tersebut menunjukkan adanya peningkatan produksi, penjualan, dan ekspor mobil sepanjang Januari-April 2014 dibandingkan periode yang sama tahun 2013.
Menurut Gaikindo, produksi mobil naik 18 persen dari 390.035 unit menjadi 461.059 unit, penjualan naik 9 persen dari 398.249 unit menjadi 435.382 unit, ekspor mobil jadi (CBU) tumbuh 14 persen dari 57.029 unit menjadi 65.088 unit, dan impor CBU turun 37 persen dari 60.535 unit menjadi 37.843 unit. “Kami belum tahu bagaimana trennya sampai akhir 2014. Semoga minimal sama dengan akhir tahun 2013,” kata Ketua Gaikindo Jongkie D. Sugiarto.
Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Peridustrian, Budi Dharmadi mengungkapkan, pada tahun 2014 ini beberapa pabrikan otomotif di Indonesia telah merencanakan untuk menggejot ekspor mobil ke negara lain. Secara keseluruhan, ekspor mobil CBU dari Indonesia ditargetkan mencapai 200.000 unit tahun ini. Jumlahnya meningkat dibandingkan tahun lalu yang mencapai 180.000 unit.
“Ekspornya sampai ke Jepang juga, contohnya Daihatsu Grand Max yang diekspor ke Jepang dan namanya berubah menjadi Toyota Town Ace. Sedangkan Suzuki juga sudah ekspor mobil murah ke Pakistan dan Asia Tengah,” kata Budi.
Sementara untuk pasar sepeda motor di Tanah Air, data dari Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) menunjukkan kondisinya mulai pulih tahun ini. Pada empat bulan pertama tahun ini total penjualan tercatat 2,719 juta unit, naik 3,3 persen dari periode yang sama tahun lalu 2,631 juta unit.