• Redaksi
  • Iklan
  • Majalah Digital
  • Kontak Kami
Minggu, Juni 15, 2025
  • Login
Stabilitas
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
Stabilitas
No Result
View All Result
 
 
 
 
 
Home Laporan Utama

Kata Kuncinya adalah Inovasi

oleh Sandy Romualdus
18 Januari 2012 - 00:00
90
Dilihat
Kata Kuncinya adalah Inovasi
0
Bagikan
90
Dilihat

Untuk menjadi yang pertama, bank dituntut untuk selalu berinovasi dalam layanan dan produk. Namun demikian ada juga prasyarat lain selain inovasi. Apa itu?

Oleh : Lila Intana

 

BERITA TERKAIT

Transformasi Diakui Dunia, BTN Raih Global Brand Awards 2025

BNI Boyong 3 UKM RI Ke Pameran Makanan Terbesar di Korsel, Jajaki Pasar Ekspor ke Negeri Ginseng

LPS MHM 2025, Ajang Pelari Nasional Tingkatkan Performa dan Prestasinya

BNI Siap Terbitkan Sustainability Bond Rp5 Triliun, Perkuat Pembiayaan Hijau dan Sosial

Sejak revolusi industri yang dimulai sekitar abad 18, penemuan baru selalu bermunculan dan dicatat dalam sejarah. Meski demikian, tak sedikit pula penemuan alat dan teknologi baru yang sudah muncul jauh sebelum itu saat peradaban masih dipimpin oleh dunia Islam.

Dan di zaman informasi bergerak sangat cepat seperti sekarang ini, menjadi yang pertama kali menemukan sesuatu tentu menjadi kebanggaan tak terperi. Hal itu juga berlaku di dunia bisnis. Namun demikian, dunia bisnis memerlukan sebuah insentif yang bernama keuntungan sebelum menemukan sesuatu yang baru (invention) atau memperbarui sesuatu yang lama (innovation).

Pun demikian juga yang berlaku di industri perbankan. Meskipun begitu, perbankan tidak akan langsung meluncurkan sebuah penemuan produk atau layanan baru sebelum benar-benar diteliti. Hal itu sangat penting mengingat perbankan adalah industri dengan peraturan dan pengawasan yang ketat. Sedikit saja tidak sesuai dengan regulasi dari otoritas maka bukan kebanggaan yang akan diterima melainkan rasa terpuruk.

Selain itu pelaku perbankan pasti terlebih dahulu mempertimbangkan apakah penemuan itu akan memberikan keuntungan bagi perusahaan atau tidak. Tidak hanya keuntungan sesaat tapi keuntungan yang berkesinambungan.

Kesempatan atau bahkan keharusan untuk berinovasi sejatinya menemukan momentumnya ketika fungsi bank mulai bergeser dari sekedar tempat menyimpan uang atau meminta kredit. Kini bank bisa memberikan layanan pengelolaan kekayaan, gaji, kas perusahaan malahan sampai ke urusan perlindungan jiwa.

Peralihan dari fungsi konvensional ini memaksa bank berlomba-lomba memberikan layanan sebaik mungkin dan dapat menyentuh sebanyak mungkin kebutuhan nasabah. Kondisi tersebut pada akhirnya mendorong bank untuk terus berinovasi dalam produk dan layanan.

Iming-iming bunga kini sudah tidak cukup lagi untuk dijadikan jurus andalan dalam persaingan antar bank, baik di mata bank-bank itu sendiri maupun di mata masyarakat. Bagi perbankan, diperlukan jurus yang lebih ampuh dalam menggaet calon nasabah. Lihat saja bagaimana bank-bank yang ada saat ini menawarkan berbagai macam inovasi produk dan layanan.

Bagi Indonesia, gelombang besar inovasi dalam menawarkan produk dan layanan perbankan dimulai sejak dampak krisis moneter mulai memudar pada awal 2000-an. Hal tersebut juga ditandai oleh banyaknya bank-bank nasional yang beralih pemilik kepada investor asing pasca penjualan aset perbankan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).

Meskipun begitu bukan berarti sebelum masa itu, perbankan nasional sepi inovasi. Beberapa bank, baik yang masih dikenal saat ini ataupun sudah tutup, telah melakukannya dengan mempelopori munculnya beberapa produk dan layanan perbankan di saat bank lain belum memikirkannya.

Sebut saja Bank Niaga. Bank yang sekarang dikenal sebagai Bank CIMB Niaga karena sudah diakuisisi oleh investor Malaysia, CIMB Group sudah meluncurkan layanan khusus untuk nasabah kaya dengan atau private banking pada 1991. Kini layanan itu sudah menjadi kelaziman bagi bank-bank menengah dan besar.

Atau mungkin Bank Duta? Bagi orang-orang yang selalu berhubungan dengan industri perbankan nama Bank Duta memang belum luput dari ingatan. Pasalnya bank ini adalah bank yang tercatat pertama kali menerbitkan dan mengedarkan kartu kredit di Indonesia. Pada era 1980-an bank yang sekarang tinggal nama ini menerbitkan kartu kredit bekerja sama dengan VISA dan MasterCard. Namun selain itu juga ada BCA yang menerbitkan kartu kredit meski hanya berlaku internal.

Kalau soal siapa bank yang pertama kali memiliki fasilitas mesin anjungan tunai mandiri (ATM) mungkin belum banyak yang tahu. Mesin tarik tunai ini pertama kali dimiliki oleh Bank Bumiputera. Bank ini pertama kali memperkenalkan ATM di Indonesia meski saat ini kita lebih mengenal BCA karena jaringan ATM yang kuat. Bahkan bank ini pula yang pertama menggunakan komputer di industri keuangan dan digunakan secara meluas pada 1970-an.

Inovasi di Kartu Kredit

Dalam persaingan di industri perbankan yang makin meruncing, inovasi menjadi strategi mutlak untuk memenangkan kompetisi. Oleh karena itulah tidak mengherankan jika hampir setiap waktu bank-bank meluncurkan sebuah layanan atau produk yang baru baik yang merupakan penyempurnaan produk lama ataupun yang memang benar-benar baru.

Dan di layanan kartu kredit semua itu bisa dengan jelas terlihat, meskipun tidak berarti di layanan lain minim inovasi. Ketatnya persaingan dalam produk kartu pembayaran itu membuat para penerbitnya berusaha memikat nasabah dengan aneka inovasi. Berbicara kartu kredit tak afdhal jika tidak mengikutisertakan Citibank.

“Inovasi adalah strategi mempertahankan bisnis kartu kredit. Kami juga berharap bisa mempertahankan market share dan malah mungkin meningkat,” kata Cards and Loans Head Citibank Suparman Kusuma.

Bank Central Asia (BCA) tak mau ketinggalan dalam berinovasi. Bank yang menggebrak industri perbankan dengan menjadi the first bank yang menggunakan teknologi satelit dalam koneksi mesin ATM-nya ini juga melakukan langkah terobosan. BCA menjadi bank yang pertama dalam memberikan nomor pribadi (personal identification number / PIN) pada kartu kredit.

Inovasi memang menjadi syarat mutlak agar perusahaan bisa bertahan dan memenangkan persaingan.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam jurnal Harvard Business Review yang dikutip dari laman resmi kantor berita CNN, para innovator biasanya memiliki lima kemampuan.

Pertama adalah kemampuan untuk menghubungkan berbagai ide (associating), kedua kemampuan merumuskan masalah (questioning), ketiga kemampuan mengamati (observing), keempat kemampuan untuk mengaplikasikan dan mencoba suatu ide (experimenting) dan terakhir adalah kemampuan untuk menemukan sesuatu yang baru (discovering).

Jika hal tersebut dikaitkan dengan perbankan maka tak pelak bahwa bank yang selalu inovatif memiliki karyawan yang setidaknya punya beberapa kemampuan yang disebutkan itu. Lihat saja yang terjadi pada Bank Danamon saat memperkenalkan strategi pemasaran yang inovatif pada layanan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan memperkenalkan program Danamon Simpan Pinjam (DSP).

Kinerja UMKM-nya dinilai berhasil meloncat dan berada di bawah BRI sebagai pemimpin pasar. Inilah yang kemudian memancing bank-bank lain untuk “membajak” pegawai-pegawai DSP.

Menurut Jacky Mussry, Vice President & Chief Knowledge Officer MarkPlus Inc, bankir-bankir berusia muda memang relatif lebih inovatif dan berani mengambil risiko. “Bankir muda biasanya lebih adaptif dan cepat menyesuaikan dengan hal-hal baru,” kata dia.

Meski demikian hal itu tidak berarti semua inovasi dan penemuan produk dan layanan terbaru dalam perbankan dilakukan oleh orang-orang muda.

Metamorfosis

Menjadi seorang inovator atau yang pertama, memang sulit, apalagi jika itu harus dilakukan di sektor perbankan. Namun jika strategi itu bisa dijalankan dan memberi manfaat maka kesulitan-kesulitan awal bisa teratasi. Bahkan sebuah bank bisa menjadi perusahaan yang diperhitungkan setelah sebelumnya bukanlah apa-apa. Cerita mengenai Grameen Bank, sebuah bank di Bangladesh bisa menjadi contoh.

Profesor Muhammad Yunus, si pendiri Grameen Bank, mulanya terdorong untuk menolong orang miskin dengan inovasi kredit mikro tanpa agunan, sebuah gagasan revolusioner di industri perbankan.

Meskipun awalnya menghadapi tentangan yang tak sedikit dan tantangan yang tak ringan, namun akhirnya terobosan Yunus berbuah hasil yang mencengangkan. Tingkat pengembalian banknya mencapai di atas 90 persen, jauh dari bank-bank yang menerapkan sistem agunan dalam skema kreditnya.

Dalam operasionalnya, bank itu sama sekali tidak mengikuti aturan bank konvensional, yang mengatakan bahwa orang miskin tidak layak memperoleh pinjaman karena tidak punya riwayat pinjaman dan tidak memiliki agunan, dan karena buta huruf, bahkan mustahil mampu mengisi formulir.

Malah usahanya tersebut membawanya untuk memenangi Hadiah Nobel tahun 2006. Yunus dianggap lebih hebat dari Martin Feldstein, Professor dari Harvard University yang menjadi Kepala Penasehat Ekonomi Reagen dan mulai tahun 90-an menjadi Board of Director AIG yang kolaps di tahun 2008.

Dia juga lebih hebat dari Laura Tyson, Professor dari University of California Berkeley yang menjadi Director of National Economic Counsil pada era pemerintahan Clinton, kemudian bergabung dengan Morgan Stanley yang ambruk saat krisis 2008. Lebih hebat dari Lawrence Summer, Professor, President of Harvard University yang juga menjadi konsultan salah satu perusahaan yang kolaps, Goldman Sach. SP

 

 
 
 
Sebelumnya

Strategi Mengantisipasi Krisis Euro dan Persaingan Bebas

Selanjutnya

Menjadi Pionir di Industri Perbankan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA

Related Posts

Xmas Joker Slot Review: 100 percent free Gamble and you can Bonuses Play’n Go

oleh Admin Web
1 Juni 2025 - 21:16

ArticlesFortunate Joker Christmas time ServicesJoker Victory No deposit Bonuses“Keep That which you Earn” Campaigns inside CanadaArea Reels Local casino Some...

Top ten A real income Online casinos around australia to possess 2025

oleh Admin Web
31 Mei 2025 - 21:13

I was pregnant more of the same for the 2nd Australian on-line casino back at my checklist, Ignition, however, I...

LPS Punya Dana Rp255 Triliun untuk Jamin Simpanan, Dukung UMKM Melalui Digitalisasi BPR/BPRS

Dukung Literasi Keuangan Gen Z, LPS  Edukasi Budaya Menabung Kepada 1300 Siswa SMA di Jakarta

oleh Sandy Romualdus
31 Mei 2025 - 20:00

JAKARTA, Stabilitas.id - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menyerukan kembali budaya menabung kepada lebih dari...

Better No deposit Casino Bonuses 2024 » Totally free Dollars & 100 percent free Spins

oleh Admin Web
29 Mei 2025 - 21:33

ContentThe way you use the casino added bonus codeWhat exactly is a no-deposit Extra Password?How we Discover Greatest On-line casino...

Better 2024 No deposit Added bonus Casinos in the United states Claim 100 percent free Currency

oleh Admin Web
28 Mei 2025 - 21:31

ContentBistro Casino No deposit OffersSpinoVerse Local casinoRaging Bull Casino $75 no-deposit bonus I played throughout these not so long ago...

Berkat LinkUMKM BRI Pengusaha Ini Kembangkan Produk dan Perluas Skala Usaha

Berkat LinkUMKM BRI Pengusaha Ini Kembangkan Produk dan Perluas Skala Usaha

oleh Stella Gracia
29 April 2025 - 08:47

JAKARTA, Stabilitas.id – BRI terus menunjukkan komitmennya dalam melakukan pemberdayaan dan pendampingan bagi pengusaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)...

E-MAGAZINE

TERPOPULER

  • Dian Siswarini: Jejak Kepemimpinan yang Mengubah Wajah XL Axiata Menuju Era Digital

    Dian Siswarini: Jejak Kepemimpinan yang Mengubah Wajah XL Axiata Menuju Era Digital

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Indonesia Financial Watch Soroti Membengkaknya Kerugian Telkom Akibat Investasi di GOTO

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pembayaran Digital Triwulan I 2025 Capai 10,76 Miliar Transaksi, Tumbuh 33,50%

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PertaLife Insurance Umumkan Susunan Pengurus Baru dan Komitmen Strategis ke Depan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bank Indonesia Lantik 10 Pemimpin Baru Kantor Pusat dan Perwakilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wajah Baru di Pucuk Pimpinan Bank Jatim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bank Bukopin Resmi Berganti Nama Menjadi KB Bukopin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
 

Terbaru

Transformasi Diakui Dunia, BTN Raih Global Brand Awards 2025

BNI Boyong 3 UKM RI Ke Pameran Makanan Terbesar di Korsel, Jajaki Pasar Ekspor ke Negeri Ginseng

LPS MHM 2025, Ajang Pelari Nasional Tingkatkan Performa dan Prestasinya

BNI Siap Terbitkan Sustainability Bond Rp5 Triliun, Perkuat Pembiayaan Hijau dan Sosial

BRI dan Rumah BUMN Cetak UMKM Siap Ekspor: Kisah Sukses Baker’s Gram

Satgas AntiHoaks PWI Pusat: Isu Kapal JKW Mahakam HOAKS, Sektor Maritim Harus Bebas dari Disinformasi

BNI Salurkan Rp4,6 Triliun KUR ke Lebih dari 20.000 UMKM

Hadir Dengan Format Baru, LPS MHM 2025 Bangkitkan Jakarta sebagai Sport Tourism City

PertaLife Dorong Literasi Keuangan dan Keberlanjutan Lewat ESGenius Challenge 2025

STABILITAS CHANNEL

Selanjutnya
Menjadi Pionir di Industri Perbankan

Menjadi Pionir di Industri Perbankan

  • Advertorial
  • Berita Foto
  • BUMN
  • Bursa
  • Ekonomi
  • Eksmud
  • Figur
  • Info Otoritas
  • Internasional
  • Interview
  • Keuangan
  • Kolom
  • Laporan Utama
  • Liputan Khusus
  • Manajemen Resiko
  • Perbankan
  • Portofolio
  • Resensi Buku
  • Riset
  • Sektor Riil
  • Seremonial
  • Syariah
  • Teknologi
  • Travel & Resto
  • UKM
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pesan Majalah
  • Kontak Kami
logo-footer

Copyright © 2021 – Stabilitas

Find and Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata

Copyright © 2021 Stabilitas - Governance, Risk Management & Compliance