BENGKULU, Stabilitas.id – Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2024 yang berlangsung di Bengkulu, Kamis (20/3), Direktur Utama (Dirut) Bank Bengkulu, Beni Harjono, dan Direktur Kepatuhan, Jufrizal, secara resmi mengumumkan pengunduran diri mereka. Pengunduran diri ini disampaikan langsung kepada Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, dan menandai perubahan signifikan dalam kepemimpinan bank daerah tersebut.
Sebagai langkah awal untuk mengisi kekosongan posisi, RUPS menunjuk Iswahyudi, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Bisnis Bank Bengkulu, sebagai pelaksana tugas (Plt) Dirut. Selain itu, tim pansel juga segera dibentuk untuk menyeleksi kandidat baru untuk posisi direksi yang kosong. Dalam waktu dua minggu ke depan, Bank Bengkulu direncanakan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk memenuhi formasi direksi yang diperlukan.
Meskipun mengalami perubahan di tingkat manajemen, kinerja Bank Bengkulu tetap menunjukkan hasil yang menggembirakan. Sepanjang tahun 2024, bank ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp100,34 miliar, meningkat 20,96 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian ini sangat kontras dengan kinerja industri Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang mengalami penurunan laba sebesar 10,47 persen.
Dari sisi intermediasi, Bank Bengkulu mencatat pertumbuhan kredit sebesar 16,17 persen, mencapai Rp7,41 triliun, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) gross yang terjaga di level 1,11 persen. Likuiditas bank juga tetap stabil, didukung oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai Rp8,20 triliun, atau tumbuh 16,17 persen secara tahunan.
Bank Bengkulu menutup tahun 2024 dengan total aset mencapai Rp10,35 triliun, meningkat 14,54 persen dibandingkan dengan Rp9,04 triliun pada tahun sebelumnya. Kinerja solid ini tidak terlepas dari fungsi intermediasi yang kuat, serta operasional yang semakin efisien dan efektif. Dukungan dari para pemegang saham dan sinergi bisnis dengan Bank BJB juga berkontribusi pada akselerasi pertumbuhan kinerja Bank Bengkulu, sehingga mampu tumbuh di atas rata-rata industri.
Dengan pengunduran diri dua direksi, Bank Bengkulu menghadapi tantangan baru dalam menjaga momentum pertumbuhan yang telah dicapai. Namun, dengan kinerja yang solid dan dukungan dari berbagai pihak, bank ini diharapkan dapat terus beradaptasi dan berkembang di masa mendatang. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang akan datang diharapkan dapat segera mengisi posisi yang kosong dan memastikan kelangsungan manajemen yang efektif. ***