JAKARTA, Stabilitas.id – Ratusan anggota partai oposisi di India melakukan demonstrasi untuk mendesak penyelidikan terhadap Kasus Adani Group yang memicu ketidakstabilan pasar di India.
Saham perusahaan milik Gautam Adani, Adani Group, mengalami penurunan signifikan sejak 24 Januari dengan kerugian pasar secara kumulatif mencapai US$ 110 miliar. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran akan timbulnya dampak pada sektor keuangan yang lebih luas.
Dilansir dari Reuters, masyarakat juga menyampaikan protes terkait investasi yang dilakukan oleh Life Insurance Corporation (LIC) yang didukung oleh State Bank of India (SBI) di Adani Group.
BERITA TERKAIT
Hingga saat ini, saham Adani Enterprises turun 0,9%, pada hari Senin (6/2/23) setelah terjun sebanyak 9,6% pada awal perdagangan. Adani Transmission anjlok 10%, Adani Green, Adani Total Gas Ltd, Adani Power, dan Adani Wilmar masing-masing turun 5%. Adani Ports naik 9,3%, satu-satunya saham yang melawan tren.
Adani berencana untuk mengeluarkan laporan kredit, pada Jumat (3/2/23) untuk mengatasi kekhawatiran Hindenburg tentang likuiditasnya. Adani juga menolak tuduhan laporan Hindenberg tentang manipulasi saham, penggunaan suaka pajak dan kritik bahwa pihaknya memilki utang yang tidak berkelanjutan.
Hingga saat ini, regulator perbankan dan pasar India, serta pemerintah, telah memulai penyelidikan untuk menganggapi kasus ini dan menenangkan para investor.***